Mohon tunggu...
Septyan W Ariftanto
Septyan W Ariftanto Mohon Tunggu... -

Teknik Informatika, Programer, Poet.. That's All..

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ooo...

26 April 2013   23:52 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:32 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Darimana asal cahaya, sayangku, redup cahaya yang tak bercahaya, kenanganmu mengendap tak kilap..

O, sayangku, gerimis siang itu layaknya tangis kala riangmu, aku berpayung rindumu..

Malam ini deras rinduku padamu, bahkan arus sungai tak sama, tepian sungai riuh suara, dan mereka tak cukup hebat..

Riuh rindang ratap tak lelap, berbagi pandang kala matahari mengendap, hanya kita yang tak sirna puan..

O, Nyawa ini tak kenal rasa takut sepasti kehilanganmu, tak lebih mengerikan dari lenyap tangis dan kesalmu..

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun