IELTS Speaking adalah momok bagi kebanyakan orang Indonesia karena kosakata yang mereka miliki terbatas. Mereka merasa kesulitan di IELTS Speaking karena kurangnya kesempatan bagi orang Indonesia untuk menggunakan bahasa Inggris dalam kehidupan seharI-hari mereka dan karena itu berdialog dengan bahasa Inggris terasa canggung. Ini ditambah dengan karakteristik IELTS Speaking yang dimana kita diminta untuk dapat menggunakan bahasa Inggris secara spontan. Karena karakteristiknya seperti itu, kita harus mampu untuk memberikan tanggapan sesaat setelah pertanyaan diajuakan oleh penguji. Selain dari hal tersebut, salah satu factor yang membuta kita segan terhadap IELTS Speaking adalah minimnya pengetahuan kita tentang kosa kata (vocabulary). Disini, kita akan membahas secara spesifik terkait kosa kata yang dapat berguna untuk IELTS Speaking.
Ada beberapa kosa kata yang dapat kita gunakan untuk meningkatkan kualitas jawaban kita terhadap topik apapun dan di bagian Speaking manapun. Macam-macam kosa kata tersebut adalah:
Gunakan "If" untuk menunjukkan sebab akibat
Example:
If I don't get enough sleep, I feel terrible the next day.
If the weather gets cold, I always wear a jacket.
If people start recycling, it can make a big difference for the environment.
Gunakan "If" untuk memberikan kritik terhadap sesuatu
Example:
If people exercised more, maybe they would be healthier.
If the infrastructure were better, there would be no such problems.
If the government paid more attention to the environment, I feel that the problems of climate change would be become a serious issue.Â
Gunakan "If" untuk menyarankan solusi untuk suatu permasalahan
Example:
If people want to help save the environment, they need to be aware of the problems and collectively implement the strategies to overcome the problems.
If countries wanted to decrease the number of people infected by covid-19, they need to be stricter in implementing the safety protocols.
If I studied much harder at that time, I would have already achieved my goal.
Perlu juga diketahui bahwa pengunaan kata "if" itu ada beberapa macam seperti yang sudah dijelaskan di atas. Selain itu, secara struktur posisi "if" dalam kalimat itu bisa di awal kalimat seperti di contoh-contoh atas atau di tengah kalimat seperti di bawah ini:
I feel terrible the next day if I don't get enough sleep.
I always wear a jacket if the weather gets cold.
There would be no such problems if the infrastructure were better.
I feel that the problems of climate change would be become a serious issue if the government paid more attention to the environment.
They need to be aware of the problems and collectively implement the strategies to overcome the problems if people want to help save the environment.
They need to be stricter in implementing the safety protocols if countries wanted to decrease the number of people infected by covid-19.
Secara struktur, perubahan yang terjadi tidak signifikan. Kita hanya perlu merubah urutan kalimatnya. Jika:
"If" di awal kalimat maka diikuti dengan kalimat sebab dan diakhiri dengan kalimat akibat dan sebaliknya.
"If" di awal kalimat maka diikuti dengan kalimat kritik dan diakhiri dengan hasil dan sebaliknya.
"If" di awal kalimat maka diikuti dengan kalimat permasalahan dan diakhiri dengan kalimat solusi dan sebaliknya.
Gunakan "more/-er" untuk menjelaskan ide
Example:
The more the government invest money in road infrastructures, the more people will start using public transportation.
The faster children learn to socialize with others, the less likely they will be afraid to work together in groups.
The more efficient the company is at producing products, the more profit they will gain.
Gunakan which/who/that untuk memberikan penjelasan terkait suatu hal
Which digunakan untuk benda saja
Who digunakan untuk orang saja
That digunakan untuk benda atau orang
Example:
The solution which is not effective cannot deal with several problems that may occur.
The mall which is located near my house has many interesting cafes.
The people who work with me are very friendly.
The boss who has great leadership helped advance the company in many ways.
The expense of research that is very high is a risk the company must take.
The government that does not take care of the citizen's welfare is not worth supporting.
Seperti contoh di atas, kita bisa melihat bahwa klausa yang digarisbawahi tersebut memberikan penjelasan lebih lanjut terkait subject dalam kalimat tersebut. Namun, kita juga bisa menggunakan klausa di atas untuk menjelaskan objek dalam kalimat seperti contoh di bawah ini:
I work in a company which specializes in creating advertising designs and videos.
When I visited Bali last year, we stayed at a hotel which had an Olympic sized swimming pool.
Last year, I went to see my friend who worked in Microsoft.
I had the opportunity to meet Bill Gates who is listed as one of the most influential people in the last decade.
Indonesia is well known for its food that is very diverse due to the various cultures existing in the country.
I hope to buy a house that has a private cinema.
Dari semua contoh di atas, dapat kita pahami bahwa penggunaan which/who/that bisa untuk menjelaskan subject atau object dalam kalimat.
Gunakan "which/that" untuk menunjukkan sebab dan akibat
Example:
Online news is not reliable which may cause people to be misinformed and take the wrong actions.
The government chose to not lower the prices of gas which may result on further protests from the people.
Children are constantly exposed to illegal contents on the internet which may affect their mental development.
Untuk penggunaan which di sini, secara struktur hanya satu macam yaitu diawali dengan kalimat sebab dan diikuti oleh kalimat akibat.Â
Sekian enam tips jitu untuk meningkatkan nilai IELTS speaking anda. Semoga bermanfaat.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H