Mohon tunggu...
Nabila Hasna
Nabila Hasna Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Mahasiswa aktif Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Doesoen Kakao Glenmore Menjadi Wisata Edukasi yang Menyokong Ekosistem Ekonomi Kreatif

15 November 2024   06:57 Diperbarui: 15 November 2024   07:00 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selain menikmati kuliner di tempat, pengunjung juga bisa membeli aneka permen cokelat sebagai oleh-oleh khas Doesoen Kakao. Permen cokelat ini diproduksi langsung dari biji kakao pilihan yang diolah secara hati-hati untuk menghasilkan rasa yang berkualitas. Oleh-oleh ini menjadi salah satu pilihan favorit pengunjung, baik untuk dinikmati sendiri maupun sebagai hadiah untuk keluarga dan teman.

Kafe ini menjadi salah satu daya tarik utama bagi wisatawan yang ingin menikmati suasana khas perkebunan kakao dan karet. Suasana sejuk di antara pepohonan rindang dan aroma cokelat yang menggoda membuat kunjungan ke kafe ini semakin istimewa. Dengan adanya kafe dan pusat oleh-oleh, Doesoen Kakao tidak hanya memberikan pengalaman agrowisata yang edukatif, tetapi juga menghadirkan nuansa kuliner yang mengesankan, sehingga wisatawan mendapatkan kenangan manis setelah berkunjung ke tempat ini.

3. Amfiteater Osing 

Tak hanya memanjakan wisatawan dengan tur produksi cokelat dan berbagai macam produk cokelat khas Glenmore, Doesoen Kakao juga menghadirkan inovasi terbarunya untuk lebih memperkuat sektor pariwisata di Banyuwangi, yaitu Amfiteater Osing. Amfiteater ini merupakan hasil kerja sama yang erat antara Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XII, dan PT Bank Mandiri Tbk. Sebagai salah satu daya tarik baru, Amfiteater Osing dirancang untuk memberikan pengalaman budaya yang berbeda bagi pengunjung, sekaligus menjadi ajang untuk memperkenalkan kekayaan seni dan tradisi Banyuwangi.

Pertunjukan yang disajikan di amfiteater ini menampilkan tarian tradisional seperti Tari Gandrung, yang sudah menjadi ikon budaya Banyuwangi dan dikenal luas sebagai simbol kebanggaan masyarakat setempat. Selain itu, pengunjung juga dapat menikmati berbagai kesenian lokal lainnya, seperti musik tradisional dan tari-tarian khas dari berbagai daerah di Banyuwangi. Acara di amfiteater ini tidak hanya sekadar pertunjukan seni, tetapi juga melibatkan komunitas seni lokal yang berperan aktif dalam pelestarian dan pengembangan budaya daerah.

Amfiteater Osing juga dirancang untuk menjadi tempat penyelenggaraan berbagai acara budaya dan seni, yang tidak hanya memperkaya pengalaman wisatawan, tetapi juga memberikan ruang bagi masyarakat lokal untuk mengekspresikan kebudayaan mereka. Dengan adanya fasilitas ini, diharapkan budaya dan warisan tradisional Banyuwangi dapat lebih dikenal oleh wisatawan dari berbagai penjuru, serta memberikan dampak positif dalam memajukan ekonomi lokal melalui sektor pariwisata. Keberadaan Amfiteater Osing pun menjadi bukti nyata dari komitmen bersama untuk melestarikan dan mempromosikan kebudayaan Banyuwangi di kancah pariwisata nasional maupun internasional.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun