Di tengah kegelapan yang amat pekat, duduklah sebuah lilin diatas sebongkah batu. Sekalipun nyalanya kecil, sinar cahayanya seolah-olah memecah keangkuhan kegelapan.
"Kenapa engkau hadir disini?" tanya kegelapan.
"Lho, memangnya kenapa?" lilin balik bertanya.
"Bukankah engkau akan lebih bermanfaat bila ada di tempat lain, bukan ditempat yang terlantar ini?"
"Mungkin demikian. Akan tetapi, dengarlah sahabat", kata lilin dengan lembut. "Aku bercahaya karena memang aku cahaya. Bukan karena bermanfaat aku bersinar. Apalagi hanya karena ingin dilihat."
"Lalu, untuk apa engkau bercahaya?"
"Pertanyaanmu sudah keliru. Bukan untuk apa! Aku bersinar karena itu memberi kegembiraan kepada ku. Titik."
-----
Kadang, banyak orang bertanya pada diri sendiri, apa guna atau manfaatnya saat bersikap dan bertindak demikian. Kerap menjadi keputusasaan bila jawaban tidak dapat diperoleh secara memuaskan.
Pertanyaan: Betulkah hidup hanya sekadar untuk sebuah manfaat dan guna?
Bertanyalah soal makna.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H