Melihat ketiga tradisi di atas, kita patut kagum betapa kebudayaan lokal yang kerap dikatakan kuno justru demikian relevan dengan konsep-konsep pembangunan kontemporer, termasuk pembangunan berkelanjutan. Pikirkan saja, suku Bajo berbekal kearifan mereka tetap mampu mencari nafkah ekonomi untuk menghidupi diri seraya tetap menjaga keharmonisan relasi dengan biota laut dan komponen alam lainnya seperti pepohonan. Hasilnya, keseimbangan antara tuntutan ekonomi manusia (aspek pembangunan) dan tuntutan menjaga kelestarian alam (aspek berkelanjutan). Dan, bukankah itu esensi dari konsep ekonomi kontemporer bernama sustainable development?
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI