Alhasil, alam dikuras, dikeduk, dirudapaksa bukan lagi untuk memenuhi kebutuhan perut, melainkan untuk memupuk keuntungan materi. Alam tidak lagi dianggap sebagai elemen yang memiliki jiwa, melainkan obyek mati yang tak akan melawan apabila dimanfaatkan secara semena-mena. Ironis, mengingat semangat eksploitasi inilah yang menyebabkan ketidakseimbangan lingkungan (environmental imbalance). Keselarasan dan keserasian lingkungan pun terganggu sehingga mewujud dalam bentuk
berbagai krisis dan masalah lingkungan yang kita hadapi sekarang ini, mulai dari banjir, perubahan iklim (climate change) hingga pemanasan global (global warming).
Akhir kata, pelajaran dari kearifan masyarakat Mentawai seyogianya menyadarkan kita semua untuk jangan sekali-kali meremehkan pitutur para leluhur kita di masa lampau. Sebab, justru di dalam wejangan budaya penuh kearifan itulah terletak kunci bagi banyak permasalahan, termasuk permasalahan lingkungan yang kita hadapi di era modern sekarang ini.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI