Saat ini, masyarakat kita digelisahkan oleh beberapa indikasi pelemahan ekonomi, seperti turunnya daya beli masyarakat dan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Namun, apakah itu otomatis berarti krisis akan kembali di Indonesia? Kita bisa berkaca pada sejarah singkat krisis ekonomi dunia di bawah ini yang sudah saya sarikan dari sejumlah buku, seperti The Return of Depression Economics karya Paul Krugman (1999), Bencana Finansial karya A Prasetyantoko (2008), Panic karya Michael Lewis (2008), edisi peringatan 25 tahun Tabloid Kontan, Melintasi 3 Krisis Multidimensi (2021), dan sejumlah literatur lain.
1637
Tulip Mania
Spekulan di Belanda mendongkrak harga bunga tulip sebelum akhirnya harga itu merosot drastis.
1719
Krisis Lousiana
Investor yang gegabah termakan cerita-cerita tentang laba besar di Wilayah Lousiana di Perancis.
1720
Fantasi South Sea
Perusahaan South Sea di London terbelit utang untuk mendukung klaimnya atas temuan
menakjubkannya di Pasifik.
1792
Rush bank AS
Spekulator dan kredit ketat memicu Kepanikan 1792. Orang pun berbondong-bondong menarik simpanan mereka di bank.
1820-an
Kerugian di Amerika Latin