Mohon tunggu...
Satrio Wahono
Satrio Wahono Mohon Tunggu... Penulis - magister filsafat dan pencinta komik

Penggemar komik lokal maupun asing dari berbagai genre yang kebetulan pernah mengenyam pendidikan di program magister filsafat

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Mengenal John Maynard Keynes, Sang Pembaharu Pasar Bebas

23 Januari 2025   13:07 Diperbarui: 23 Januari 2025   13:08 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keynes pada 1933 (Sumber: Wikipedia)

Banyak orang selama ini mengecam mekanisme pasar bebas dalam sistem ekonomi yang kapitalistis. Padahal, mekanisme pasar bebas sejatinya memiliki kebaikan signifikan, terlebih bila kita mengkaji pemikiran ekonomi besar John Maynard Keynes.

Sejatinya, Keynes merupakan seorang ekonom yang meyakini sekali kebaikan tata ekonomi kapitalistis yang memiliki semangat pasar bebas. Akan tetapi, Keynes dalam General Theory of Employment, Interest, and Money (1937) menyadari sejumlah kelemahan dalam kapitalisme dan ingin memberikan sejumlah revisi sebagai berikut. Pertama, berbeda dengan pandangan para ekonom klasik dan neo-klasik yang berpendapat bahwa pemerintah itu netral, Keynes justru menganggap pemerintah sebagai faktor utama yang mampu mengimbangi goncangan-goncangan dalam tata ekonomi kapitalistis. Bila kegiatan bisnis lesu dan investasi menurun, pemerintah dapat melakukan investasi karena pemerintah tidak harus mencari keuntungan. Investasi pemerintah menghasilkan pendapatan sama besarnya dengan pendapatan yang mungkin dihasilkan investasi swasta. Pendapatan yang diakibatkan pengeluaran (investasi) pemerintah akan memperluas pasar dan dengan demikian menggairahkan kembali dunia usaha.

Kedua, jika suatu negara mengalami bahaya inflasi, yaitu apabila kenaikan harga-harga terasa mengancam, pemerintah harus bertindak sebagai penabung, bukan pembelanja. Artinya, pemerintah harus mengumpulkan lebih banyak uang dibandingkan yang dibelanjakannya. Sehingga, kebijakan fiskal pemerintah harus menghasilkan anggaran yang surplus atau meraih keuntungan. 

Dari kedua revisi di atas, kita dapat melihat bahwa Keynes sebenarnya tidak memberikan penekanan pada intervensi langsung pemerintah terhadap kegiatan usaha swasta. Keynes hanya ingin menyarankan kepada pemerintah untuk memberikan penekanan pada kebijakan fiskal (anggaran) yang mengimbangi dan melunakkan akibat-akibat sistem kapitalis yang merugikan kehidupan ekonomi tanpa pretensi revolusioner untuk mengotak-atik atau mengubah sistem pasar bebas itu sendiri.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun