Sebagai contoh, agama-agama dunia harus mulai merumuskan format teologi yang memiliki kata sifat berkarakter praktis. Taruhlah teologi politik, teologi ekonomi, teologi sosial, teologi budaya, teologi energi, teologi lingkungan, dan lain sebagainya. Inilah bentuk teologi yang menafsirkan risalah-risalah kitab suci untuk meraih pesan universal dalam konteks kekinian yang dapat berguna bagi pemecahan masalah-masalah manusia kontemporer sebagai pengamal agama. Sebab, filsuf pragmatis John Dewey pernah berkata, "Untuk apa Tuhan menurunkan agama di dunia, jika agama tak berdaya memecahkan masalah-masalah manusia?". Karena itu, agama harus berani membuka diri terhadap pemikiran-pemikiran lintasilmu dan lintasdisiplin dari berbagai bidang. Dengan demikian, semoga umat beragama bisa mewujudkan kehidupan yang lebih baik bagi sesama dan alam semesta di dunia. Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H