Buffet dalam Illustrated Biography (Elexmedia, 2008) menyatakan ia meyakini benar bahwa suatu investasi haruslah berhorison jangka panjang jika ingin berhasil. Karena itu, dia merevisi hukum Graham sekaligus merumuskan hukumnya sendiri tentang cara memilih saham yang berprospek cemerlang. Pertama, pilih emiten-emiten yang usahanya mudah dimengerti oleh investor. Kedua, pilih emiten-emiten perusahaan yang sudah teruji memiliki kinerja stabil dalam jangka panjang. Ketiga, pilih emiten-emiten yang memiliki masa depan menjanjikan.Â
Dari tiga hukum inilah, Buffett lantas merumuskan satu adagium terkenalnya, "durasi yang paling ideal untuk menahan (hold) suatu saham adalah ... selamanya." Maksudnya, apabila seorang investor berhorison waktu jangka panjang sudah melakukan seleksi saham berdasarkan kriteria ajaran Graham dan Buffett, hampir menjadi kepastian bahwa saham yang dipilih sang investor akan terus naik harganya dari waktu ke waktu. Â
 Jadi, kita tentunya bisa mafhum sekarang bahwa pendapat dua begawan finansial di atas dapat berperan vital untuk melindungi pasar berkembang (emerging market), termasuk pasar kita yang sedang booming, dari kemungkinan rontok mendadak. Sebab, ajaran Graham dan Buffett "mengharamkan" investor untuk melakukan aksi spekulasi jangka pendek di dalam pasar finansial. Padahal, kita tahu aksi-aksi spekulasi tak bertanggung jawab seperti itulah yang terbukti telah menjerembabkan perekonomian global selama beberapa tahun terakhir ini.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H