Mohon tunggu...
Satrio Wahono
Satrio Wahono Mohon Tunggu... Penulis - magister filsafat dan pencinta komik

Penggemar komik lokal maupun asing dari berbagai genre yang kebetulan pernah mengenyam pendidikan di program magister filsafat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Perlunya Membincang Ulang Pemahaman Agama Tentang Anjing

20 Januari 2025   05:53 Diperbarui: 20 Januari 2025   05:00 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Kedua, sesudah mendapatkan perlakuan medis di atas, anjing-anjing itu dikembalikan kepada komunitas mereka. Sebagai hewan liar, mereka sudah terlatih untuk mencari makan sendiri. Atau, para penduduk sekitar bisa kembali berikhtiar mengumpulkan "patungan dana" guna memberi anjing-anjing liar itu makan. Kekhawatiran tentang sifat najis air liur anjing seyogianya tidak menjadi persoalan serius untuk berinteraksi dengan anjing-anjing liar itu. Jika ada yang menganut mazhab Maliki, dia tentu tak akan risau dengan permasalahan soal air liur. Namun, penganut mazhab lain yang menganggap air liur anjing itu najis juga tidak perlu bersikap berlebihan. Sesudah mereka berinteraksi dengan anjing liar itu---seperti ketika memberi anjing-anjing itu makan---para penganut mazhab di luar Maliki tersebut toh bisa langsung mensucikan diri sesuai keyakinan fikih mereka. Yaitu, membasuh anggota tubuh mereka sebanyak tujuh kali, dengan salah satu di antaranya dicampur dengan tanah.

Dengan demikian, semoga Indonesia bisa tergolong bangsa berbudi mulia yang menyayangi segala ciptaan Tuhan, termasuk hewan bernama anjing.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun