Pelajaran penting
Jika mau diringkaskan lagi, inti dari kepemimpinan gembala dalam sepak bola adalah seorang pelatih harus berwibawa, memegang komando tertinggi secara tegas, dan menegakkan disiplin tanpa melupakan keharusan untuk menyatu dengan pemain maupun memperhatikan aspirasi mereka. Poin terakhir ini merupakan salah satu kritik paling umum terhadap STY. Sebab, kekuranglancaran STY berbahasa Indonesia maupun bahasa Inggris--mengingat sebagian pemain kita adalah pemain naturalisasi--dianggap sebagai kendala untuk pelatih asal Korea Selatan ini di masa lalu untuk bisa lebih menyatu dengan para pemain.
Bandingkan misalnya dengan dua pelatih legendaris dunia lain, Pep Guardiola dan Jose Mourinho. Guardiola selepas dari Barcelona melatih klub Jerman, Bayern Muenchen, dan klub Inggris, Manchester City. Komunikasi Pep di kedua klub itu berjalan baik karena dia cukup menguasai bahasa Jerman maupun Inggris.
Demikian juga Mourinho. Dia dapat berbahasa Inggris maupun Italia sehingga saat melatih Chelsea, Tottenham Hotspurs, dan MU di Inggris maupun Inter Milan di Italia, Mou dapat menyatu dengan pemainnya.
Karena itu, apabila Kluivert dapat mempraktikkan kepemimpinan gembala saat mengasuh tim nasional kita, tentu kita bisa optimistis bahwa asa Indonesia untuk tembus ke ajang Piala Dunia untuk kali pertama akan tercapai. Semoga Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H