Selain itu, oposisi di parlemen adalah bagian dari mekanisme checks-and-balances antara Negara yang memiliki kekuasaan begitu besar dan warga sipil yang terutama diwakili parlemen. Pun jika kebijakan pemerintah baik, tetap harus ada suara oposisi guna membuat kebijakan itu lebih sempurna. Â Alhasil, politik harus bisa merayakan perbedaan pendapat dari oposisi yang justru akan memperkaya perspektif dalam proses perumusan kebijakan publik.
      Akhir kata, demokrasi adalah suatu sistem yang mengandaikan satu asumsi bahwa kontrak sosial suatu masyarakat yang diamanatkan kepada pemerintah akan menjadi kontrak yang merugikan ketika pemerintah menjadi jahat tatkala tidak ada pihak yang menjalankan fungsi pengawasan maupun pengendalian. Oleh karena itu, oposisi yang efektif mutlak diperlukan untuk mewujudkan suatu tata pemerintahan demokratis yang berkualitas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H