Mohon tunggu...
Ganis Prahasti
Ganis Prahasti Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah Lepas

Seorang istri dari pria berkebangsaan Jepang dan saat ini tinggal di kota Saitama, Jepang.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Momota Kento, Satu Tahun Setelah Kekalahannya di Olimpiade Tokyo

14 Oktober 2022   18:44 Diperbarui: 14 Oktober 2022   18:52 699
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar diambil dari Livedoor

Momota Kento, pemain bulutangkis asal Jepang yang September lalu baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke-28 tahun. Sekitar dua minggu yang lalu, mantan pemain ranking satu dunia untuk nomor tunggal putra ini melakukan wawancara dengan mantan pemain bulutangkis wanita yang kini berprofesi sebagai reporter dan pembawa acara olahraga, Jinnai Kimiko, di salah satu segmen News Every yang ditayangkan di saluran televisi Nippon Television (NTV).

Pada tahun 2019, Momota Kento menunjukkan kekuatan yang luar biasa sebagai seorang pemain bulutangkis nomor satu dunia. Dia memenangkan kejuaran dunia dan juga memecahkan rekor dalam memenangkan 11 kejuaran internasional di tahun yang sama. 

Tapi, pada saat perhelatan Olimpiade Tokyo yang diadakan di tahun 2021, Momota Kento yang digadang-gadangkan meraih medali emas di partai tunggal putra, harus menelan kekecewaan setelah tanpa terduga dikalahkan oleh pemain asal Korea Selatan Bernama Heo Kwang-Hee di babak kualifikasi. 

Sejak saat itu, pemain yang dijuluki "Paduka" oleh para penggemarnya ini mengalami penurunan, dan bahkan kerap kali harus tersingkir di babak-babak awal turnamen internasional yang diikutinya.

"Sudah satu tahun berlalu semenjak Olimpiade Tokyo diadakan. Apakah anda merasakan itu berlalu dengan cepat? Atau kamu malah berpikir 'oh, baru satu tahun'?" tanya Jinnai Kimiko saat memulai sesi wawancaranya dengan Momota Kento.

"Kalau dipikir-pikir, kadang saya merasa waktu memang cepat berlalu, tapi saat saya sudah harus bertanding, saya merasa kalau itu adalah waktu yang panjang" jawab pria kelahiran salah satu kota di prefektur Kagawa ini.

Jinnai Kimiko melanjutkan pertanyaannya, "Apakah anda pernah melihat kembali tentang Olimpiade Tokyo?".

"Tidak terlalu. Karena saya adalah tipe orang yang tidak ingin menonton ulang pertandingan pada saat saya kalah" jawab Momota Kento.

Seolah mengulik kembali luka lama Momota Kento, Jinnai Kimiko melemparkan pertanyaan, "Kalau menurut anda, apakah Olimpiade pertama anda ini sangat berbeda dari yang anda harapkan?".

Dengan sedikit menghela nafas, pria yang hobi mengoleksi jam tangan mewah ini memberikan jawaban, "Sangat jauh berbeda. Karena yang ada di dalam bayangan saya adalah saya berdiri di podium tertinggi sambil mendengarkan lagu nasional Jepang berkumandang, tapi yang saya rasakan saat ini adalah kepercayaan diri saya makin lama semakin terkikis. Hasil yang saya terima sangat jauh dari yang saya harapkan."

"Saya masih ingat, dua tahun lalu, ketika saya bertanya pada seorang Momota Kento, apa yang anda butuhkan untuk memenangkan medali emas di Olimpiade Tokyo, dan anda menjawab 'Tekad'. Apa yang anda rasakan untuk 'Tekad' anda tersebut pada saat Olimpiade Tokyo?" lanjut Jinnai Kimiko.

"Tekad itu ada. Saya berpikir kalau saya sudah melakukan apapun yang bisa saya lakukan sebelum pertandingan, tapi...saya merasa seperti ya saya sudah melakukan apa yang seharusnya memang saya lakukan" jelas Momota Kento.

Kemudian, Jinnai Kimiko melanjutkan wawancaranya dengan pemain tunggal putra yang saat ini menduduki peringkat sembilan dunia berdasarkan ranking pemain yang dilansir oleh Badminton World Federation (BWF), "Setelah Olimpiade, apakah anda berpikir kalau anda tidak mau lagi menonton bulutangkis, atau bahkan tidak mau lagi untuk bermain bulutangkis?".

"Sejujurnya, saya sangat memiliki pemikiran seperti itu" jawab Momota Kento.

"Sebelumnya, anda pernah berkata kalau bulutangkis itu menyenangkan, anda sangat menyukai bulutangkis, anda ingin melakukannya. Lalu, bagaimana dengan sekarang?" Jinnai Kimiko melanjutkan pertanyaannya.

"Ya, yang saya rasakan saat ini adalah saya sangat terluka. Tidak ada hasil yang baik yang bisa saya peroleh, tapi saya harus tetap melakukannya, dan tidak ada kemenangan yang bisa saya capai. Namun, saya juga tidak tahu kurangnya dimana, atau apa yang harus saya lakukan" tersirat keputusasaan dalam jawaban yang diberikan oleh Momota Kento.

"Apakah anda memiliki ketakutan tersendiri untuk berdiri di lapangan saat ini?" tanya Jinnai Kimiko.

"Saya tidak takut, tapi perlahan-lahan percaya diri itu hilang, terutama saat sedang bertanding" jawab Momota Kento.

"Apa yang anda rasakan dalam waktu satu tahun terakhir?" lanjut mantan pemain bulutangkis kelahiran prefektur Kumamoto tersebut.

"Saya tidak memiliki tujuan pencapaian secara khusus, yang saya lakukan hanya melakukan apa yang bisa saya lakukan saat melakukan latihan setiap harinya. Saya mencoba untuk menemukan setiap kekurangan yang ada dalam diri saya, terus mencoba hal yang tidak bisa saya lakukan hingga saya melakukannya, dan itu yang terus saya latih" Momota Kento memberikan jawaban.

"Apakah anda merasakan sebuah kesulitan untuk menjadi pusat perhatian saat ini?" Jinnai Kimiko melanjutkan sesi wawancara.

"Sulit, tapi saya akan merasa hancur kalau saja perhatian itu hilang. Semua itu tergantung dari cara kita memandangnya, jadi saya berusaha melihatnya dari sudut pandang yang positif. Saya harus lebih berusaha lagi untuk bisa memberikan energi positif" jawab Momota Kento.

Sudah satu tahun berlalu semenjak kekalahannya yang tidak terduga di Olimpiade Tokyo. Momota Kento berjanji pada dirinya sendiri untuk kembali bangkit dan berlaih lebih keras lagi, tetapi pada ajang Kejuaraan Dunia yang diadakan di arena Tokyo Metropolitan Gymnasium tahun ini, Momota Kento harus menelan kenyataan pahit dengan kekalahannya di babak kedua, dan juga kekalahannya di babak pertama turnamen Japan Open yang diadakan di Osaka, Jepang, satu minggu berselang dari perhelatan Kejuaraan Dunia.

"Apa yang anda rasakan tentang Kejuaraan Dunia dan Japan Open yang diadakan di Jepang tahun ini? Dan apakah saat mengikuti pertandingan yang diadakan di Jepang memberikan tekanan atau malah memberikan anda kekuatan?" tanya Jinnai Kimiko.

"Mengalami kekalahan di Olimpiade Tokyo membuat saya berpikir kalau saya sudah tidak memiliki kesempatan lagi untuk bisa meraih kemenangan di Jepang, tapi saya mencoba sekali lagi untuk terus melangkah sejauh mungkin saat bertanding. Ini juga pertama kalinya setelah sekian lama, saya bisa mendapatkan dukungan dari penonton secara langsung dan sangat menyenangkan saat bertanding. Tapi, apa ya? Saya tidak tahu bagaimana saya bisa melakukannya, dan bahkan saya tidak tahu untuk menjelaskannya" jawab Momota Kento dengan raut wajah yang sulit digambarkan.

"Nishimoto Kenta, teman satu Angkatan anda, memenangkan turnamen Japan Open. Apakah anda merasa termotivasi atau malah sebaliknya?" Jinnai Kimiko melanjutkan pertanyaannya.

"Kami sudah berlatih bersama-sama dalam waktu yang lama, dan saya rasa dia adalah saingan yang cukup baik" Momota Kento memberikan pendapat.

"Apakah hal tersebut tidak membuat anda merasa, 'Baiklah, ayo kita coba sekali lagi'?" tanya Jinnai Kimiko penasaran.

"Tidak sama sekali. Saya cukup sadar kalau saya sudah sangat gagal sejauh ini. Saya juga tahu kalau saya sudah tidak sebaik dulu lagi. Jadi, daripada memikirkan tentang lawan-lawan saya, yang perlu saya lakukan saat ini adalah berubah terlebih dahulu, dan tidak perlu terburu-terburu juga untuk hal tersebut" tandas Momota Kento.

"Lalu, menurut anda bagaimana dengan perubahan gaya permainan di tunggal putra saat ini? Kalau saya lihat gaya permainan anda dulu adalah bertahan, bukan?" Jinnai Kimiko bertanya lagi.

"Untuk saat ini, saya lihat sudah banyak pemain yang bermain dengan agresif. Tapi, menurut saya, setiap pemain itu harus bisa bermain dengan cara bertahan, dan juga harus bisa bermain dengan cara menyerang. Namun, untuk saat ini, saya rasa saya tidak bisa bermain dengan melakukan banyak pukulan smash. Karena saya juga tidak mau kehilangan gaya permainan saya, jadi saya tidak berniat untuk mengubahnya" Momota Kento melemparkan jawaban.

"Apakah anda bisa meraih kemenangan lagi tanpa mengubahnya?" tanya Jinnai Kimiko.

"Saya rasa saya sudah cocok dengan gaya permainan seperti itu. Saya pernah menang dengan cara begitu, jadi saya pikir saya tidak perlu mengubahnya" tegas Momota Kento.

"Menurut pendapat saya, yang diperlukan saat menerima bola adalah kepercayaan diri, dan saat ini apa yang saya lihat dari seorang Momota Kento ketika sedang berada di lapangan adalah tidak adanya rasa percaya diri itu" Jinnai Kimiko menyuarakan pendapatnya mengenai Momota Kento.

"Saya juga memikirkan hal yang sama saat melihat diri saya sendiri, terlihat tidak menikmati permainan dan terlihat tidak percaya diri" Momota Kento menyetujui pendapat dari pewawancaranya tersebut.

"Seperti yang pernah diucapkan oleh kepala pelatih, Park Joo-bong, 'Yang dibutuhkan Momota Kento hanya lah rasa percaya diri. Fisiknya cukup baik. Kalau saja dia mampu melakukannya dengan percaya diri yang baik, dia mampu kembali ke permainannya'" lanjut Jinnai Kimiko lagi.

"Saya adalah tipe orang yang sulit untuk memiliki rasa percaya diri kecuali saya bisa mendapatkan hasil yang baik. Jadi, yang bisa saya lakukan saat ini hanya lah bersabar" jelas Momota Kento.

"Orang-orang di sekitar anda berpikir kalau penurunan yang terjadi disebabkan cedera yang anda alami semenjak kecelakaan yang terjadi dua tahun lalu. Bagaimana menurut anda?" kali ini Jinnai Kimiko bertanya mengenai kecelakaan yang pernah Momota Kento alami di Kuala Lumpur, Malaysia, pada awal tahun 2020.

"Saya berpikir kalau semua akan jauh lebih baik kalau kecelakaan itu tidak pernah terjadi, tapi yang sudah terjadi, ya memang harus seperti itu. Di titik ini, saya tidak bisa tahu lagi harus berkata apa bahkan untuk diri saya sendiri, dan ketika saya sedang merasakan sebuah kesedihan, saya ingin lari dari semuanya dan bilang ke diri saya, 'ya memang ini sebabnya', tapi yang sudah terjadi ya memang sudah terjadi. Saya tidak ingin menjadikannya sebagai alasan" jawab pemain yang sudah beberapa tahun belakangan ini bergabung dengan beberapa atlet lainnya di UDN Sports, sebuah foundation yang aktif melakukan kegiatan sosial terutama yang berhubungan dengan olahraga.

Melanjutkan sesi wawancara eksklusif tersebut, Jinnai Kimiko kembali bertanya kepada Momota Kento, "Apakah anda merasa jika anda akan mampu membawa kembali kejayaan yang pernah anda capai? Dan menurut anda, apa yang anda butuhkan untuk itu? Apakah permainan anda? Atau hati anda?".

"Tentu saja keinginan itu ada. Saya memiliki keinginan yang cukup besar untuk kembali menjadi pemain teratas. Dan untuk mampu mencapai itu kembali, tentu saya membutuhkan semuanya. Saat ini, saya merasa kurang dalam segala hal. Tapi, mungkin hal terpenting adalah hati" Momota Kento mengungkapkan keinginannya untuk kembali memuncaki nomor tunggal putra di dunia bulutangkis.

Dilansir dari Yahoo News Japan yang diterbitkan pada hari Rabu, 12 Oktober 2022. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun