Mohon tunggu...
Suzila Ayuni
Suzila Ayuni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya seorang mahasiswi

Hai, Saya mempunyai hoby menulis dan healing.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Adaptasi Anak sejak Dini di Era Globalisasi Teknologi Informasi

1 Juni 2022   22:05 Diperbarui: 1 Juni 2022   22:11 571
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Seiring berjalannya waktu, tentunya teknologi informasi juga berkembang seperti badai. Internet adalah bukti kemajuan komputer. Keberadaan internet memudahkan akses sumber informasi dari seluruh dunia. Internet  digunakan sebagai sumber untuk mengumpulkan berbagai informasi atau referensi yang berkaitan dengan proses belajar mengajar. Dalam hal ini juga mempermudah pendidikan orang tua melalui kemajuan teknologi informasi yaitu melalui internet. Internet menyediakan semua kemudahan hari ini.

Membesarkan anak di era globalisasi ini juga membutuhkan usaha yang lebih dari dekade-dekade sebelumnya. Pertumbuhan dunia digital ini tidak hanya dapat membawa kenyamanan atau kelegaan, tetapi juga dapat menciptakan jarak antara orang tua dan anak. Bagaimana mendidik anak di era digital agar hubungan orang tua-anak tetap terjaga adalah soal tanggung jawab. 

Untuk itu ada banyak cara dalam mendidik anak. Yang pertama yaitu, di era digital orang tua harus memiliki pandangan yang sama, memiliki tanggung jawab yang sama terhadap pikiran, tubuh, jiwa, keyakinan dan kebahagiaan anak secara umum. Cara selanjutnya adalah kedekatan emosional. Orang Tua Membutuhkan kedekatan, antara ayah dan anak, antara ibu dan anak. 

Kedekatan ini tidak hanya berarti skin to skin, tetapi soul to spirit, sehingga ada kedekatan emosional. Kemudian, khusus dengan tujuan pendidikan yang jelas, orang tua mulai membentuk tujuan pendidikan sejak anak dilahirkan. Orang tua perlu menyepakati prioritas anak mereka dan cara mendekati mereka serta cara berbicara yang baik. selanjutnya adalah orang tua harus belajar berbicara yang baik kepada anak. Jangan berbohong, dan jangan lupa untuk mendiskusikan keunikan anak Anda, membaca bahasa tubuhnya dan bersedia mendengarkan perasaannya. 

Kelima, mengajarkan agama, ini adalah kewajiban orang tua untuk mengajarkan agama kepada anak-anaknya. Pendidikan agama harus dilakukan sedini mungkin. Dalam hal ini, ajaran agama tidak sebatas bisa membaca Al-Qur'an, bisa berpuasa atau sekadar pergi ke masjid. Orang tua perlu membangkitkan kasih sayang agar anak menikmati kegiatan tersebut. 

Selain itu, orang tua harus mempersiapkan anaknya untuk masa pubertas, kebanyakan orang tua malu membicarakan seks dengan anaknya dan terkadang cenderung menghindarinya, bahkan jika harus memulai percakapan sejak dini dalam bahasa sesuai dengan perkembangan usia. . Dan terakhir, persiapkan anak untuk era digital, ajari mereka bahwa menggunakan gadget ada waktu dan batasannya. Akses internet juga harus dibatasi untuk mencegah anak-anak melihat situs web yang tidak diinginkan. Karena itu, orang tua harus memprioritaskan komunikasi dengan anak daripada perangkat.

Internet tidak semata-mata memasrahkan imbas yang negatif, tetapi juga memasrahkan imbas yang positif. Untuk itulah peran ibu bapak dibutuhkan bagian dalam menggunakannya. Orang tua harus mencantumkan pendidikan bagian dalam pemakaiannya. Selain itu Peran orangtua adalah memeriksa dan mencocokkan terhadap kesibukan yang dilakukan oleh anak. Dalam perkara ini orangtua bertanggung jawab juga menjelang memeriksa anak terhadap operasi syarat internet. 

Sebagai ibu bapak harus mengecam bagaimana mengabdikan internet yang bermanfaat dan inovatif sehingga melindungi  anak mereka  dari  kejahatan  di dunia maya. Internet memberi kebebasan dalam mengakses masukan apa saja yang dibutuhkan . ibu bapak harus mampu menunggangi teknologi masukan menjelang mengambil tujuannya bagian dalam menuntun anak. Internet sebagai salah satu produk teknologi informasi menjadi perhatian karena memberikan manfaat positif dalam mengakses informasi yang dibutuhkan. Internet yang menjanjikan akses dapat memberikan kemudahan dalam mencari referensi bagi orang tua. Internet merupakan media yang paling ekonomis untuk digunakan sebagai bahan mendidik anak.

Dari internet ini banyak anak yg terpapar konten negatif dampak kurangnya supervisi & adanya rasa kondusif menurut orang tua. Seringkali, orang tua merasa kondusif saat anaknya bermain internet, padahal misalnya yg kita ketahui bahwa keterangan yg terdapat internet sangatlah luas. Sehingga orang tua perlu melakukan kontrol terhadap penggunaan gadget terutama internet bagi anak, khususnya bagi anak dibawah umur. 

Misalnya menggunakan membatasi jam penggunaan gadget, membatasi pelaksanaan yg boleh dibuka bagi anak, melakukan pendampingan saat anak memakai gadget. Upaya ini wajib  dilakukan supaya anak tidak gampang terpapar konten negative menurut internet & berakibat anak sebagai calon generasi yg sanggup hayati berdampingan menggunakan internet pada era digital secara positif. 

Contohnya saja misalnya yg terlihat, yaitu melalui Aplikasi Tiktok. Dari seratus persen konten yg tampil ditiktok, mungkin yg memberi edukasi hanya kurang lebih sepuluh persen atau  bahkan kurang dari itu. Di tiktok ini sangat memudahkan kita buat membicarakan edukasi, tetapi yg terlihat, orang-orang lebih menampilkan konten yg tidak berguna atau hal-hal yg sesat. 

Banyak yg menampilkan kebucinan & disaksikan sang anak dibawah umur lalu dijadikan olehnya bahan percontohan, sebagai akibatnya populasi pacaran yg dilakukan sang anak dibawah umur semakin bertambah. Banyak kita menemukan anak dibawah umur telah sanggup mengikuti gaya pacaran orang dewasa. hal ini terjadi lantaran kurangnya supervisi orang tua terhadap anak.

Di zaman Globalisasi ini orang tua wajib  sanggup mengetahui bagaimana cara mendidik anak supaya tidak terjerumus ke pada hal yg negatif. Orang tua wajib  sanggup memperkenalkan bahwa platfrom yg disediakan melalui internet itu menaruh loka belajar buat anak. Tidak seluruh yg disediakan pada internet membawa impak buruk.orang tua bisa memberitahu apa saja yg boleh dilakukan pada internet & memberitahu manfaat dan mudarat yg ada. Setelah itu orang tua pula wajib  sanggup sebagai model pada mengedukasi anak. 

Percuma saja menghabiskan energi pada memberitahu anak namun dia sendiri nir menaruh pedagogi terhadapnya. Sebab orang tua merupakan cermin bagi anaknya. apabila orang tua menaruh edukasi terhadap anak sedini mungkin, bisa dipastikan didikannya akan berhasil & memberi kebaikan bagi anak itu sendiri demikian juga sebaliknya. Jadi pada dasarnya kiprah orang tua sangat berpengaruh terhadap pendidikan anak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun