Mohon tunggu...
Ria Suzanne
Ria Suzanne Mohon Tunggu... Jurnalis - Travel Enthusiast 🐾🕊

I Only Live Once

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Panorama Laut di Ujung Utara

29 September 2019   01:04 Diperbarui: 29 September 2019   01:36 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak dapat saya pungkiri bahwa selain Surabaya menyimpan banyak sekali sejarah, kota yang dijuluki "Kota Pahlawan" ini juga memiliki banyak sekali destinasi wisata yang patut untuk disinggahi.

Saat saya menjelajah kota Surabaya, di setiap sudutnya saya selalu menemukan banyak sekali ikon dan panorama khas Surabaya yang seringkali menjadi objek andalan wisatawan, baik wisatawan domestik maupun mancanegara.

Baiklah, pada kesempatan kali ini, saya selaku pelaku wisatawan akan mengulas sedikit banyak tentang sebuah panorama laut di ujung utara Surabaya yang tak lain ialah Surabaya North Quay.

Berlokasi tepat di Perak Utara dan di dalam Gapura Surya Nusantara, hal ini tetap tak menyurutkan hasrat wisatawan untuk tetap berkunjung ke tempat ini. Sebelum masuk ke area Surabaya North Quay ini, di bagian depan seperti ada gardu pos dimana wisatawan yang ingin memasuki kawasan Gapura Surya Nusantara wajib untuk membayar biaya parkir kendaraan, kalau tidak salah seingat saya seharga Rp. 3000 untuk pengendara motor dan Rp. 5000 untuk pengendara mobil.

Setelah berhasil melewati gardu pos tersebut, barulah saya melanjutkan perjalanan memasuki area parkir untuk menitipkan kendaraan. Setelah memarkir kendaraan, saya pun langsung bergegas menuju ke pintu masuk Surabaya North Quay.

merdeka.com
merdeka.com

Saat itu kebetulan suasananya sangat ramai. Banyak wisatawan yang lalu lalang untuk melakukan perjalanan ke luar pulau, misalnya : Kalimantan, Madura, Bali dan seterusnya. Sesampainya di area dalam tepatnya di lantai 1, wisatawan diwajibkan untuk naik ke lantai 2 menggunakan eskalator yang telah disediakan (mengingat letak dan posisi outdoornya ada di lantai 3).

Setibanya di lantai 2, saya dibuat terperangah dan berdecak  kagum. Dalam hati bergumam, "Rancak Bana". Bagaimana tidak? Suasananya bak bandara kelas internasional. Sangat megah, mewah, bersih dan penataan ruangannya khas, dimana mampu menarik setiap mata yang datang untuk sejenak berpotret ria.

Lantai dan jalanannya pun sangat bersih. Toilet yang disediakan pun tak kalah seperti toilet kelas bandara. Sangat sempurna! ^_^

Tangan saya bersama rekan saya (dokpri)
Tangan saya bersama rekan saya (dokpri)

Saat di lantai 2  sebelum menaiki eskalator berikutnya, saya mendapati seorang petugas yang akan mengecek tas dan menarik biaya masuk ke lantai 3nya (outdoor yang diincar). Untuk biaya tiket masuk ke kawasan outdoornya, wisatawan hanya mengeluarkan biaya Rp. 10.000 dan akan mendapatkan karcis setelahnya.

Namun karcis tersebut bukan sembarang karcis, melainkan untuk ditukar sebagai voucher saat saya ingin melakukan transaksi pada pembelian makanan atau minuman di bagian food courtnya. Juga tak lupa, tangan wisatawan yang datang akan diberi stempel merah bertuliskan "SNQ" sesuai foto yang sudah saya lampirkan.

Panorama di lantai 3 saat itu (dokpri)
Panorama di lantai 3 saat itu (dokpri)

Akhirnya, tibalah saya di lantai 3 (rungan outdoor) yang menjadi ikon  yang dinanti-nanti dan mata saya langsung disuguhkan panorama laut yang istimewa ditambah dengan hadirnya kapal pesiar megah yang sedang berlabuh, serasa aduhai sekali tiada tara. Sungguh panorama laut yang sempurna!

Di lantai 3 ini, dapat saya jumpai beragam wisatawan yang datang. Mulai dari rombongan turis asing, rombongan keluarga, sepasang kekasih, muda-mudi hingga orang lansia pun turut ikut menikmati panorama laut yang tiada tara.

Sangat beragam aktifitas yang dapat wisatawan lakukan di sini. Yang saya amati, mereka beraktifitas mulai dari menikmati keindahan laut, tertawa riang bersama keluarga ataupun kerabat dekat, berduduk santai di bawah meja payung yang romantis, menikmati alam dan hembusan angin laut, memandang megahnya kapal pesiar yang berlabuh, menghilangkan kepenatan sejenak, berjemur (hehehe), mengabadikan momen dalam bentuk foto dan video maupun kegiatan positif lainnya.

Saat rekan saya melakukan video untuk tugas perdananya (dokpri)
Saat rekan saya melakukan video untuk tugas perdananya (dokpri)

Momen saat rekan saya tersipu malu mengarahkan wajahnya ke kamera (dokpri)
Momen saat rekan saya tersipu malu mengarahkan wajahnya ke kamera (dokpri)

Saat rekan saya menikmati panorama laut dari jarak dekat (dokpri)
Saat rekan saya menikmati panorama laut dari jarak dekat (dokpri)

Pada saat itu kebetulan rekan saya mendapat tugas kuliah untuk mempromosikan daerah-daerah wisata yang ada di Surabaya. Alhasil seperti yang ada di foto tersebut, saat dia menjelaskan panjang lebar mengenai Surabaya North Quay, di situlah kesempatan saya untuk menjepret fotonya secara candid hehehe , tapi tetap cantik dan anggun kan guys :))

Agenda makan siang (dokpri)
Agenda makan siang (dokpri)

Chocolate Time (dokpri)
Chocolate Time (dokpri)

Untuk menunggu waktu senja tiba, saya menghabiskan waktu untuk beristirahat sejenak dan mampir ke food court yang menjual beraneka ragam makanan nusantara dan minuman pelepas dahaga. Di tempat ini wisatawan dapat memilih dengan bebas sesuai menu makanan atau minuman yang diinginkan.

Pada saat itu, jatuhlah pilihan saya untuk menikmati mie goreng kuah bakso dan es coklat hehehe. Harga makanan dan minuman di sini terbilang cukup mahal (Iyah jelas, mereka juga kena biaya sewa yaa untuk jualan di sini, jadi tolong dimaklumi).

Juga jangan lupa untuk menunjukkan voucher yang sudah didapat ke bagian kasir, lumayan lho bisa mendapat potongan (waktu itu saya mendapat potongan Rp. 3000 wkwk). Meskipun begitu, tetap tidak dapat membuat perut kenyang bagi orang seperti saya yang membutuhkan asupan nutrisi yang cukup banyak

For Your Information saja guys, porsi makanannya asli sangat sedikit, bisa dilihat di foto yang sudah saya lampirkan di atas, yah seperti itulah kenyataannya

(dokpri)
(dokpri)
(dokpri)
(dokpri)
Tak jauh dari food court (masih di area yang sama), di sudut ruangan tersebut terdapat tempat khusus dimana biasanya diselenggarakan event-event tertentu seperti : pengenalan batik, atraksi kuda lumping, dan lain sebagainya.

Wisatawan juga disuguhkan dengan pertunjukan live music (jika ada jadwalnya, tapi biasanya di akhir pekan, lebih tepatnya hari Sabtu). Tak bisa saya pungkiri, sangat menarik dan menyenangkan bukan?

Berusaha menjadi Penikmat Senja (dokpri)
Berusaha menjadi Penikmat Senja (dokpri)
Saat sang surya mulai perlahan tenggelam (dokpri)
Saat sang surya mulai perlahan tenggelam (dokpri)
Setelah lama singgah di area food court, tak terasa waktu menunjukkan pukul 17.00 WIB. Tibalah waktu yang saya nantikan yaitu tak lain menikmati momen saat sang surya mulai tenggelam di ufuk barat. Tak terasa, derap langkah pun menuntun saya untuk bangkit keluar dari persinggahan semula dan bergegas menuju ke tempat duduk santai yang bersebelahan dengan meja payung. 

Di momen itu, seiring dengan tenggelamnya sang surya, disaat itu pula saya mampu merasakan bahwa Tuhan Maha Besar atas apa yang Ia ciptakan.

The Glory Night (dokpri)
The Glory Night (dokpri)
Setelah puas menyaksikan matahari tenggelam, langit pun berubah kelam pertanda malam telah tiba. Saya bersama rekan saya merasa letih dan ingin sesegera mungkin kembali ke peraduan. Sekujur badan saya dan rekan saya rasanya berat dan ingin segera merebahkan badan di singgasana kesayangan (katakan saja : kasur wkwk).

Cukup banyak momen yang saya abadikan di tempat ini walaupun aslinya tujuan awalnya hanya sekedar mendampingi dan membantu rekan saya yang sedang memenuhi tugas dan kewajibannya.

Menurut saya pribadi, nilai plus dan istimewanya tempat ini ialah kerapkali dibuat tempat berlabuh oleh kapal-kapal pesiar, baik kapal PELNI hingga kapal mancanegara sekalipun. Dan entah mengapa, bagi saya tempat ini selalu menawarkan sejuta keindahan di segala sudut dan isinya.

Saya sangat berharap semoga pengelola Surabaya North Quay ini tetap mempertahankan kualitas dan pelayanan terbaiknya di tempat ini, sehingga kenyamanan dan kepuasan wisatawan yang hendak singgah sejenak takkan pernah pudar.

Baiklah, sekian edisi jalan-jalan dari saya

Terimakasih dan sampai jumpa di lain kesempatan :))

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun