Refleksi Kompetensi Sosial dan Emosional
Selama menjadi pendidik, Anda tentu pernah mengalami sebuah peristiwa yang dirasakan sebagai sebuah kesulitan, kekecewaaan, kemunduran, atau kemalangan, yang akhirnya membantu Anda bertumbuh menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya.
Apa kejadiannya, kapan, di mana, siapa yang terlibat, apa yang membuat Anda memilih merefleksikan peristiwa tersebut, dan bagaimana kejadiannya?
Ketika saya mengadakan ulangan harian, ternyata setelah dikoreksi hanya sedikit saja murid saya yang tuntas di atas KKM. Hal ini menimbulkan kekecewaan terhadap diri. Saya beranggapan jika murid saya tidak banyak memperhatikan apa yang saya ajarkan sehingga hasil ulangan mereka banyak yang tidak tuntas.
Bagaimana Anda menghadapi krisis tersebut (coping)? Bagaimana Anda dapat bangkit kembali (recovery) dan bertumbuh (growth) dari krisis tersebut?
Dalam menghadapi permasalahan tersebut, terutama setelah saya mengikuti pendidikan guru penggerak, ternyata saya merefleksikan kembali apa yang sudah saya kerjakan. Selama ini ternyata dalam pembelajaran saya hanya memberikan materi secara sistematis sesuai yang ada di buku saja tanpa memperhatikan kebutuhan dan minat belajar murid. Pada akhirnya saya sadar dan berusaha merubah pola cara mengajar saya dengan lebih memperhatikan kebutuhan, minat, dan gaya belajar murid saya.
Gambarkan diri Anda setelah melewati krisis tersebut.
Apa hal terpenting yang telah Anda pelajari dari krisis tersebut?
Bagaimana dampak pengelolaan krisis tersebut terhadap diri Anda dalam menjalankan peran sebagai pendidik?
- Hal terpenting dalam menghadapi permasalahan adalah dengan tetap berfikir jernih dan tenang sehingga dapat merefleksikan tindakan yang sudah kita lakukan.
- Dampak pengelolaan krisis terhaddap diri adalah dapat merefleksikan diri sendiri sehingga dapat mengetahui hal-hal apa saja yang sebaiknya dilakukan kedepannya.
Sebagai pendidik, Anda tentu pernah bertemu murid yang memiliki pemahaman diri, ketangguhan, atau kemampuan membangun hubungan yang positif dengan orang lain. Setujukah Anda bahwa faktor-faktor tersebut membantu ia menjalani proses pembelajaran dengan lebih optimal di sekolah? Jelaskan jawaban Anda dengan bukti atau contoh yang mendukung.
Saya setuju dengan murid yang memiliki pemahaman diri, ketangguhan, atau kemampuan membangun hubungan yang positif dengan orang lain. Hal tersebut akan dapat membantu murid menjalani proses pembelajaran dengan lebih optimal di sekolah karena dengan hubungan dan komunikasi yang baik akan menumbuhkan kenyamanan dalam belajar. Contohnya murid yang mempunyai hubungan yang positif tentu akan lebih mudah bergaul dengan siapa saja, terbuka dengan orang lain.
Dari kedua refleksi di atas, apa yang dapat Bapak/Ibu simpulkan tentang hubungan antara kompetensi sosial dan emosional dengan keberhasilan dalam pengelolaan krisis Anda dan pembelajaran murid Anda?
Yang dapat saya simpulkan tentang kompetensi sosial dan emosional dengan keberhasilan dalam pengelolaan krisis saya dan pembelajaran murid yaitu sosial emosinal sangat berpengaruh dalam keberhasilan pengelolaan krisis dan di dalam pembelajaran. Dengan memahami dan menerapkan hubungan sosial dan emosional maka akan membantu murid untuk mengembangkan pengetahuan, sikap, dan keterampilannya dalam mengelola emosi, membangun hubungan yang sehat dan baik.
Harapan dan Ekspektasi
Harapan bagi murid saya adalah murid saya memiliki hubungan sosial dan emosional yang baik terhadap semua orang terutama dengan guru dan teman agar tercipta lingkungan belajar yang menyenangkan sehingga mereka dapat belajar dengan nyaman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H