Mohon tunggu...
Suyono Saeran
Suyono Saeran Mohon Tunggu... Konsultan - Berusaha setiap nafas yang terhembus menjadi sebuah kontribusi positif bagi kehidupan

Saat ini bekerja sebagai staf khusus Gubernur Kepulauan Riau dan tinggal di Kota Tanjungpinang.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Subuh dan Perjalanan Hati

24 Februari 2022   08:10 Diperbarui: 24 Februari 2022   08:17 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Usholli fardhol subhi rok'ataini mustaqbilal qiblati adaa’an imaaman lillaahi ta'aalaa. Allahu akbar.

Kusedekapkan tanganku di dada. Dengan jiwa raga penuh kepasrahan, aku resapi setiap ayat bacaan sholat yang keluar dari bibirku. Mulai dari doa iftitah, umul qur’an sampai salam. Penghayatan yang mendalam seolah membawa diriku seorang diri berjalan di tengah gurun untuk menemui Tuhannya. Kulepaskan semua atribut duniawi yang melekat pada diriku dan menghamba pada dzat pemilik jiwa dan kehidupan.

Aku dan istriku semakin larut pada penghambaan yang panjang. Pada kepasrahan yang tidak bertepi. Dan butir-butir bening tak terasa mulai mengalir dari kedua sudut mataku. Dalam sujud yang panjang, aku berserah diri. Dalam sujud yang panjang, sungguh, aku dan istriku bukanlah siapa-siapa di depan Rab-ku.

Setelah dua rakaat subuh yang penuh kekhusukan aku lalui bersama istriku, aku panjatkan doa yang penuh kekhusukan. Aku berharap keridloan, ampunan, keberkahan dan istiqomah pada jalan kebaikan dan amal sholeh. Aku memohon agar dijadikan keluargaku sebuah bahtera rumah tangga yang sakinah, mawadah dan warrohmah. Aku meminta dengan penuh ketulusan agar keturunanku dijadikan hamba-hamba yang berakhlak mulia serta selalu mendoakan kedua orang tuanya. Dan aku juga memohon agar setiap nafas yang kuhembuskan berisikan doa, dzikir dan istighfar yang terus menerus dan tiada putus.

Usai sholat, kudekati istriku dan kupeluk serta kukecup keningnya. Kuusap air mata yang membasahi pipinya. Setelah itu bersama-sama merapikan tempat sholat dan bersiap menyambut hari dengan penuh semangat dan keceriaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun