Mohon tunggu...
Suyono Lateke
Suyono Lateke Mohon Tunggu... Ilmuwan - Mahasiswa biasa yang ingin memanusiakan manusia

Letakkan anganmu dibelakang dan mimpimu didepan karena harapan tak sesuai kenyataan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Harlah PMII Maluku dalam Bidikan Covid-19

18 April 2020   16:32 Diperbarui: 18 April 2020   16:34 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri/Pengurus Cabang Buru

60 Th  sudah Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Berkhidmat untuk Negeri. Kata-kata ini mungkin menjadi tranding topic di beberapa sosial media belakangan ini bukan karena alasan lebih tepatnya karena pada tgl 17 April 2020 Kemarin Organisasi kemahasiswaan yang juga berdimensi kepemudaan ini menginjak usia 60 tahun tentunya bukan waktu yang singkat untuk sebuah organisasi, diusia seperti ini praktis PMII menjadi Organisasi yang sudah sangat dewasa untuk menjadi pelopor perubahan.

Harlah tahun ini mungkin akan selalu diingat oleh Kader dan anggota PMII seantero negeri ini kenapa tidak, Harlah tahun  ini kita rayakan  ditengah-tengah bidikan sang Covid-19 dialah yang menjadi perbincangan oleh orang-orang didunia saat ini, menurut data Wordmeters hingga Jumat pagi (17/04/2020)  menunjukan kasus infeksi Covid-19 tercatat 2.178.848 kasus. Dari angka itu, sebanyak 145.359 orang meninggal dunia, dan pasien sembuh sebanyak 546.743 orang. tentunya angka ini masih kecil dibandingkan dengan beberapa wabah yang pernah terjadi dibelahan dunia ini. seperti (the black death) yang disebabkan oleh bakteri Yersinia pestis  yang memakan korban hingga ratusan juta jiwa, namun perlu diwaspadai juga bahwa sejumlah Negara terus melaporkan penambahan sejumlah kasus covid-19 yang cukup tinggi.

Dokpri/Pengurus Cabang Buru
Dokpri/Pengurus Cabang Buru

Pada tanggal 5 April 2020 sesuai dengan anjuran World Health Organization ( WHO) pemerintah menghimbau agar setiap orang yang melakukan aktifitas diluar rumah agar menggunakan masker, namun semenjak covid-19 melanda Indonesia, masker yang notabenenya merupakan salah satu kebutuhan penting yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat sangat susah untuk didapatkan terlebih lagi tingginya harga dipasaran membuat kebanyakan warga tidak menggunakan masker pada saat bepergian, sejatinya masker ini pun dianggap cukup untuk keperluan sehari-hari warga yang tidak berhadapan langsung dengan pasien covid-19.

Dokpri/ Pengurus Cabang Maluku Tenggara
Dokpri/ Pengurus Cabang Maluku Tenggara

Melihat hal ini Pengurus Koordinator cabang (PKC) beserta seluruh pengurus cabang (PC) pergerakan mahasiswa islam Indonesia (PMII) se Maluku membagikan masker gratis serentak pada tanggal 17 - 18 April 2020, ini merupakan langkah kepedulian dan pencegahan terhadap penyebaran covid-19 tentunya bukan menjadi alasan kita sebagai wadah pergerakan untuk terus bergerak ditengah bidikan covid-19, maka PMII Maluku hadir ditatanan masyarakat untuk mencoba mengurangi beban kepanikan yang melanda hingga ditatanan masyarakat bawah.

Dokpri/Pengurus Cabang Kota Tual
Dokpri/Pengurus Cabang Kota Tual
Hal ini juga merupakan serangkaian acara kegiatan Harlah PMII Maluku yang berkoordinasi dengan seluruh Pengurus Cabang yang ada di Maluku untuk mengambil peran dalam bentuk sosial kemasyarakatan yakni pembagian masker dengan kegiatan ini juga PMII berharap dapat mencegah serta memutus mata rantai penyebaran covid-19 serta mengedukasi masyarakat agar selalu mengikuti anjuran pemerintah tentang pshycal distancing dan social distancing terlebih lagi ketika hendak akan bepergian untuk selalu menggunakan masker.

Dokpri/Pengurus Cabang Maluku Tengah
Dokpri/Pengurus Cabang Maluku Tengah

 Intinya lewat momentum Hari Lahir PMII ke 60 tahun ini makna kalimat yang kita aggungkan yakni “khidmat PMII Untuk Indonesia” itu benar-benar kita implementasikan walaupun kita ketahui mungkin tidak signifikan gerakan yang kita buat serta perubahan yang akan terjadi  namun ditengah-tengah wabah seperti ini hal sekecil apapun yang kita lakukan untuk masyarakat bawah itu sungguh sangat berarti bagi mereka sehingga kita menegaskan sebagai warga pergerakan tidak akan membiarkan kesenjangan social dimasyarakat itu terjadi.

Saat ini dan kedepanya PMII harus mampu memproteksi dirinya dan memgambil peran secara kolektif dalam masalah social ekonomi, budaya, agama, politik, pendidikan, tekonologi dan lain sebagainya. Bukan sebagai penikmat tapi sebagai aktor utama, mengingat hari ini banyak tantangan besar yang harus kita hadapi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun