Mohon tunggu...
Suyono Apol
Suyono Apol Mohon Tunggu... Insinyur - Wiraswasta

Membaca tanpa menulis ibarat makan tanpa produktif.

Selanjutnya

Tutup

Politik

[BanciPilpres] Surat Tantangan Terbuka dari Kandidat 02

16 Maret 2019   08:58 Diperbarui: 17 Maret 2019   10:59 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: twitter.com/anopenletter001

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Saya sudah bosan dan lelah membaca dan mendengar begitu banyak fitnah, hoaks, kampanye hitam, perundungan, serta berbagai berita yang tidak dapat dipertanggungjawabkan lainnya yang ditujukan kepada saya selaku Kandidat 02. Dengan surat terbuka ini saya ingin menjawab dan meluruskan semua itu, sekaligus membuat tantangan kepada mereka semua yang telah membuat dan menyebarluaskan segala ketidakbenaran di atas.

Imam shalat

Saya dikatakan tidak pernah menjadi imam shalat. Sesungguhnya, saya menjadi imam di rumah saya. Hal itu merupakan kegiatan yang privat, hubungan antara saya dan Tuhan. Untuk menuntaskan masalah ini agar tidak berlarut-larut, saya menantang para skeptik untuk menjadikan saya sebagai imam shalat di Masjid Istiqlal dengan jadwal dan izin yang sesuai dengan aturan yang berlaku di masjid tersebut.

Keluarga harmonis

Beredar gosip bahwa saya memiliki keluarga yang tidak harmonis, tepatnya istri saya dan saya bercerai. Yang benar, saya tidak pernah bercerai. Itu adalah masalah politik dan kesalahfahaman. Waktu itu saya diusir karena saya dinilai telah berkhianat kepada negara ini, yang ternyata tidak benar. Oleh karena itu, saya akan membuktikan bahwa kami tetap merupakan keluarga yang harmonis. Kami akan tinggal bersama dalam satu rumah sebelum pemilihan umum tahun ini dilaksanakan.

Pelanggar HAM

Ada banyak peristiwa yang terjadi, baik yang saling berkaitan maupun tidak. Setelah melalui proses pemeriksaan yang komprehensif, saya dan/atau anak buah saya telah diberi sanksi/hukuman. Semua telah dijalankan sampai tuntas impas. Namun ada begitu banyak hal dan kejadian lainnya yang tidak diselesaikan sampai tuntas, baik proses pemeriksaannya maupun pengungkapan hasilnya. 

Itu adalah hal dan kejadian yang bukan dilakukan oleh saya dan/atau anak buah saya atas perintah saya namun dikait-kaitkan dengan saya. Tantangan saya berupa pertanyaan-pertanyaan, sudah jelas dari dulu, yaitu mengapa persoalan ini tidak pernah dituntaskan oleh mereka semua yang memiliki kewenangan? Kalau saya yang mendapat mandat dan kewenangan, saya pasti sudah menuntaskannya sesegera mungkin. Saya ungkap semua tanpa meninggalkan sisa-sisa keraguan sedikit pun.

Anti Tionghoa

Saya sering dituduh berada di satu ekstrem tapi sekaligus dituduh juga berada di ekstrem lainnya. Bagaimana mungkin? Misalnya, katanya saya berlatar belakang dan didukung oleh kelompok agama yang radikal tapi sekaligus saya juga dibilang tidak bisa melaksanakan praktik ibadah agama saya yang paling dasar.

Kontradiksi lainnya adalah, saya dinilai sebagai anti Tionghoa, sementara partai saya memiliki banyak kader berlatar belakang keturunan Tionghoa. Bahkan saya menjadi promotor seorang keturunan Tionghoa pada pilgub paling bergengsi di negara ini, dan memenangkannya.

Nanti, kalau ada posisi yang tepat untuk orang yang tepat, saya tidak akan ragu sedikitpun untuk menempatkan seorang keturunan Tionghoa dalam kabinet saya, 2019.

Crumpled Paper Ball
Crumpled Paper Ball
Menulis sampai di situ, tokoh politik itu membaca ulang draf suratnya. Memikirkannya. Membaca lagi. Menimbang-nimbang lagi. Menghela nafas. Akhirnya, ia meremas-remas kertas surat itu menjadi sebuah bola.

Sumber Gambar: Kompasiana.com
Sumber Gambar: Kompasiana.com
-o0O0o-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun