"Terima kasih, oh terima kasih... Oh senangnya... Akan kurawat dia baik- baik," tubuhnya turun naik mengikuti genjotan hatinya yang kesenangan.
Gadis itu menuntunku, membuat perasaanku senang tapi sekaligus kacau saat aku bersentuhan dengan pinggulnya. "Serrr... serrr...!" Namun tiba-tiba...
"Tang... ting... tung... ... Tang... ting... tung..." ah, telepon selular gadis itu mengganggu saja.
Angin bulan Maret ini cukup keras sehingga aku tidak dapat menyimak isi percakapannya dengan baik, hanya bisa mendengar penggalan-penggalan kalimat seperti berikut.
"... celananya terbang ketika dijemur?" (1)
...
(tak jelas)
...
"... selalu ingin..." (2)
"... memelukmu lagi..." (2)
"... hanya engkau..." (2)