Mohon tunggu...
Suyono Apol
Suyono Apol Mohon Tunggu... Insinyur - Wiraswasta

Membaca tanpa menulis ibarat makan tanpa produktif.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menangilah Swing Voters di Pilgub DKI 2017

5 Oktober 2016   17:03 Diperbarui: 5 Oktober 2016   17:09 573
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selewat pendaftaran para paslon Gubernur-Wakil Gubernur di KPUD DKI Jakarta 21-23 September 2016, kini hasil survei elektabilitas yang pertama telah dipublikasi, yaitu oleh Lembaga Survei Indonesia (LSI). Hasilnya adalah sebagai berikut (di sini).

Ahok-Djarot 31,4%;

Anies-Sandiaga 21,1%;

Agus-Sylviana 19,3%;

Tidak tahu 28,2%

Total 100,0%.

Hasil ini tidak bisa dibandingkan dengan hasil beberapa bulan sebelumnya karena pada saat itu lawan-lawan Ahok seperti Anies Baswedan, Agus Harimurti Yudhoyono, dan Sylviana Murni belum terpetakan. Pada saat itu Ahok seperti disurvei tanpa lawan sungguhan karena ketidakpastian pencalonan mereka (Yusril Ihza Mahendra, dsb). Saat itu dominasi Ahok masih mencolok seperti pada hasil berikut ini (di sini).

Ahok pada Maret 2016 59,3%

Ahok pada Juli 2016 49,1%.

Berpotensi dua putaran

Angka-angka elektabilitas di atas tidak bisa disamakan dengan perolehan suara waktu pemilihan nanti. Pada pemilihan, persentasi dihitung relatif terhadap suara sah, tanpa menghitung yang tidak memilih dan suara tidak sah. Jadi, kalau hasil survei elektabilitas itu diterjemahkan menjadi prediksi pemilihan yang sekiranya dilakukan hari ini, angkanya menjadi sebagai berikut.

Ahok-Djarot 43,7%;

Anies-Sandiaga 29,4%;

Agus-Sylviana 26,9%;

Total 100%.

(Elektabilitas hasil survei dikali 100,0/71,8.)

Melihat hasil di atas, kalau pemilhan dilakukan pada hari ini, itu akan memerlukan putaran kedua karena tidak ada paslon yang mencapai 50%+1 suara.

Memang pemilihan masih empat bulan lagi, tapi ada banyak pemilih Ahok dan pemilih non-Ahok yang tidak terpikir untuk melintasi garis batas dukungan mereka. Tentu saja dalam politik segala hal bisa terjadi, ada blunder, skandal, kepahlawanan, atau keberuntungan.

Selain itu, saat ini masih ada banyak (di atas 20%) swing voters (pemilih mengambang). Inilah harta karun sesungguhnya yang harus diperebutkan oleh ketiga paslon di medan perpolitikan Provinsi DKI Jakarta.

-- •oo 00 O 00 oo• ---

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun