Mohon tunggu...
Suyono Apol
Suyono Apol Mohon Tunggu... Insinyur - Wiraswasta

Membaca tanpa menulis ibarat makan tanpa produktif.

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Partai Demokrat Mengekor di Pilgub DKI 2017?

4 Agustus 2016   14:18 Diperbarui: 4 Agustus 2016   15:15 2485
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di penghujung hari, Demokrat akan sampai pada dua pilihan: 1. Mengusung Ahok; atau 2. Ikut dalam koalisi besar dengan pasangan calon yang lolos "babak penyisihan" menantang calon petahana. Pasangan calon yang dimaksud boleh jadi Tri Rismaharini-Sandiaga Uno. Pertarungan Ahok-Heru vs Risma-Sandiaga bisa menjadi pertarungan seru seperti pertarungan Jokowi-Kalla vs Prabowo-Hatta.

Koalisi Besar

Tentu saja kalau koalisi besar itu terjadi, PDI-P lah yang menjadi parpol pengusung utamanya. Menariknya PDI-P masih berteka-teki dengan pilihannya yang menurut Hasto Kristiyanto masih dalam bentuk tiga opsi: 1. Mengusung Ahok; 2. Mengusung bukan Ahok; dan 3. Suatu terobosan baru yang bukan opsi pertama dan kedua.

Opsi ketiga tidak jelas tafsirnya, salah satu kemungkinan tafsirnya adalah: PDI-P akan mengajukan dua kadernya, yaitu Djarot sebagai wakilnya Ahok dan Risma sebagai calon gubernur dengan Sandiaga sebagai wakilnya. Satu parpol hanya boleh mengusung satu calon gubernur/wagub di KPU, untuk itu PDI-P akan mengusung Risma. Meskipun demikian, PDI-P memperhitungkan Ahok-Djarot yang akan menang kalau tidak terjadi "hal-hal yang tidak wajar". Bukankah Hasto pernah berkomentar atas opsi kedua di atas dengan pendapatnya bahwa koalisi besar itu masih sulit mengalahkan Ahok sehingga PDI-P membuat opsi ketiga yang tidak dijelaskannya seperti apa.

--- •oo 00 O 00 oo• ---

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun