Dalam artikel penulis sebelumnya (ini), ada 59 komentar, di antaranya yang bukan komentar penulis artikel ada 32 komentar yang ditulis oleh 20 komentator berbeda (unik dan tidak termasuk penulis artikel).
Penulis mengelompokkan komentar-komentar itu menjadi empat kelompok: 1. Mendukung jalur perseorangan; 2. Mendukung jalur parpol; 3. Parpol maupun perseorangan Oke; 4. Netral, tidak memutuskan.
Meskipun menuliskan kembali, penulis berusaha menjaga keaslian gaya tulisan masing-masing komentator. Berikut ini adalah komentar-komentar para kompasianers itu.
1. Mendukung jalur perseorangan
* Jos Rampisela
"Kalau Ahok didukung parpol, saya jelas kuciwa," tulis Jos.
Menurut Jos, Ahok maju lewat usungan partai akan memberi jalan masuknya dukungan PDI-P, semacam memberi muka pada PDI-P dan menjaga hubungan Ahok-Megawati. Tergantung Ahok, apakah Heru tetap sebagai pendamping Ahok, atau Djarot menggantikan Heru, atau jalan tengah: Heru mendaftar sebagai kader PDI-P.
Lanjut Jos, bergabungnya PDI-P juga akan sangat menjatuhkan moral calon lawan Ahok sekaligus memastikan hanya ada dua kontestan di pilkada karena kalau sampai dua putaran, Ahok akan kesulitan dengan dana yg terbatas.
Tentang transaksi politik, Jos menulis, transaksi politik justru harus ada, asalkan mengacu pada kepentingan umum, bukan transaksi bagi-bagi kekuasaan.
* Aji Prawinto
Kalau Ahok didukung parpol, Aji juga kuciwa.
Menanggapi Amira, Aji menulis, parpol mendukung tanpa transaksi politik adalah "mimpi".
Tentang istilah "didukung", menurut Aji kata itu salah. Ahok tidak perlu dukungan parpol untuk maju. Jadi kata yang benar adalah "diboncengi".
Sejak awal, Aji meyakini integritas Ahok sebagai pejabat yang bersih, lurus, tidak kompromis dan tidak mau "hanya enaknya saja". Integritas ini klop dengan anak-anak muda yang idealis, militan, dan "bersedia repot" dan "siap cuti sehari". Perpaduan dua sifat inilah yang Aji yakini akan membawa Ahok ke kursi DKI-1 melalui jalur independen, karena jalur parpol TIDAK AKAN PERNAH BERSIH DARI KEPENTINGAN POLITIK PRAKTIS.
Sampai sekarang, Aji masih yakin akan integritas Ahok dan teman-temannya (TA). Tetapi belakangan banyak sekali tulisan yang berusaha menggoyahkan keyakinannya itu, termasuk artikel penulis. Aji tidak sependapat bahwa Ahok akan mengkhianati hati nuraninya dan hati nurani teman-temannya hanya demi "jalan tol menuju DKI-1". Â Menurutnya, Ahok tidak serendah itu.
Menanggapi kalimat dalam artikel, "banyak orang lupa bahwa tujuan Teman Ahok meyediakan jalur perseorangan buat Ahok adalah agar Ahok bisa maju menjadi calon gubernur, bukan ingin bersaing dengan partai," Aji menulis: Rasa-rasanya, dulu kalimatnya berbunyi, "Ahok ingin maju menjadi calon gubernur melalui jalur independen, agar tidak terperangkap sebagai petugas partai".
Tentang sikap parpol, Aji menulis bahwa ia ragu kalau dibilang Nasdem, Hanura dan Golkar BERBEDA dengan PDIP. Mereka berbeda dalam hal dukungannya kepada Ahok. Tetapi sebagai partai politik, sikap dan kebijakannya "sama dan sebangun".
* Pebrianov
Sama dengan Jos Rampisela, kalau Ahok didukung parpol, Pebrianov jelas kuciwa, demikan tulisnya.
* Mbak Yun
Kalau Ahok dg PDIP, kekhawatiran bahwa Ahok dijegal ditengah jalan bisa saja terjadi.
Kalau Ahok menang lewat independen, dengan dukungan Nasdem, Hanura dan Golkar (24 kursi), apakah sudah cukup kuat mendukung Ahok di DPRD nantinya? Apakah mereka juga bisa dipegang komitmennya?
* Axtea 99
Setuju Ahok maju lewat jalur independen apapun risikonya.
*Susy Haryawan
Ahok sudah merasa kalau parpol akan main-main, eh malah sekarang dipermainkan Ahok.
* Hery Syofyan
Ia mengutip kalimat dalam artikel yaitu, "PDI-P jelas tidak dapat dipercaya, seperti yang pernah terjadi pada mantan Wakil Gubernur Jawa Tengah Rustriningsih pada tahun 2013". Katanya, "ha...ha ....telak banget."
* Biyanca Kenlim
PDI-P sekarang kaya cacing kepanasan, partai besar yang kebingungan.
2. Mendukung Jalur Parpol
* Paulus Samsu Wienarno
Seperti diulas dalam artikel, mungkin sebentar lagi akan menjadi kenyataan, katanya.
*Ricky Vinando
Yakin Ahok akan lebih memilih diusung parpol karena lebih pasti daripada Teman Ahok karena 1 jt lebih itu harus diverifikasi secara faktual dulu, dan itu penuh risiko.
* Bambang Setyawan
Feeling saya mengatakan nantinya ada kompromi dan kendaraan parpol yang dipilih, karena yang paling aman emang kendaraan parpol.
3. Parpol maupun perseorangan Oke
* Amira
Menurut Amira, diusung parpol atau lewat perseorangan hanyalah sarana, bukan tujuan. Yang penting, tidak terjadi transaksi politik. Ia cuma bisa berharap.
Ia mengharap Ahok tetap lurus hati.
Menurutnya, parpol memiliki konotasi negatif, jadi perlu hati-hati berinteraksi dengan mereka.
* Sayeed Kalba Kaif
Ahok jadi mencla-mencle.
* Asaaro Lahagu
Dua kartu truf itu bisa mematikan, sekaligus bunuh diri.
* Abd. Ghofar Al Amin
Politik pasti berpotensi mengecewakan beberapa pihak. Wait and see.
* Wara Katumba
Pegang kartu joker saja.
4. Netral, tidak memutuskan
* S Aji
Ketegangan yang harus dikelola adalah yang prosedural versus substantif. Ahok atau siapapun berhadapan dengan ketegangan ini.
* Ikhwanul Halim
Menyimak.
* Tjiptadinata Effendi
Semakin seru. Tunggu tanggal mainnya.
* Suci Handayani Harjono
HHC (harap-harap cemas).
Sumber Gambar:a.okezone.com
--- •oo 00 O 00 oo• ---
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H