Mohon tunggu...
Suyono Apol
Suyono Apol Mohon Tunggu... Insinyur - Wiraswasta

Membaca tanpa menulis ibarat makan tanpa produktif.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[HUT RTC] Dilema Cintaku

2 Maret 2016   19:01 Diperbarui: 2 Maret 2016   19:30 703
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nobody could hear my cries at night
For I designed my mask to hide the lies.
Nobody could see the pain I was feeling
For I designed my mask to be laughing.

Behind all the smiles were the tears
And behind all the comfort were the fears.
Everything you think you see,
Wasn't everything there was to me.

Day by day,
I was slowly dying.
I couldn't go on,
There was something missing..

Until now I'm still searching
For the thing that'll stop my crying.
For someone who'll erase my fears,
For the person who'll wipe my tears.

But till then I'll keep on smiling.
Hiding behind this mask I'm wearing.
Hoping one day I can smile,
Till then, I'll be here.. waiting.

Sumber puisi:
familyfriendpoems.com

Diterjemahkan oleh Suyono Apol:

Topeng

Aku pernah sedih dan kesepian
Tak ada seorangpun menghiburku
Maka aku mengenakan topeng yang selalu tersenyum;
Untuk menyembunyikan perasaanku di balik kebohongan.

Tidak menunggu lama, aku memiliki banyak teman;
Dengan topengku, aku menjadi salah satu dari mereka.
Tapi jauh di dalam, aku tetap merasa hampa,
Seolah aku kehilangan sebagian dari diriku.

Tak seorang pun bisa mendengar jeritanku di malam hari
Karena aku merancang topengku untuk menyembunyikan kebohongan.
Tak seorang pun bisa melihat derita yang kurasakan
Karena aku merancang topengku untuk selalu tertawa.

Di balik semua senyum adalah air mata
Dan di balik semua kenyamanan adalah ketakutan.
Semua yang kau pikir kau lihat,
Bukanlah semuanya demikian adanya bagiku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun