Mohon tunggu...
Suyono Apol
Suyono Apol Mohon Tunggu... Insinyur - Wiraswasta

Membaca tanpa menulis ibarat makan tanpa produktif.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[HUT RTC] Dilema Cintaku

2 Maret 2016   19:01 Diperbarui: 2 Maret 2016   19:30 703
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

[caption caption="Keep Smile (Sumber Gambar: cdn.quotesgram.com) dan Crying Girl (Sumber Gambar: pbs.twimg.com)"][/caption]

Minggu pertama (terinspirasi oleh puisi)

Andre Agassi terkenal dengan slogan "Image is Everything" dalam suatu iklan kamera di TV. Slogan itu jadi merupakan konstitusi dalam hidup dan gerak langkahku. Tidak ada detik yang kulewatkan tanpa mengingatnya. Penampilanku, gerakku, ucapanku, senyumku, semua kuatur berdasarkannya.

Teman-teman sekelas mengenalku sebagai Ceria, gadis yang sungguh ceria, ramah, dan sopan. Banyak teman laki-laki mendekat, namun mereka semua kuanggap sebagai teman biasa saja.

Semua berjalan normal sampai Teguh, kakak kelasku setahun, mendekatiku secara intens. Aku telah coba menghindarinya secara halus, tetapi ia tetap maju terus. Kelihatannya ia sangat serius. Sebetulnya ia adalah pria yang cerdas, berwibawa, humoris, sopan, dan berwajah lumayan tampan. Namun bukan pada dia masalahnya, tetapi ada padaku.

Aku memang nampak ceria, penuh tawa riang, dan murah senyum, senyum yang manis sekali. Namun, semua itu hanyalah topeng yang selalu kukenakan sampai seolah menyatu dengan kulit mukaku. Topeng itu terpaksa kukenakan karena aku ingin nampak normal di hadapan teman-teman. Aku tidak ingin kehilangan mereka. Topeng itu kupakai untuk menutupi kesedihan dan penderitaanku yang terlalu berat kutanggung dan tak bisa kuhindari. Tak ada yang tahu kalau kedua orang tuaku sering bertengkar karena ayah selingkuh. Ibuku menjadi pemabuk dan sering marah-marah tanpa sebab yang jelas. Tiap malam aku hanya bisa menangis sendiri.

— •oo 0θ Φ θ0 oo• —

Sumber inspirasi:

Mask

I was once sad and lonely,
Having nobody to comfort me,
So I wore a mask that always smiled;
To hide my feelings behind a lie.

Before long, I had many friends;
With my mask, I was one of them.
But deep inside, I still felt empty,
Like I was missing a part of me.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun