Mohon tunggu...
Suyito Basuki
Suyito Basuki Mohon Tunggu... Editor - Menulis untuk pengembangan diri dan advokasi

Pemulung berita yang suka mendaur ulang sehingga lebih bermakna

Selanjutnya

Tutup

Joglosemar Pilihan

Sidney Mohede, dalam Konser Desak Orang Tua Berikan Teladan ke Generasi Muda

7 November 2024   22:10 Diperbarui: 7 November 2024   22:20 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Vena Widowati

Sidney Mohede, dalam Konser Desak Orang Tua Berikan Teladan ke Generasi Muda

Oleh: Suyito Basuki

Lagu-lagu rohani yang bernada lembut hingga lagu bercorak cadas yang mengajak orang-orang muda bergembira mengingat kebesan dan kemuliaan Tuhan pun mengalir.  Lagu-lagu yang ditampilkan konser Sidney Mohede antara lain: Ku Milikmu, Datanglah dan Bertahta, Nyalakan Apimu, Yesus Mulia, Bersorak, Salibmu Kemenanganku, Tak Terbatas, Mengenalmu, How Great Thou Art, dan Praise

Hidup menjadi dampak bagi sekeliling adalah hidup yang perlu diupayakan oleh orang-orang muda khususnya mahasiswa, demikian ungkap Sidney Mohede seorang penyanyi dan sekaligus gembala jemaat Jakarta Praise Community Church (JPCC) di acara Gebyar Sabda dan Seni yang dihelat oleh Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga di Alun-alun Lapangan Pancasila Salatiga, Rabu malam 6 November 2024 yang baru lalu.

Hidup Berdampak

Di hadapan ribuan orang-orang muda yang rata-rata adalah mahasiswa UKSW yang sebelumnya diajak memuji Tuhan oleh tim musik Unlimited Fire Band, Sidney Mohede dengan mengutip ayat alkitab Matius 6:13-16, mendorong orang-orang muda untuk menjadi garam dan terang dunia.

"Jadilah garam dan terang di sekitarmu.  Tidak harus dengan menjadi penyanyi yang terkenal atau menjadi misionaris di daerah-daerah yang terpencil, tetapi berbuatlah sesuatu yang positif, meskipun kecil yang mendatangkan kebaikan bagi lingkunganmu," demikian Sidney Mohede dengan bersemangat. 

Untuk memiliki hidup yang berdampak, kehidupan seorang Kristen haruslah berjalan sesuai dengan identitasnya sebagai orang Kristen yang mau menyangkal diri, memikul salib Kristus dan mengikuti Yesus, bukan sekedar menjadi pengagum Kristus saja, demikian Sidney Mohede yang telah menjadi ikon penyanyi lagu rohani khususnya lagu-lagu penyembahan ini.

Supaya hidup orang muda berdampak maka hendaknya mengembangkan karakter Kristus dan menjaga kekudusan hidup.  "Karakter dan kekudusan hidup menjadi pondasi yang bisa membawa dampak," demikian ujar Sidney Mohede. 

Teladan Orang Tua

Supaya orang-orang muda bisa menyelesaikan panggilannya, para orang tua dan pemimpin jemaat perlu memberikan teladan.

"Saat ini orang-orang muda mudah sekali mencari sumber-sumber yang bisa mereka pelajari.  Mereka cepat sekali menangkap pelajaran yang diberi.  Mereka juga pintar-pintar di dalam hal teknologi dan informatika untuk pengembangan diri.  Yang mereka perlukan adalah teladan dari orang tua, pemimpin gereja dan pemimpin lembaga," demikian ucap Sidney Mohede di depan pengunjung konser yang tidak saja orang muda tetapi juga dosen, rektor UKSW dan para pemimpin dan aktifis jemaat se-Salatiga.

"Jika saja orang tua melarang anak bermain HP, sementara orang tua selalu memegang HP maka apa yang disampaikan orang tua tidak ada artinya," demikian Sidney Mohede memberikan sebuah analogi.

Gebyar Sabda dan Seni


Menurut informasi dari panitia penyelenggara, Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) memiliki visi untuk menjadi Universitas Scientiarum, yang menekankan pengembangan pengetahuan berdasarkan kebenaran Alkitabiah. Namun, nilai-nilai kekristenan di kalangan mahasiswa mulai memudar. Untuk mengatasi hal ini, kegiatan Gebyar Sabda dan Seni diadakan sebagai  bagian dari perayaan Dies Natalis yang ke-68, dengan tujuan membangkitkan semangat kerohanian dan memperkenalkan Kristus kepada generasi muda.

Kegiatan ini dirancang untuk menyadarkan mahasiswa akan peran mereka sebagai terang dan teladan, serta mendorong mereka untuk menerapkan nilai-nilai Kristiani dalam kehidupan sehari-hari. GARDA, sebagai wadah kerohanian, berperan dalam membentuk karakter mahasiswa agar memiliki kehidupan yang bernilai Kristiani. Diharapkan melalui kegiatan ini, mahasiswa dapat memahami dan mengalami iman Kristiani secara mendalam, serta berdampak positif di lingkungan mereka.

Tujuan diadakannya acara kegiatan Gebyar Sabda dan Seni, yang memiliki tema "Berdampak Bagi Dunia" ini menurut panitia penyelenggara  lebih lanjut adalah untuk membentuk generasi muda yang takut akan Tuhan dan bertindak sesuai dengan nilai- nilai Kristiani sehingga dapat mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Gebyar Sabda dan Seni 2024 pertama kali hadir untuk merayakan perayaan Dies Natalis UKSW yang ke 68. Hal ini dilakukan sebagai bentuk ucapan syukur dan kepedulian spiritualitas, kami rindu mengadakan ibadah gabungan yang akan dihadiri oleh keluarga besar UKSW dan masyarakat Salatiga.

"Acara Gebyar sabda dan Seni bagi anak muda atau mahasiswa sekarang ini memang sangat di butuhkan terus untuk dapat membangun semangat anak-anak muda mahasiswa membangun mental untuk terus melayani Tuhan dan untuk mengingatkan kembali bagaimana menghargai setiap kehidupan kita yang sudah di pilih oleh Tuhan. Tetapi dengan melihat semarak acara Gebyar Sabda dan Seni yang sudah berlangsung semalam di lapangan pancasila Salatiga jangan sampai itu hanya menjadi sebuah sorak sorai bagi anak muda dan trend bagi anak muda yang hanya untuk melihat konser dan artis yang dihadirkan," demikian Feri Widodo seorang mahasiswa S2 UKSW bidang pendidikan dan aktifis gereja, yang hadir di acara Gebyar Sabda dan Seni 2024 memberikan komentarnya.

Kekuatan Bersumber pada Tuhan

Dalam acara tersebut Rektor UKSW Prof. Dr. Intiyas Utami, S.E, M.Si, Ak memberikan testimoni di penghujung acara.  Ibu Rektor UKSW tersebut di panggung mengisahkan perjalanan hidupnya saat tahun 2002 memulai karier sebagai dosen tetap Prodi S1 Akuntansi dan Magister Akuntansi FEB UKSW hingga hingga saat ini memegang tampuk kepemimpinan UKSW, sebuah universitas legendaris yang tidak pernah sepi dengan kehadiran orang-orang muda dari seluruh penjuru pulau di Indonesia ini untuk pergi menimba ilmu dan menjadi mahasiswa.

"Saya bukan siapa-siapa, tetapi Tuhanlah yang memberi kekuatan hingga sampai saat ini," demikikan Rektor UKSW yang berharap para mahasiswa yang disebutnya memiliki talenta-talenta unggul itu untuk terus menggantungkan harapan dan kehidupannya hanya kepada Tuhan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Joglosemar Selengkapnya
Lihat Joglosemar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun