Mohon tunggu...
Suyito Basuki
Suyito Basuki Mohon Tunggu... Editor - Menulis untuk pengembangan diri dan advokasi

Pemulung berita yang suka mendaur ulang sehingga lebih bermakna

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Terberkati dan Memberkati Menulis di Kompasiana

16 Oktober 2024   22:48 Diperbarui: 17 Oktober 2024   03:56 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terberkati dan Memberkati Menulis di Kompasiana

Oleh: Suyito Basuki


 Amazing, tulisan saya sehari yang lalu, "Selamat Jalan Moses, Perjalanan Hidup Sekejap yang Menginspirasi" , saat saya tulis artikel "Terberkati dan Memberkati Menulis di Kompasiana" malam ini telah dibaca 19.168 pembaca atau viewer.  Apakah para pembaca itu membaca cepat atau membaca teliti itu bukan masalah utama, karena setiap orang memiliki berbagai cara dalam membaca.

Tulisan tersebut di atas menceritakan seorang remaja gereja kami yang memiliki bakat besar dalam olah vokal, tetapi malang, dalam sebuah perjalanan mengalami kecelakaan motor.  Menurut keterangan  beberapa orang, seseorang yang tengah mabuk berat, menaiki motor, motor berjalan zig-zag sehingga menabrak remaja yang bernama Moses tersebut.  Pengalaman saya bersama Moses dalam keikutsertaannya pada Lomba Pesparawi Jateng di tahun 2020 dan 2024 itulah yang saya kisahkan.  Tulisan yang sangat sederhana ya sebetulnya.

Tulisan di Kompasiana yang pernah dibaca banyak pembaca dalam sehari, ada beberapa.  Antara lain tulisan tentang berbagai cara mengucapkan ucapan selamat Idul Fitri dan Usaha Pelukis Jogja Godod Sutejo dalam menanam, mengolah dan memasarkan bunga telang.  Kalau tidak salah tulisan-tulisan itu dibaca sekitar 7.000-an pembaca.  Senang nggak sih?  Ya tentu saja senang sekaligus bangga juga.

Bisa Memberkati

Pembaca sebuah artikel, tentu memiliki tujuan antara lain mencari manfaat dari artikel yang dibacanya tersebut.  Jika tulisan itu berupa tips-tips mengerjakan sesuatu atau tips-tips meningkatkan kesehatan, pastilah pembaca mendapatkan tips-tips tertentu itu untuk lebih memudahkan pekerjaannya atau dapat meningkatkan kesehatannya.  Jika artikel itu berupa deskripsi sebuah trip atau perjalanan ke tempat wisata tertentu, pembaca tentu akan memahami dan mendapatkan cara bagaimana melakukan perjalanan ke tempat wisata yang sedang dituliskan tersebut.

Menurut saya, artikel dalam bentuk dan sesederhana apa pun pasti mendatangkan manfaat dan memberkati pembacanya.  Artikel di Kompasiana dibagi menjadi berbagai kategori, mulai dari humaniora, pendidikan, politik, sosbud, trip, fooding, kesehatan, olah raga, fiksi, resensi film, berita dan lain-lain.  Artikel-artikel yang ditulis mulai dari para Debutan, Junior, Taruna, Penjelajah, Fanatik, Senior dan Maestro semuanya mendatangkan manfaat dan memberkati.

Meski di platform Kompasiana tidak menyediakan poin bagi kompasianer yang meluangkan waktu untuk membaca artikel kompasianer lainnya, tapi semangat untuk membaca artikel sesama kompasianer begitu terlihat nyata.  Dari rekan-rekan kompasianer yang saling memberi rating dan komentar yang diberikan hal itu bisa dilihat.

Maka jika ternyata ada sekian jumlah viewer yang membaca artikel yang saya buat, memberi rating bahkan menuliskan komentar, saya sangat bersyukur.  Harapan saya, yang mulai bergabung di Kompasiana 28 November 2021, semoga artikel saya itu bisa memberkati, menginspirasi untuk berbuat kebaikan dan menambah pengetahuan.  Hal itulah yang membanggakan.

Sangat Terberkati

Setiap kali membaca artikel-artikel rekan kompasianer, saya sangat terberkati.  Beberapa artikel yang tersaji saya baca.  Mula-mula saya baca artikel rekan-rekan yang berbaik hati mampir di artikel yang saya buat hari itu.  Kemudian saya akan melihat artikel-artikel utama, artikel yang memiliki nilai tinggi, dan yang memiliki popularitas hari itu.  Dengan membaca artikel-artikel itu saya selain memperoleh manfaat info yang tersaji juga sekaligus belajar tema-tema yang ditulis dan cara-cara menuliskannya sehingga artikel itu menjadi artikel utama, memiliki nilai tinggi dan mempunyai popularitas.

Selain itu saya juga melihat judul-judul artikel baru yang tersaji.  Jika ada judul yang menarik rasa keingintahuan saya, maka saya juga akan baca artikel itu.  Selain baca artikel, saya juga suka baca karya fiksi yakni cerpen, puisi, atau cerbung.  Artikel maupun karya fiksi yang memiliki halaman 2-4 halaman, hampir pasti antusias saya baca.  Namun jika artikel atau karya fiksi memiliki 9 halaman, waduh agak berat saat mulai membacanya, padahal saya pun pernah membuat artikel maupun karya fiksi yang berjumlah 9 halaman itu hehehe...

Upaya Monetisasi

Saya amati 3 bulan terakhir ini, beberapa kompasianer yang sebelumnya aktif menulis setiap hari, hanya berapa hari sekali mereka menulis.  Saya menduga saja mungkin karena kesibukan para rekan kompasianer ini sehingga untuk menulis artikel di Kompasiana tidak ada waktu lagi.  Tapi mungkin juga karena disebabkan kebijakan baru admin Kompasiana dalam menentukan apresiasi sebuah karya dalam bentuk monetisasi?

Sebelumnya aspek viewer yang menjadi dasar perhitungan.  Jika seorang kompasianer dengan validasi tertentu yang memiliki sekian ribu viewer akumulasi setiap bulannya maka berhak masuk nominasi dimonetisasi.  Dulu jika penulis yang dimonetisasi itu memiliki ranking pertama akan mendapatkan transferan ke akun Go Pay-nya sangat lumayan sampai jutaan lho.  Ada juga You Tube-nya yang menerangkan hal itu.

Kalau sekarang kan hanya penulis yang memiliki sekian artikel utama, memiliki juga sekian artikel dengan nilai tinggi yang berhak masuk nominasi dimonetisasi tersebut.  Penulis ranking pertama hasil monetisasi itu mendapat tambahan akun Go Pay-nya tidak seberapa.  Padahal pasti mereka berusaha menulis setiap hari dan kualitas yang sangat dijaga dalam setiap penulisannya. Soal viewer katanya juga akan dipertimbangkan dalam upaya monetisasi itu, tapi bagaimana ya cara mempertimbangkannya?

Saya pernah bertanya via email ke admin, artikel apa yang bisa diklasifikasi menjadi artikel utama?  Jawabannya sih antara lain artikel yang memiliki nilai kebaruan, kualitas bagus dan lain-lain.  Hal ini memang menjadi daya dorong para kompasianer untuk menghasilkan tulisan seperti yang diharapkan admin.  Tetapi sebagaimana ada seorang rekan kompasianer mengeluhkan, bagaimana tulisan bersifat trip atau perjalanan yang mendeskripsikan obyek wisata, toh obyek wisata tidak selalu trending, sangat sulit ya menjadi artikel utama? 

Ada sih rekan kompasianer yang menulis artikel hanya untuk aktualisasi diri, tidak berupaya supaya dimonetisasi.  Mereka puas karena bisa mengaktualisasikan diri melalui tulisannya dan sangat puas karena tulisannya bermanfaat bagi  orang lain.  Kalau semua kompasianer bisa seperti ini baguslah, tapi saya rasa kok tidak semuanya seperti itu ya, termasuk saya hehehe...

Selamat ya Kompasiana yang berulang tahun ke-16, teruslah berinovasi untuk menjadi ajang "diberkati dan memberkati" bagi para pembaca dan tentu saja juga bagi para kompasianernya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun