Setiap kali membaca artikel-artikel rekan kompasianer, saya sangat terberkati. Â Beberapa artikel yang tersaji saya baca. Â Mula-mula saya baca artikel rekan-rekan yang berbaik hati mampir di artikel yang saya buat hari itu. Â Kemudian saya akan melihat artikel-artikel utama, artikel yang memiliki nilai tinggi, dan yang memiliki popularitas hari itu. Â Dengan membaca artikel-artikel itu saya selain memperoleh manfaat info yang tersaji juga sekaligus belajar tema-tema yang ditulis dan cara-cara menuliskannya sehingga artikel itu menjadi artikel utama, memiliki nilai tinggi dan mempunyai popularitas.
Selain itu saya juga melihat judul-judul artikel baru yang tersaji. Â Jika ada judul yang menarik rasa keingintahuan saya, maka saya juga akan baca artikel itu. Â Selain baca artikel, saya juga suka baca karya fiksi yakni cerpen, puisi, atau cerbung. Â Artikel maupun karya fiksi yang memiliki halaman 2-4 halaman, hampir pasti antusias saya baca. Â Namun jika artikel atau karya fiksi memiliki 9 halaman, waduh agak berat saat mulai membacanya, padahal saya pun pernah membuat artikel maupun karya fiksi yang berjumlah 9 halaman itu hehehe...
Upaya Monetisasi
Saya amati 3 bulan terakhir ini, beberapa kompasianer yang sebelumnya aktif menulis setiap hari, hanya berapa hari sekali mereka menulis. Â Saya menduga saja mungkin karena kesibukan para rekan kompasianer ini sehingga untuk menulis artikel di Kompasiana tidak ada waktu lagi. Â Tapi mungkin juga karena disebabkan kebijakan baru admin Kompasiana dalam menentukan apresiasi sebuah karya dalam bentuk monetisasi?
Sebelumnya aspek viewer yang menjadi dasar perhitungan. Â Jika seorang kompasianer dengan validasi tertentu yang memiliki sekian ribu viewer akumulasi setiap bulannya maka berhak masuk nominasi dimonetisasi. Â Dulu jika penulis yang dimonetisasi itu memiliki ranking pertama akan mendapatkan transferan ke akun Go Pay-nya sangat lumayan sampai jutaan lho. Â Ada juga You Tube-nya yang menerangkan hal itu.
Kalau sekarang kan hanya penulis yang memiliki sekian artikel utama, memiliki juga sekian artikel dengan nilai tinggi yang berhak masuk nominasi dimonetisasi tersebut. Â Penulis ranking pertama hasil monetisasi itu mendapat tambahan akun Go Pay-nya tidak seberapa. Â Padahal pasti mereka berusaha menulis setiap hari dan kualitas yang sangat dijaga dalam setiap penulisannya. Soal viewer katanya juga akan dipertimbangkan dalam upaya monetisasi itu, tapi bagaimana ya cara mempertimbangkannya?
Saya pernah bertanya via email ke admin, artikel apa yang bisa diklasifikasi menjadi artikel utama? Â Jawabannya sih antara lain artikel yang memiliki nilai kebaruan, kualitas bagus dan lain-lain. Â Hal ini memang menjadi daya dorong para kompasianer untuk menghasilkan tulisan seperti yang diharapkan admin. Â Tetapi sebagaimana ada seorang rekan kompasianer mengeluhkan, bagaimana tulisan bersifat trip atau perjalanan yang mendeskripsikan obyek wisata, toh obyek wisata tidak selalu trending, sangat sulit ya menjadi artikel utama?Â
Ada sih rekan kompasianer yang menulis artikel hanya untuk aktualisasi diri, tidak berupaya supaya dimonetisasi.  Mereka puas karena bisa mengaktualisasikan diri melalui tulisannya dan sangat puas karena tulisannya bermanfaat bagi  orang lain.  Kalau semua kompasianer bisa seperti ini baguslah, tapi saya rasa kok tidak semuanya seperti itu ya, termasuk saya hehehe...
Selamat ya Kompasiana yang berulang tahun ke-16, teruslah berinovasi untuk menjadi ajang "diberkati dan memberkati" bagi para pembaca dan tentu saja juga bagi para kompasianernya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H