Mohon tunggu...
Suyito Basuki
Suyito Basuki Mohon Tunggu... Editor - Menulis untuk pengembangan diri dan advokasi

Pemulung berita yang suka mendaur ulang sehingga lebih bermakna

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Gugat Cerai Andre Taulany Ditolak Majelis Hakim, Perselisihan Tidak Terbukti

25 September 2024   11:18 Diperbarui: 25 September 2024   11:21 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Belum Final

Putusan Majelis Hakim Pengadilan Agama Tigaraksa memang belum final.  Andre Taulany sebagai pihak penggugat masih bisa ajukan banding supaya pengajuan gugat cerainya dipertimbangkan kembali kalau bisa kabulkan.

Hanya saja persoalannya, majelis hakim saat ini menyimpulkan bahwa mereka hanya kurang komunikasi dan pertengkaran di antara mereka dinilai tidak terus menerus.

Harapan hakim tentu semua sama, supaya orang yang mengajukan gugat cerai supaya dapat kembali menjalin hubungan rumah tangga sebagai suami istri mengingat kepentingan anak-anak dalam keluarga atau kepentingan yang lebih luas lainnya.

Jika memang Andre Taulany ingin tetap ngotot gugatannya supaya dipertimbangkan bahkan dikabulkan, maka dia harus membuat perselisihan atau pertengkaran dengan istrinya, Rien Wartia Trigina dilanjut terus menerus. Dan semakin tinggi eskalasinya  Tetapi apakah itu mungkin?  Apakah hal itu justru tidak membuatnya capek dan mengganggu aktiftasnya sebagai seorang komedian?

Tentu saja usahanya untuk naik banding juga akan mengeluarkan uang yang tidak sedikit.  Hal yang perlu Andre Taulany pikirkan juga, bagaimana sih tanggapan pemirsa acara komedinya bersama Sule dan kawan-kawan.  Apakah kasusnya yang akan berlanjut, akan menjadikan tayangan acaranya itu semakin diburu oleh pemirsa atau bahkan akan ditinggalkan karena pemirsa tidak saja menonton filmnya tetapi juga jemu melihat karakteristik pemain filmnya sehari-hari?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun