Untuk memberi ilustrasi keberhasilan usaha dan hidup di kota, maka tidak segan-segan sebuah keluarga akan membawa mobil yang bagus berikut pakaian yang bagus-bagus juga yang dipakai untuk ditunjukkan kepada keluarganya di kampung.
Fenomena di kota saya, saat menjelang hari raya, maka toko-toko emas ramai dengan pembeli. Para pembeli bisa panjang antreannya. Namun saat usai hari raya, maka gantian yang ramai pengunjung, yakni pegadaian.
Perhiasan yang telah dibeli dan dipertontonkan kepada sanak keluarga saat hari raya, maka setelah itu digadaikan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Â
Antara bangga dan pamer
Berkisah tentang keberhasilan usaha barangkali memang ada perasaan bangga.
Dulu saat pergi dari kampung hanya membawa beberapa helai pakaian dan uang tabungan yang tidak banyak.
Setelah bekerja dengan sungguh-sungguh disertai dengan penghematan yang luar biasa, maka tiga puluh tahun kemudian bisa hidup lebih baik, bisa beli rumah, beli ini dan itu serta dapat menyekolahkan anak ke jenjang yang diharapkan.
Cerita keberhasilan itu sungguh membanggakan dan tentunya memberi inspirasi bagi orang-orang kampung yang mendengarnya.
Alhasil memang kemudian orang-orang kampung yang mendengar cerita keberhasilan saudara atau tetangganya, akan berlomba untuk juga mengadu nasib di kota.
Ini yang kemudian menjadi sebuah masalah demografi dimana banyak penduduk kampung yang berurbanisasi, meninggalkan kampung dan kemudian hidup di kota.