Mohon tunggu...
Suyito Basuki
Suyito Basuki Mohon Tunggu... Editor - Menulis untuk pengembangan diri dan advokasi

Pemulung berita yang suka mendaur ulang sehingga lebih bermakna

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Agus Yusuf, Melukis Gunakan Mulut dan Kaki

17 September 2024   14:39 Diperbarui: 18 September 2024   19:10 379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Agus Yusuf, Melukis Gunakan Mulut dan Kaki

Oleh: Suyito Basuki

Lilis, seorang pegawai Dinas Pariwisata yang sore itu, Sabtu 14 September 2024 yang membuka pameran lukisan tunggal Agus Yusuf menggoreskan sebuah coretan berwarna hijau di kanvas yang telah disediakan.   Segera saja Agus mencoba meneruskan coretan itu. Yang luar biasa adalah Agus Yusuf dengan di atas kursi rodanya kemudian melukis dengan menggunakan mulutnya.  Kuas digigit oleh mulut dan kemudian digerak-gerakkan sehingga mulut bagaikan tangan, menari di atas kanvas, menambahkan coretan yang lain sehingga terbentuklah sebuah sketsa setangkai bunga dengan gagang ranting berikut daunnya. 

"Sementara sketsa ini dulu karena mengingat waktu, masih ada acara yang lain.  Seminggu kemudian akan saya selesaikan," demikian Agus Yusuf didampingi istri Sri Rohmatiah yang setia menyiapkan alat-alat lukisnya. 

Pameran lukis tunggal Agus Yusuf ini berlangsung dari tgl 14 September hingga 28 September 2024 di Kafe Casa Roberto, Jalan Erlangga Barat 7 No 15, Pleburan, Semarang.

Sejak kecil disabilitas

Dalam waancara dengan penulis sebelum acara dimulai, Agus Yusuf terlahir sebagai anak disabilitas.  Fisiknya bisa digambarkan, tanpa lengan, tanpa kaki kanan.  Segala aktifitasnya kemudian dibantu dengan kursi roda.

Pada saat usia SD dia mencoba mengikuti lomba menggambar pohon beringin LKMD di desanya.  Tanpa dinyana, dia memenangkan lomba.  Berturut-turut kemudian memenangkan lomba di sekolahnya.  Pada tahun 1989, dia mulai menekuni dunia lukis secara otodidak. 

Alam Pegunungan, 2015 (sumber gambar: dokumen pribadi) 
Alam Pegunungan, 2015 (sumber gambar: dokumen pribadi) 

Suatu ketika Agus Yusuf membaca sebuah majalah remaja Hai milik tetangga.  Di Majalah Hai itu terdapat sebuah pengumuman dibutuhkan pelukis dengan mulut.  Agus Yusuf kemudian mendaftarkan diri.  Surat lamaran dengan kelengkapan keterangan dokter spesialis orthopedi bahwa Agus menyandang disabilitas sejak kecil juga disertai karya lukisnya ke Lembaga  Association of Mouth and Foot Painting Artists (AMFPA) yang berpusat di Switzerland.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun