Mohon tunggu...
Suyito Basuki
Suyito Basuki Mohon Tunggu... Editor - Menulis untuk pengembangan diri dan advokasi

Pemulung berita yang suka mendaur ulang sehingga lebih bermakna

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Agus Yusuf, Melukis Gunakan Mulut dan Kaki

17 September 2024   14:39 Diperbarui: 17 September 2024   16:20 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Alam Pegunungan, 2015 (sumber gambar: dokumen pribadi) 

Agus Yusuf kemudian diterima dengan status student.  Berangkat dari situ maka Agus diberi uang pembinaan untuk meningkatkan karya-karyanya.  Uang pembinaan hanya diperbolehkan untuk membeli alat-alat yang dibutuhkannya untuk melukis, bukan untuk kebutuhan konsumtif.

Agus jelaskan proses kreatifnya (sumber gambar: dokumen pribadi)
Agus jelaskan proses kreatifnya (sumber gambar: dokumen pribadi)

Karya menginspirasi

Sore itu memang agak lain, di Kafe Casa Roberto, Jalan Erlangga Barat 7 No 15, Pleburan, Semarang,  berkisar 30 orang berkumpul di lobi kafe antusias menyaksikan penjelasan singkat perjalanan hidup seorang Agus Yusuf yang tidak menyerah dengan keadaannya sebagai penyandang disabilitas.  Satu kelompok pengunjung dengan baju seragam oranye dengan tulisan yang menunjukkan bahwa mereka sahabat para disabilitas, para penikmat seni lukis, pegawai dan pejabat pemerintahan kota Semarang terkagum dengan aktifitas seorang Agus yang piawai melukis dengan menggunakan mulutnya.

Karya-karya lukis yang dipajang di ruang belakang kafe menunjukkan betapa Agus sebagai penyandang disabilitas sudah berdamai dengan dirinya, menerima dirinya sebagaimana adanya dan melukis adalah bentuk ucapan syukurnya kepada Tuhan Yang Mahakuasa atas kehidupan yang telah diberikan kepadanya.

Peninggalan Sejarah, 2024 (sumber gambar: dokumen pribadi)
Peninggalan Sejarah, 2024 (sumber gambar: dokumen pribadi)

Lukisan yang ditorehkan di atas kanvas dengan cat minyak ini memiliki tema flora, fauna dan lingkungan yang bisa dilihat keseharian.  Pengerjaan setiap lukisan terasa detail, goresan, warna, bahkan bayang-bayang sebuah obyek lukisan Agus lukis dengan seksama.

Agus mengaku untuk melukis sebuah lukisan yang berjudul panen misalnya, ia memperhatikan bagaimana bulir-bulir padi itu bergerak dalam waktu yang lama.  Setelah itu barulah ia kerjakan lukisannya.  Cara pengerjaan lukisannya ia mulai dengan sudut pandang yang jauh kemudian baru obyek yang paling dekat. 

Beberapa lukisan yang ia pamerkan antara lain: Bugar 3 oil paint on canvas 30x40 cm 2024, Bunga Sakura oil paint on canvas 40x50 cm 2021, Menjelang Panen oil paint on canvas 30x40 cm 2023, Berkicau oil paint on canvas 30x40 cm 2022, Peninggalan Bersejarah oil paint on canvas 50x60 cm 2024, Alam Pegunungan oil paint on canvas 30x40 cm 2015, Mencari sesuatu oil paint on canvas 30x40 cm 2020 dan lain-lain.

Berkicau, 2022 (sumber gambar: dokumen pribadi)
Berkicau, 2022 (sumber gambar: dokumen pribadi)

Kesan Rekan Pelukis

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun