Bikin Terharu
Saat Mbak Sih memberikan sambal kacang, dia juga memberikan amlpop yang kemudian saya tahu berisi dua lembar uang kertas berwarna merah. Â "Untuk adik yang kuliah." Â Saya berusaha menolak karena saya lihat kondisi warungnya yang kecil dan belum tentu juga menghasilkan setiap harinya.
Namun Mbak Sih tetap menyodorkan amplopnya itu kepada saya. Â Akhirnya saya terima dengan pemahaman bahwa itu wujud pemeliharaan Tuhan kepada kami sekeluarga. Â Kami terharu.
Sambal kacang dari Mbak Sih kami bawa ke Ambarawa, sampai berminggu-minggu kami makan dengan sayuran yang telah direbus dicampur sambal kacang itu. Â
Sambal kacang dari Mbak Sih biasanya kami beri air hangat secukupnya lalu diaduk, siaplah sudah menjadi sambal berkawan sayuran kol, kacang panjang atau daun ketela. Â Kadang-kadang saya makan saja sambal kacang itu dicampur sedikit air, sebagai lauk nasi yang saya santap.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H