Mohon tunggu...
Suyito Basuki
Suyito Basuki Mohon Tunggu... Editor - Menulis untuk pengembangan diri dan advokasi

Pemulung berita yang suka mendaur ulang sehingga lebih bermakna

Selanjutnya

Tutup

Seni Artikel Utama

Selamat Jalan Godod Sutejo, Pelukis Alam Sepi Jogja ke Keabadian

28 Agustus 2024   17:46 Diperbarui: 29 Agustus 2024   09:58 5073
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Godod Sutejo berbaju lurik dengan blangkon, bersama Subroto Sm dan rekan (dokumen Godod Sutejo) 

Sakit Bagian Dalam

Baru hari kemarin, Selasa 27 Agustus 2024, saya mendapat info dari saudara yang mengabarkan bahwa mas Godod Sutejo, sehari setelah pulang dari RSUD Bantul kemudian masuk rawat inap di ruang ICU RS Bethesda Yogyakarta. 

Saya bertanya kepada saudara yang pernah bekerja di RS Bethesda Yogyakarta dan sekarang bermukim di Yogyakarta itu bahwa penyakit mas Godod Sutejo itu jantung dan paru-paru. Jika itu benar, mungkin beliau terforsir tenaganya untuk membuat lukisan-lukisan yang saat ini masih dipamerkan di Kiniko Bantul, 14 Agustus-31 Agustus 2024 ini.

Memang jika dilihat, dari sekian lukisan yang dipamerkan, hanya beberapa dilukis pada tahun-tahun sebelumnya, seperti lukisan Adu Domba dilukis di tahun 1980, Krakatau 2015, Merapi Merbabu 2015 Mendapat Rezeki 2022. Selebihnya lukisan seperti Arak-arakan Sesaji, Berburu Katuranggan dan lain-lain dilukis di tahun 2024 ini.

Artinya, sebelum tanggal 14 Agustus 2024 di mana pameran dibuka, beliau ini pasti sibuk melukis. Saya tidak tahu saat terbaik seorang pelukis membuat karyanya. Mungkin waktu terbaik adalah di malam hari, saat suasana sepi dan gairah seni membual dengan liar.

Jika memang seperti itu, maka angin malam bisa jadi mempengaruhi kesehatan Godod Sutejo. Sehingga ada pendapat beliau sakit di bagian dalam. Saat saya menengok di tanggal 14 Agustus 2024 itu, mbak Atik juga mengatakan bahwa ada pembengkakan di bagian jantungnya, begitu.

Ada Rasa Tidak Akan Melukis Lagi

Kebersamaan dengan beliau sebelum sakit, terjadi saat kami bertemu melayat saudara Wonogiri yang meninggal. Mas Godod Sutejo pulang bersama saya dan istri. Mampir di rumah anak kami di daerah Cuplik Sukoharjo, kemudian kami antar beliau ke Terminal Tirtonadi Solo untuk selanjutnya beliau naik bus jurusan Jogja.

Kata-kata yang saya tangkap saat itu bahwa beliau kemungkinan tidak akan selamanya melukis. Beliau ingin mengembangkan sebuah usaha. "Tidak bisa selamanya melukis karena fisik tidak memungkinkan sebab faktor usia," demikian kata beliau saat itu. Kami jajan soto bersama, pada waktu itu, beliau sudah mulai melakukan diet nasi dan mengurangi makanan lemak karena katanya trigliserid dan asam uratnya melewati batas normal.

Godod Sutejo berbaju lurik dengan blangkon, bersama Subroto Sm dan rekan (dokumen Godod Sutejo) 
Godod Sutejo berbaju lurik dengan blangkon, bersama Subroto Sm dan rekan (dokumen Godod Sutejo) 

Terhadap sebuah kesanggupan menulis kegiatan pameran lukisannya, WA yang saya kirim 23 Juli 2024 yang saya tulis: "Selagi masih sehat mas (caption tertawa), pangestunipun (caption ucapan terimakasih)." 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun