Mohon tunggu...
Suyito Basuki
Suyito Basuki Mohon Tunggu... Editor - Menulis untuk pengembangan diri dan advokasi

Pemulung berita yang suka mendaur ulang sehingga lebih bermakna

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menyambut Perubahan dalam Kehidupan

26 Agustus 2024   06:52 Diperbarui: 26 Agustus 2024   06:55 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menyambut Perubahan dalam Kehidupan

Oleh: Suyito Basuki

Beberapa tahun yang lalu, jika di siang hari orang mengendarai motor dengan lampu yang menyala, maka akan ada kode berupa jari tangan yang mekar dan kuncup dari pengendara di depannya, untuk memberi isyarat bahwa lampu yang menyala supaya dimatikan.  

Tetapi sekarang, dengan diberlakukannya undang-undang lalu lintas yang baru, justru sebaliknya, jika orang mengendarai motor siang hari lampunya mati, orang yang berkendara di depannya memberi isyarat supaya dihidupkan.  Karena, mengendarai motor siang hari tanpa menyalakan lampu termasuk pelanggaran undang-undang!

Waktu saya masih sekolah di tingkat dasar, model sisiran rambut itu harus halus dan oleh karena itu kakek memberi saya minyak rambut pomade (baca: pomid).  Kalau rambutnya masih "njegrak" itu kurang elok, alias saru!  Tapi dengan perkembangan fashion modern sekarang ini, justru rambut "njegrak" menjadi trend baru untuk para selebriti , penyiar televisi dan anak-anak muda.  

Bahkan bapak pendeta yang muda-muda dari kota besar pun juga menyisir rambutnya dengan model "njegrak".  Sehingga sekarang ini, melihat orang dengan sisiran model rambut "njegrak" tidak lagi risi, tetapi ahoi, maksudnya bagus juga gitu loh.

Perubahan dalam berlalu lintas, fashion, budaya dan lain-lain memang sedang terjadi.  Tidak pekanya kita pada perubahan yang ada, membuat kita seperti manusia yang hidup di zaman batu yang tiba-tiba saja nongol di abad ke-21 ini, menjadi ngungun banget dengan apa yang terjadi dan ada di sekitar kita.  Saya belum membalas pertanyaaan seorang teman yang biasa bertanya kepada saya, padahal sudah beberapa hari dia berkirim. 

Pertanyaan melalui pesan singkat itu antara lain berbunyi:"...mau tanya abad berapa gereja pertama kali didirikan? Dan mengapa surat ijin mendirikan gereja sulit di Indonesia?..."  Saya pikir rekan saya itu belum tahu adanya perubahan dahsyat di dunia informasi.  Pertanyaan itu 'kan sebenarnya bisa dicari di internet, dengan nge-klik di google, maka langsung ada jawaban yang bisa membantu.  

Bukankah sekarang ini, internet memberi kemungkinan luas untuk mencari berbagai informasi yang bahkan guru atau dosen pun belum atau tidak mengetahuinya?  Teknologi AI sangat memberi kemudahan dalam hal ini. Tetapi untuk rekan  saya ini, pasti akan saya jawab, mungkin dia sedang kangen dengan uraian kalimat saya, hehe...

Rasanya orang  harus berdamai dan berjalan beriringan dengan perubahan yang suka atau tidak suka, mau atau tidak mau pasti akan terjadi dalam kehidupan.  Ada ungkapan: The only thing constant is change, satu-satunya yang tidak berubah itu adalah perubahan itu sendiri.  Artinya perubahan itu akan selalu kita hadapi. Tantangan bagi kita untuk selalu beradaptasi jika kita tetap eksis dalam deru kehidupan saat ini.  Perubahan hendaknya dilihat sebagai sesuatu yang positif.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun