Mohon tunggu...
Suyito Basuki
Suyito Basuki Mohon Tunggu... Editor - Menulis untuk pengembangan diri dan advokasi

Pemulung berita yang suka mendaur ulang sehingga lebih bermakna

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Karnaval Bangkitkan Nasionalisme Sekaligus Tingkatkan Pendapatan UMKM

18 Agustus 2024   22:06 Diperbarui: 18 Agustus 2024   22:37 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karnaval Bangkitkan Nasionalisme Sekaligus Tingkatkan Pendapatan UMKM

Oleh: Suyito Basuki

Karnaval menurut kamus memiliki arti pawai dalam rangka perayaan (biasanya mengetengahkan bermacam corak dari yang dirayakan) (Kamus Besar Bahasa Indonesia, h. 392).

Karnaval dalam rangka memperingati hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-79 tahun 2024 ini memiliki tujuan membangkitkan nasionalisme.  Hari ini, Minggu 18 Agustus 2024, Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang, didukung juga oleh Dinas-dinas dan kecamatan-kecamatan seluruh Kabupaten Semarang mengadakan acara karnaval itu.

Arak-arakan karnaval dimulai dari Lapangan Panglima Besar Sudirman berjalan melewati Jln Kartini, perempatan Lapangan Tambakboyo belok kiri ke arah Katang kemudian sesampai pertigaan jalan raya belok kiri ke arah Pasar Projo hingga sampai di Pusat Jajan Surabaya.  

Di depan Pusat jajan itu terdapat panggung kehormatan.  Masing-masing peserta sambil berjalan memberi hormat Bupati, Camat dipanggung kehormatan dan pejabat pemerintahan terkait kemudian baru membubarkan diri menuju lokasi asal.


Berbagai Satuan Pendidikan, Elemen Masyarakat dan Pemerintahan

Dinas Pertanian dengan maskot sapi (dokumen pribadi) 
Dinas Pertanian dengan maskot sapi (dokumen pribadi) 

Karnaval yang diadakan oleh Kecamatan Ambarawa tahun 2024 ini terasa istimewa.  Tidak hanya diikuti oleh satuan pendidikan, elemen masyarakat, tetapi juga oleh dinas-dinas di pemerintahan dan kecamatan-kecamatan dalam lingkungan Kabupaten Semarang.  Pemberangkatan karnaval jam 09.00 dan berakhir pada pukul 18.00.

Karnaval yang kemudian diberi tajuk "Pawai Pembangunan Kabupaten Semarang -- Kirab Budaya Ambarawa" ini dimulai dengan satuan pendidikan PAUD, TK, SD, SMP, SMA dan SMK kemudian warga desa tiap kelurahan di Ambarawa disusul dengan kontingen kecamatan-kecamatan, kantor-kantor dinas, paguyuban-paguyuban di masyarakat dan diakhiri dengan defile kendaraan hias.

 

Selain drum band ada drum blek

Drum blek SMAN 1 Ambarawa (dokumen pribadi) 
Drum blek SMAN 1 Ambarawa (dokumen pribadi) 

Pertunjukan drum band kita sudah tahu.  Alat-alat yang digunakan meliputi alat seperti simbal, drum besar dan kecil, glukenspil, seruling, pianika dan lain-lain.  Glukenspil akan ditabuh untuk menjadi pemandu lagu dibantu dengan seruling dan pianika.  Drum kecil akan menjadi penjaga dinamika dan drum besar akan menjadi aksen dengan pukulan-pukulannya.

Dalam karnaval hari ini, selain ada kontingen yang memainkan drum band, ada juga kontingen yang memainkan drum blek, sebutlah kontingen SMAN 1 Ambarawa.  Alat yang digunakan drum blek ini selain glukenspil, simbal, juga digunakan drum dari kaleng bekas, tong plastik dan kentongan dari bambu.  Glukenspil tetap digunakan untuk menuntun nada sedang dinamika dan pemberi aksen adalah drum dari kaleng bekas dan tong plastik besar yang ditabuh.

Baik drum band maupun drum blek tetap menggunakan mayoret sebagai pemimpin rombongan yang memberi aba-aba kapan lagu mulai dinyanyikan dan kapan lagu dihentikan.

Kekayaan daerah dan fungsi lembaga

Masing-masing kontingen daerah yang mengikuti karnaval menampilkan kekayaan daerah mereka masing-masing.  Misalnya kontingen dari daerah Tambaksari menampilkan kesenian kuda lumping mereka.  Oleh karenanya para peserta didandani seperti layaknya pemain kuda lumping.  

Lain lagi dengan daerah Sanggrahan yang menampilkan kesenian reog mereka.  Oleh karena itu para peserta karnaval juga memakai pakaian reog dan melakukan demonstrasi dengan tabuhan kenong dan kendang.  

Daerah Ngampin yang terkenal dengan srabinya, juga menampilkan srabi dan hasil pertaniannya.  Pada satu mobil diusung replika petai yang dibuat besar.  Menurut bapak yang menunggu replika petai itu, di kampungnya banyak orang menanam petai dan banyak yang berhasil.  Belum lama ini menurut pengakuannya, tumbuhan petai di rumahnya menghasilkan 7 juta setiap pohonnya.

Daerah Bandungan yang kaya dengan bunga-bungaan, menampilkan rangkaian bunga pada arak-arakan mobil mereka.  Sesekali bunga ditaburkan dan peserta yang berjalan dengan mengenakan pakaian tradisional kemudian berjoget dengan iringan musik gamelan rekaman.

Bandungan eksotik bunga-bungaan (dokumen pribadi) 
Bandungan eksotik bunga-bungaan (dokumen pribadi) 

Lembaga-lembaga yang ada di lingkungan dinas kabupaten Semarang tampil dengan tupoksi mereka masing-masing.  Misalnya dari Dinas Pemadam Kebakaran menampilkan mobil pemadam kebakaran dengan peserta yang memakai seragam tugas.  Misalnya juga Dinas DPU juga menampilkan mobil yang dihias menyerupai mobil silinder penghalus jalan.  Masing-masing Dinas tampil dengan ciri khas mereka masing-masing.  Bahkan Dinas Sosial memberi narasi dengan pengeras suara mendeskripsikan tugas-tugas mereka untuk membantu masyarakat.

Damkar idola masyarakat (dokumen pribadi) 
Damkar idola masyarakat (dokumen pribadi) 

Memajukan penghasilan UMKM

Usaha Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) seolah menerima berkah dengan adanya karnaval ini.  Contoh saja, mbak Sih penjual sate ayam kelilingan, langsung ludes dagangannya saat menggelar dagangan di daerah dekat Kalurahan Tambakboyo.  Mbak Sih kemudian menghabiskan sisa waktunya dengan melihat jalannya karnaval sampai petang. 

Demikian juga dengan Pak Min yang biasa mangkal dekat Klenteng Patoman dengan baksonya.  Bakso semangkok seharga 10.000 rupiah itu juga habis, padahal acara karnaval belum selesai.  Penulis yang berniat membeli bakso hanya mendapat bakso kosongan tanpa isi bihun atau mie seperti biasanya.

Gunungan raksasa (dokumen pribadi) 
Gunungan raksasa (dokumen pribadi) 

Banyak pelaku usaha UMKM seperti penjual minuman es teh, sosis bakar, rujak atau lotis, penjual balon mainan anak dan usaha UMKM lainnya mendapatkan berkah dengan adanya karnaval ini.  Tidak hanya itu, bahkan tukang parkir pun ketiban rejeki karena adanya karnaval peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-79 ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun