Mohon tunggu...
Suyito Basuki
Suyito Basuki Mohon Tunggu... Editor - Menulis untuk pengembangan diri dan advokasi

Pemulung berita yang suka mendaur ulang sehingga lebih bermakna

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Karnaval Bangkitkan Nasionalisme Sekaligus Tingkatkan Pendapatan UMKM

18 Agustus 2024   22:06 Diperbarui: 18 Agustus 2024   22:37 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gunungan raksasa (dokumen pribadi) 

 

Selain drum band ada drum blek

Drum blek SMAN 1 Ambarawa (dokumen pribadi) 
Drum blek SMAN 1 Ambarawa (dokumen pribadi) 

Pertunjukan drum band kita sudah tahu.  Alat-alat yang digunakan meliputi alat seperti simbal, drum besar dan kecil, glukenspil, seruling, pianika dan lain-lain.  Glukenspil akan ditabuh untuk menjadi pemandu lagu dibantu dengan seruling dan pianika.  Drum kecil akan menjadi penjaga dinamika dan drum besar akan menjadi aksen dengan pukulan-pukulannya.

Dalam karnaval hari ini, selain ada kontingen yang memainkan drum band, ada juga kontingen yang memainkan drum blek, sebutlah kontingen SMAN 1 Ambarawa.  Alat yang digunakan drum blek ini selain glukenspil, simbal, juga digunakan drum dari kaleng bekas, tong plastik dan kentongan dari bambu.  Glukenspil tetap digunakan untuk menuntun nada sedang dinamika dan pemberi aksen adalah drum dari kaleng bekas dan tong plastik besar yang ditabuh.

Baik drum band maupun drum blek tetap menggunakan mayoret sebagai pemimpin rombongan yang memberi aba-aba kapan lagu mulai dinyanyikan dan kapan lagu dihentikan.

Kekayaan daerah dan fungsi lembaga

Masing-masing kontingen daerah yang mengikuti karnaval menampilkan kekayaan daerah mereka masing-masing.  Misalnya kontingen dari daerah Tambaksari menampilkan kesenian kuda lumping mereka.  Oleh karenanya para peserta didandani seperti layaknya pemain kuda lumping.  

Lain lagi dengan daerah Sanggrahan yang menampilkan kesenian reog mereka.  Oleh karena itu para peserta karnaval juga memakai pakaian reog dan melakukan demonstrasi dengan tabuhan kenong dan kendang.  

Daerah Ngampin yang terkenal dengan srabinya, juga menampilkan srabi dan hasil pertaniannya.  Pada satu mobil diusung replika petai yang dibuat besar.  Menurut bapak yang menunggu replika petai itu, di kampungnya banyak orang menanam petai dan banyak yang berhasil.  Belum lama ini menurut pengakuannya, tumbuhan petai di rumahnya menghasilkan 7 juta setiap pohonnya.

Daerah Bandungan yang kaya dengan bunga-bungaan, menampilkan rangkaian bunga pada arak-arakan mobil mereka.  Sesekali bunga ditaburkan dan peserta yang berjalan dengan mengenakan pakaian tradisional kemudian berjoget dengan iringan musik gamelan rekaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun