Mohon tunggu...
Suyito Basuki
Suyito Basuki Mohon Tunggu... Editor - Menulis untuk pengembangan diri dan advokasi

Pemulung berita yang suka mendaur ulang sehingga lebih bermakna

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menjadi Creative Minority Agen Perubahan: Wisuda Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

26 Juli 2024   11:47 Diperbarui: 27 Juli 2024   00:19 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rexy bersama keluarga (dokumen pribadi) 

Menjadi Creative Minority Agen Perubahan: Wisuda Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

Oleh: Suyito Basuki

"Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) sebagai Kampus Indonesia Mini 'Yang Termanis' menjadi mitra dalam mempersiapkan para winisuda untuk menghadapi dunia karakteristik VUCA (valatile, uncertainty, complexity, dan ambiguity) dan juga era BANI (brittle, anxious, non-linear, incomprehensible) yang kental.  Kampus ini menjadi wadah pelatihan bagi para mahasiswa yang saat ini menjadi winisuda untuk menjadi manusia yang senantiasa mampu berkembang pesat dengan kelincahan, kemampuan untuk beradaptasi dan tetap menjunjung 'Takut akan Tuhan' sebagai awal Pengetahuan sebagai motto UKSW.  Para winisuda menjadi bagian dari Creative Minority yang merupakan agen perubahan.  Sebagai perguruan tinggi, UKSW merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam rerangka dinamis, yang mendorong perubahan dan pembangunan bagi seluruh generasi." Demikian cuplikan sambutan Prof. Dr. Intiyas Utami, S.E, M.Si, Ak Rektor Universitas Kristen Satyawacana (UKSW) Salatiga dalam acara Wisuda UKSW periode III Kamis 25 Juli 2024 kemarin.

Sejumlah 695 mahasiswa dari program Diploma, Sarjana dan Doktor diwisuda.  Wisuda dilaksanakan di gedung Balairung UKSW Salatiga dengan dihadiri oleh Pj Walikota, sejumlah pejabat, orang tua/ wali mahasiswa dan segenap sivitas akademika. 

Pitutur dan Pitulungan

Pj Walikota dalam sambutannya mengingatkan bahwa para winisuda memiliki tanggung jawab moral dan akademik. Selain itu juga diingatkan bahwa para winisuda hendaknya mewujudkan mimpi-mimpi di tengah masyarakat. " Saat menjadi mahasiswa pasti memiliki mimpi-mimpi untuk membangun masyarakat.  Setelah wisuda ini, hendaklah mimpi-mimpi itu direalisasikan," demikian Pj Walikota menegaskan.

Pj Walikota Yasip Khasani sangat menyadari bahwa para mahasiswa yang kuliah di UKSW berasal dari berbagai daerah, kota, propinsi, bahkan pulau.  Terhadap kenyataan ini, Pj. Walikota menyadari bahwa Salatiga semakin nyata sebagai daerah Indonesia mini.  Oleh karenanya toleransi beragama dan terkait dengan kesukuan sudah dipraktekkan di Salatiga sehingga tercipta Salatiga sebagai kota yang memiliki tingkat toleransi yang tinggi. Pj. Walikota berharap toleransi ini bisa dilakukan di daerah asal mahasiswa masing-masing.

Menyinggung tentang etimologi nama Salatiga, Yasip Khasani menyebutkan bahwa sekarang ini yang perlu dikembangkan adalah angka tujuh.  "Salatiga itu ada yang mengatakan berasal dari kata bahasa Jawa 'salah tiga' atau salah tiga.  Jika sepuluh dikurangi tiga maka ketemunya 7.  Angka tujuh itulah yang sekarang ini kita kembangkan pengertiannya,"demikian ucap Pj. Walikota.  Menurut uraian Pj Walikota lebih lanjut angka 7 itu dalam bahasa Jawa disebut 'pitu'.  "Dari kata 'pitu' itu kemudian bisa kita urai menjadi pitutur dan pitulungan," begitu lanjut Yasip Khasani .  "Di UKSW ini kalian para winisuda sudah mendapat 'pitutur' atau pelajaran dari para dosen kalian.  Serta di UKSW inilah kalian mendapatkan 'pitulungan' atau pertolongan dari dosen terlebih Tuhan sehingga bisa mewujudkan cita-cita kalian," begitu analogi yang disampaikan oleh Pj. Walikota ini.

"Jika kalian sukses dengan usaha di daerah kalian, datanglah kembali dan berinvestasi di Salatiga, kota tempat kalian studi saat ini. Atau bisa juga memberikan sumbang saran kepada pemerintah kodya Salatiga, kami akan senang menerimanya agar Salatiga menjadi semakin maju," demikian harap Yasip Khasani Pj. Walikota Salatiga mengakhiri sambutannya.

Progressive and Outstanding

UKSW yang digagas pendiriannya di ujung tahun 1954 oleh Ds Basoeki Probowinoto dan Ds Tan Ik Hay serta beberapa pendidik Kristen awal mula sebagai  Perguruan Tinggi Pendidikan Guru Kristen ini adalah salah satu universitas swasta tertua di Indonesia.  UKSW terletak di Salatiga Jawa Tengah.  Istilah "satya wacana" berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti "setia kepada sabda atau firman Tuhan".

Kebahagian seorang winisuda Fakultas TI bersama keluarga (dokumen pribadi) 
Kebahagian seorang winisuda Fakultas TI bersama keluarga (dokumen pribadi) 

UKSW dikenal sebagai "Kampus Indonesia Mini" karena mahasiswa, dosen, staf non dosennya berasal dari seluruh penjuru Indonesia, dengan ragam suku, budaya dan juga agamanya.  Beraneka ragam suku, adat dan budaya Indonesia ada di UKSW, bersatu mengembangkan serta memajukan dunia pendidikan.

UKSW adalah potret terwujudnya semboyan Bhineka Tunggal Ika karena di kampus ini toleransi terimplementasi dalam interaksi sehari-hari.  Meskipun dikelola oleh Yayasan Kristen namun UKSW tidak pernah membatasi, apalagi mendiskriminasi civitas akademika yang berasal dari agama lain karena UKSW menghargai dan memelihara keberagaman.

Melalui kampus Indonesia Mini, mahasiswa dilatih bersama dengan dosen untuk terus memiliki kepekaan terhadap perubahan dan bingkai keberagaman.  Mahasiswa dibina untuk berpikir kritis, kreatif, bersikap toleran dan terbuka.

Berbagai kegiatan yang mengangkat keberagaman budaya Indonesia juga sering diselenggarakan di kampus ini.  Di antaranya pernah diadakan pawai budaya, karnaval OMB dengan kostum nusantara,  IICF (Indonesian International Culture Festival) yang bertujuan mengangkat kekhasan berbagai budaya Indonesia dan menjadi wadah berkreasi bagi berbagai komunitas etnis yang ada.

UKSW juga menjunjung semboyan Progressive and Outstanding, kalimat inilah yang terus memotivasi kinerja untuk segala pencapaian di tengah-tengah perubahan zaman yang begitu pesat.  UKSW hadir untuk menghasilkan calon pemimpin yang mampu bersinergi, patuh, harmonis, memiliki teladan dan berintegritas.

Strategi Hadapi Kesulitan

Seorang winisuda progam S2 Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Rexy Andalangi Maatul yang lahir 1999 berasal dari Melonguane  Kabupaten Kepulauan Talaud ini menceritakan kesulitan yang ia hadapi dalam penyelesaian studi.  "Saya sulit membagi konsentrasi pemikiran dan waktu mengingat di momen saat saya menempuh studi, saya juga mengikuti berbagai kegiatan di luar yang sangat menyita waktu dan konsentrasi, apalagi S2 lebih banyak mengeksplorasi secara mandiri terkait ilmu yang ditekuni," demikian urai Rexy tentang kesulitannya itu.  

Rexy bersama keluarga (dokumen pribadi) 
Rexy bersama keluarga (dokumen pribadi) 

Dengan berkonsentrasi dan berdoa untuk setiap hal yang kecil, fokus pada tanggung jawab dan saat mengerjakan tugas di lakukan secara semaksimal mungkin akhirnya membawa keberhasilannya menyelesaikan studi S2-nya.  Rexy lulus dengan prestasi lulusan terbaik S2 di fakultasnya dengan meraih Indeks Prestasi Kumulatif 3,95.  Rexy berencana bekerja di wilayah Jawa dan akan melanjutkan studi ke jenjang doktoral.

Lio Bijumes, Winisuda program doktoral Fakultas Ekonomi dan Bisnis menyebut kesulitan dalam menyelesaikan studinya adalah berbagai kekuatiran-kekuatiran batin.  Kekuatiran-kekuatiran itu Lio sikapi dengan usaha, ketekunan, dan konsistensi serta harus ada arah dan fokus dalam target.

"Menggapai impian dan cita-cita adalah tujuan hidup yang diinginkan oleh banyak orang. Termasuk diri saya. Ya, memang mencapainya tidaklah mudah. Dibutuhkan usaha, ketekunan, dan konsistensi dalam menyelesaikannya tindakan yang mendukung terwujudnya impian dan cita-cita tersebut. Masa depan yang hebat, bagi mereka yang mengerjakannya. Ibarat orang berlatih fitnes, ototnya menjadi kuat secara bertahap dan kokoh. Bukan hasil keringat semalam saja, diperlukan konsistensi, dan lebih daripada itu, harus ada arah dan fokus dalam target," ujar Lio Bijumes kelahiran Binuang Kalimantan 1993 yang bekerja pada perusahaan konsultan manajemen PT Tetrahiel Profesional Manajemen di Yogyakarta sebagai Direktur Pemasaran dan Kerjasama ini.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun