Mohon tunggu...
Suyito Basuki
Suyito Basuki Mohon Tunggu... Editor - Menulis untuk pengembangan diri dan advokasi

Pemulung berita yang suka mendaur ulang sehingga lebih bermakna

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Angkringan Sego Bakar Kebul-Kebul Kopitemen Kopeng, Berawal dari Hobi Ngopi

20 Juli 2024   13:44 Diperbarui: 20 Juli 2024   16:14 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Angkringan Sego Bakar Kebul Kebul & Kopitemennya dimulai tahun 2017.  Usaha kuliner menurut Dika, kalau dilakukan berkualitas akan bisa bertahan lama.  Pekerjaan kulineran itu disambi kerja film ke sana ke sini.  Saat  berkesempatan ke Aceh, Dika melihat kedai-kedai kopi di sana sederhana tetapi kopinya enak-enak.  Kemudian Dika terinspirasi pengin mengangkat tema kopi Merbabu agar dikenal oleh masyarakat.  Caranya ia membuat angkringan itu, sehingga orang bisa menikmati kopi asli dari Merbabu dinikmati di daerah Merbabu serta dapat dinikmati masyarakat dari klas menengah ke bawah.

Angkringannya  dikunjungi ramai saat liburan, karena segmen pasarnya anak-anak SMA.  Cuaca juga berpengaruh.  Kalau cuaca bagus, pengunjungnya juga bagus.  Saat weekend  banyak pekerja-pekerja nongkrong.  Segmennya berbeda dengan resto-resto, segmennya masyarakat menengah ke bawah  dan orang lokalan. 

Ada pengunjung juga dari luar kota katanya.   Sejak 2019 ada pengunjung yang terus menjadi pelanggan.  Ada om-om chinese  yang laju dari Yogya ke Semarang.  Setiap kali lewat mampir.  Ada hotel  di sebelah angkringan, sehingga  setiap ada sales yang menginap mesti mampir ke angkringannya.

Berawal angkringan gerobak biasa, Dika sudah menentukan segmen pasar pembeli usia muda.  Sementara angkringan yang lain di tahun itu kesannya remang-remang dan lesehan yang tidak cocok dengan anak muda.  Dari tahun ke tahun angkringan Dika berbenah, sehingga angkringannya , tidak ada persaingan dengan angkringan yang lain karena memang segmennya berbeda.

 

Sebuah Obsesi 

Menikmati Sego bakar dan kopi merbabu (Dokumen Pribadi)
Menikmati Sego bakar dan kopi merbabu (Dokumen Pribadi)

Daripada membuka usaha membuka cabang di luar daerah, meski ada penawaran, Dika masih mau fokus mengembangkan usaha yang di Kopeng lebih dulu.  Saat ini, Dika lagi kenceng niatnya di usaha  kopi.  Dia bekerja sama dengan petani  dan menanam kopi juga di lahan warisan keluarga.  Menurutnya ada 15 pohon yang sudah ia panen.  Dika mengaku belajar ke petani, sekaligus mulai menanam. "Saya ngepul,  ya memproses dan menjual juga," demikian katanya.

"Daerah ketinggian Kopeng sangat bagus, saya punya keyakinan berdasarkan riset yang dilakukan orang Belanda yang membuat tempat wisata di Kopeng berikut juga dengan kopinya.  Saya yakin kopi Kopeng  bisa menjadi oleh-oleh khas Kopeng," tutur Dika.

Bermula Hobi atau Suka Hati

Dika yang memiliki nama lengkap Okta Puspitacandra Surya Andika (38) berumah tangga dengan Novi, mempunyai 2 orang anak, Gea (11) dan Rana (5).  Gea yang memiliki nama lengkap  Cahaya Gea, lahir di tahun 2013.  Saat itu Dika pertama kali mengenal  dunia film.  Saat itu ada tokoh utama bernama  Cahaya.  "Saya ambil nama itu untuk anak karena pas shoting film itu anak saya lahir," demikian jelas Dika.  Sedang  Rana lahir di tahun 2019. "Nama Rana diambil dari nama bagian dari kamera yang berkaitan dengan cahaya.  Jadi itu kayak menyempurnakan cahaya.  Tahun 2019 itu belum  ada covid, rasa-rasanya masa depan ada di film.  Ternyata setelah ada covid, pekerjaan film turun," kenang Dika menjelaskan arti 'rana' dan pengharapan di dalamnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun