Selanjutnya Harry Anggoman berpendapat bahwa orang bernyanyi hendaknya berdasarkan hati kepada Tuhan. Â Hal ini menurutnya nilainya melebihi aransemen dan improvisasi yang macam-macam. Â Pengalamannya menjadi juri Pesparawi Nasional di Yogyakarta tahun 2022 Vocal Group ia ungkapkan.
"Dua tahun lalu pesparawi nasional di Jogja, saya menjadi juri Vocal Group. Tampil Bandung, bagus. Â Setelah itu tampil Ambon. Â Sudah dua lagu mulai bosan. Â Terus lagu ketiga. Â Nggak ada improve yang macem-macem. Â Nyanyinya juga biasa, semua juri langsung kasih seratus. Â Karena yang nyanyi punya hati sama Tuhan. Empat ratus milyar habis untuk persparawi buat satu lagu itu saja."
"Jangan takut menghadapi pesparawi. Â Kita itu menyanyi untuk Tuhan. Â Gimana caranya kita memuji Tuhan. Â Kita berserah kepada Tuhan. Ini lho Tuhan saya. Â Lama-lama Tuhan mendengar main keyboard kita, main drum kita, nyanyian kita. Â Lama-lama Dia kangen. Â Kalau kita nggak datang, Dia bertanya, dimana itu...Saat kita datang wooii... Oleh karenanya Kau jangan pindah profesi, main terus musik untuk Tuhan," ucap Harry Anggoman memberi semangat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H