Perjuangan Luar Biasa
Anak saya masuk ke UKSW dan mengambil Fakultas TI dan prodi TI memang atas pilihannya sendiri. Sejak lulus dari SMA, tidak seperti teman-temannya yang sibuk mendaftar Perguruan Tinggi Negeri (PTN) sana-sini, dia hanya fokus pengin mendaftar ke universitas, fakultas dan prodi yang diinginkannya.
Saat diterima, uang gedung masuk ke Fakultas TI UKSW, sebelum ada Fakultas Kedokteran, lebih mahal dibanding fakultas-fakultas lainnya. Kebetulan pada waktu yang sama, kakaknya masuk juga ke UKSW Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD). Kami bisa membandingkan uang gedung itu di antara keduanya dan juga dengan uang gedung fakultas-fakultas yang lain.Â
Setelah masa covid 19 selesai, hampir setiap hari kemudian anak saya menempuh jarak kurang lebih 50 km pulang pergi dari rumah ke kampus untuk mengikuti kuliah. Pada saat covid 19, pengajaran berlangsung daring (dalam jaringan). Oleh karenanya kami kemudian memasang jaringan internet di rumah untuk memudahkan ia mengikuti kuliah dan mengerjakan tugas-tugas setiap harinya.
Banyak rekan-rekannya yang datang ke rumah untuk mengerjakan tugas-tugas kuliah atau mengikuti kuliah daring bersama-sama. Kalau tidak pergi ke kampus, maka seringkali ia duduk berjam-jam di depan laptopnya untuk mengerjakan tugas-tugasnya atau zoom meeting dengan teman-temannya terkait dengan kuliah mereka.
Akibat fisik yang kelelahan dalam belajar, sementara asupan makanan agak kurang karena enggan makan, maka anak saya pernah sakit.
Ia menderita sakit asam lambung dan vertigo. Karena obat jenis metoclopramide yang diberikan oleh tenaga medis sebuah klinik kesehatan di kota kami terlalu berlebihan mengakibatkan anak saya menderita penyakit yang dinamakan neuroleptic malignant syndrom.Â
Penyakit ini menyebabkan leher anak saya bisa bergerak sendiri tanpa bisa dikendalikan, demikian juga mata melotot dan bibir tersenyum dengan sendirinya. Aneh bukan? Sempat akhirnya masuk ke rumah sakit untuk perawatan beberapa hari. Bersyukur akhirnya ia sembuh dari penyakitnya.
Praktik Kerja
Saat kampus memberi tugas praktik magang kerja kepada para mahasiswa, bersama dua orang rekannya, anak saya melakukan praktik magang kerja di sebuah PT yang bergerak dibidang produksi semen di kota Gresik Jawa Timur.
Kami mengantar saat awal dan mencari kost bersama-sama. Saya bersama anak lelaki saya, kakaknya, bergantian menyopir mobil. Kami membutuhkan waktu berkisar tujuh (7) jam perjalanan lewat jalan tol untuk sampai di kota tempat anak saya praktek magang kerja.