Di Sebalik Srikandi-Bisma (Episode 16)
Oleh: Suyito Basuki
Â
Getar di dada
Bus-bus yang membawa mahasiswa Sekolah Tinggi Seni Jurusan Tari sudah berdatangan di kampus. Kota Yogyakarta berlangit jingga. Bagas dan Fitri sudah berboncengan motor, keluar kampus. Bramastho dan teman-temannya melihat Bagas melaju bersama Fitri. Bramastho dan teman-temannya segera memburu dengan mobil jenis jeep dengan roda radial besar. Melihat Fitri menggonceng Bagas dengan mesra, Bramastho menjadi panas hatinya.
Bramastho berteriak,"Edan bener wong kuwi. Edan benar Fitri. Ternyata benar dugaanku. Bagas itulah yang menjadi penyebab sikap menjauhnya Fitri akhir-akhir ini."
Gembrot rekan Bagas yang berbadan gemuk berkata,"Gimana Boss, apa yang harus kita lakukan?"
Kapuk yang selalu bersama dengan Bagas memberi usulan,"Beri saja si Bagas itu dengan sedikit pelajaran Bos."
"Kejar motor itu dan pepet motor itu hingga mau berhenti," Bramastho berkata sambil meninjukan kepalan tangan kanannya ke telapak tangan kirinya.
Gembrot yang memegang setir mobil menyahut sambil menginjak pedal gas,"Oke Boss."