Mohon tunggu...
Suyito Basuki
Suyito Basuki Mohon Tunggu... Editor - Menulis untuk pengembangan diri dan advokasi

Pemulung berita yang suka mendaur ulang sehingga lebih bermakna

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Di Sebalik Srikandi-Bisma (Episode 13)

3 Juni 2024   10:53 Diperbarui: 4 Juni 2024   11:12 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadis menari (IG-Kumarawangi Art) 

Kakek menyapa,"Tumben, agak cepet datang."

"Iya pak, nggonceng sepeda teman," Bagas menyebut kakeknya dengan sebutan pak atau bapak, sudah terbiasa begitu sejak kecil.

Kakek melihat ke cucunya,"Kamu harus prihatin...sejak kecil kamu sudah ditinggal ayahmu ya harus sabar menghadapi nasib."

Bagas memandang kakeknya,"Sejak saya umur berapa tahun ayah tidak ada?"

Kakek Bagas menjawab sambil meletakkan cangkulnya,"Ya, saat kamu baru satu tahun."

"Sebenarnya ayah mati atau masih hidup ya kek...," Bagas bertanya memelas.

"Itulah yang aku tidak tahu.  Dulu hanya dibawa begitu saja sama petugas," Kakeknya tidak jadi meneruskan kalimatnya, ada air mata yang kemudian diusapnya.  Menyulut rokok tingwe, menghisap dan menyemburkan asapnya ke langit-langit rumah.

Nenek di dapur, menyenandungkan tembang macapat durma sambil menanak nasi dengan kendil.

Paman-paman

Apa wartane ing ndalan

Ing ndalan keh wong mati

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun