Pesona Sindhen Tatin dan Elisha Sedot Perhatian Penonton Wayang
Oleh: Suyito Basuki
Â
Barangsiapa di antara kita adalah penggemar wayang kulit, terutama yang ngefans almarhum Dalang Ki Seno Nugroho, pasti mengenal sindhen Tatin dan Elisha. Â Menurut catatan Tribun Jogja, sindhen Tatin bernama lengkap Tatin Lestari Handayani. Â Tatin yang berasal dari desa Gembongan Kulonprogo Yogyakarta ini adalah sarjana seni lulusan ISI Yogyakarta. Â Ibunya, Sri Lungid adalah pesinden almarhum dalang Ki Hadisugito. (https://jogja.tribunnews.com/2020/11/04/profil-singkat-personel-warga-laras-pengiring-dalang-ki-seno-nugroho-ada-tatin-agnes-dan-lingga)
Sindhen Elisha yang bernama lengkap Elisha Orcarus Allasso ini berasal dari Lambelu Sulawesi. Â Elisha menyelesaikan sarjana seni bidang pedhalangan di ISI Yogyakarta. Â Sehingga Elisha yang logat bicaranya agak aneh dalam bahasa Jawa bisa mendhalang dan menjadi salah satu dalang wanita di Indonesia dewasa ini. Â Elisha juga memiliki gelar Magister bidang Psikologi. (https://makassar.tribunnews.com/2020/11/06/siapa-elisha-orcarus-allasso-sinden-asal-sulawesi-yang-sering-tampil-dengan-dalang-ki-seno-nugroho)
Â
Acara Sedekah Bumi
Sabtu Pon, 11 Mei 2024 yang baru lalu, Warga RW 1 Tambakboyo Ambarawa dimana istri berasal, mengadakan acara sedekah bumi dengan menggelar wayang kulit siang dan malam. Acara setiap dua tahun sekali kebetulan diadakan di tanah kosong sebelah rumah kami. Â Pagelaran wayang siang hari oleh dalang Ki Suwadi dari Bantul, sedangkan pagelaran malam harinya oleh dalang Ki Gunawan Purwoko S.Sn. dengan lakon Semar Mbangun Kahyangan.
Dalang Ki Gunawan Purwoko ini anak Ki Suwadi. Â Ki Gunawan adalah salah satu pengrawit almarhum dalang Ki Seno Nugroho sejak 2009. Â Meski bermukim di Temanggung, namun Ki Gunawan termasuk aktif dalam kegiatan Warga Laras yang adalah paguyuban karawitan yang selalu mengiringi almarhum Ki Seno Nugroho dalam setiap pementasannya. (https://jogja.tribunnews.com/2020/11/04/profil-singkat-personel-warga-laras-pengiring-dalang-ki-seno-nugroho-ada-tatin-agnes-dan-lingga)
Hari sebelum pagelaran wayang, warga masyarakat Tambakboyo mengadakan ritual menguras sendang.  Ada tujuh sendang yang dikuras bersama-sama oleh warga.  Pengurasan sendang ini sebagai wujud penghormatan kepada leluhur dan usaha merevitalisasi semangat leluhur dalam membangun desa Tambakboyo yang menjadikan masyarakatnya hingga kini bersifat nasionalis dimana warganya saling menghormati, guyub rukun  dan tolong menolong dalam keragaman budaya dan keyakinan.
Saat Tatin dan Elisha Tampil
Tatin dan Elisha mulai tampil saat adegan  Limbukan.  Tatin dan Elisha yang malam itu memakai kebaya seragam merah maroon langsung didaulat menyanyikan lagu langgam Konco Tani.  Tatin akting marah kepada dalang Ki Gunawan sebelumnya.  Gara-gara, saat dipanggil tampil diiringi dengan gendhing dolanan "menthok-menthok".  Penonton yang semula agak jauh dari panggung tersedot segera mendekat.  Penonton tidak saja dari desa Tambakboyo tetapi juga dari daerah sekitar seperti Bawen dan lain-lain.
Langgam Kanca Tani sangat relevan dengan acara sedekah bumi malam itu.  Lagu ini mendorong para petani di daerah desa Tambakboyo atau Kecamatan Ambarawa pada umumnya supaya rajin bekerja merawat padi yang telah di tanam di sawah, sehingga saat panen nanti dapat menghasilkan panenan yang melimpah.  Sekedar informasi saja, di daerah Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang, menurut catatan Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Semarang, lahan tegal atau kebun yang dikerjakan masyarakat pada tahun 2023 648, 50 hektar.  Sedang garapan perikanan yang berupa lahan empang atau kolam 5,24 hektar. (https://semarangkab.bps.go.id/indicator/154/434/1/luas-penggunaan-lahan-pertanian-bukan-sawah-menurut-kecamatan-di-kabupaten-semarang.html)
Lirik Langgam Kanca Tani ciptaan Manthous yang dinyanyikan Tatin dan Elisha selengkapnya adalah sebagai berikut:
Ee... Iba senenge
Kanca tani yen nyawang tandurane
nyambut gawe
awak sayah seneng atine
Reff:
Parine lemu-lemuÂ
palawija lan uga sak wernane
katon subur, kabeh tuwuhÂ
kang sarwa kinandur
Panyuwunku tinebihna saking sambikala
sih ing gusti mugi-mugi lestari widada
sayuk rukun rame-rame
gotong-royong kang dadi semboyane
kanca tani saka guru tumrap negarane
Hadir Bupati Kabupaten Semarang
Selain menghadirkan Tatin dan Elisha, warga RW 1 Tambakboyo juga mendatangkan Gareng dari Susukan kabupaten Semarang. Gareng yang tampil luwes dengan gerakan tarinya, bisa mengimbangi guyonan Tatin dan Elisha sepanjang pertunjukan.
Bupati Kabupaten Semarang, Ngesti Nugraha hadir pada saat adegan Limbukan. Â Bupati Kabupaten Semarang ini berpesan antara lain supaya seni budaya masyarakat, terutama wayang tetap dipelihara oleh masyarakat di Kabupaten Semarang. Â Dalam kesempatan itu, Ngesti Nugraha menjanjikan akan memberikan suntikan dana 30 juta untuk pagelaran wayang malam itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H