Mohon tunggu...
Suyito Basuki
Suyito Basuki Mohon Tunggu... Editor - Menulis untuk pengembangan diri dan advokasi

Pemulung berita yang suka mendaur ulang sehingga lebih bermakna

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Mendapat Editan dari Admin Kompasiana

8 Mei 2024   07:59 Diperbarui: 8 Mei 2024   08:11 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aktifitas Menulis (sumber gambar: liputan6.com)

Mendapat Editan dari Admin Kompasiana

Oleh: Suyito Basuki

Beberapa hari yang lalu saya mendapat notifikasi dari Admin Kompasiana.  Mengabarkan bahwa artikel saya yang berjudul "Pilih Ngontrak atau Nyicil?  Nyicil dong", diedit atau disunting.  Pengeditan atau penyuntingan ini hanya penyesuaian judul supaya lebih baik.  Sehingga dengan demikian judul artikel saya yang telah diedit Admin Kompasiana menjadi: "Pilih Ngontrak Rumah atau Nyicil Tanah? Nyicil dong. Sebelumnya hanya berjudul: Ngontrak atau Nyicil? Nyicil dong.  Pengeditan ini menurut Admin lebih lanjut, tidak mengubah substansi artikel.

Setelah saya perhatikan lebih lanjut maksud dari artikel yang saya buat, memang judul yang diajukan oleh Admin terasa lebih pas.  Dalam artikel tersebut, pada dasarnya saya mendeskripsikan suka duka saat hidup dengan mengontrak rumah.  Di sela-sela kedukaan itulah kami kemudian memutuskan untuk menyicil tanah kaplingan.  Dari hasil menyicil tanah kaplingan itulah, maka sekarang ini kami punya rumah dengan status hak milik.

Cantik dan Efektif

Editing memang sangat diperlukan untuk menghasilkan tulisan yang cantik dan efektif.  Cantik yang saya maksud adalah tulisan yang mempesona pembaca.  Pembaca terpesona dengan sebuah tulisan jika tulisan tersebut tidak bertele-tele, menggunakan bahasa yang mudah dipahami dan tentu saja sesuai dengan kebutuhan pembaca. 

Sedang tulisan yang efektif adalah tulisan yang dapat menyampaikan pesan dengan baik.  Untuk dapat menyampaikan pesan dengan baik sehingga mudah ditangkap pembaca, maka sebuah tulisan selayaknya bersih dari kesalahan ejaan, kesalahan typo, pemilihan diksi yang tepat dan penggunaan kalimat yang sesuai dengan kaidah kebahasaan.

Untuk mendapatkan tulisan atau artikel cantik dan efektif diperlukan sebuah "tulang".  Tulang yang saya maksud adalah akronim dari "penulisan ulang."  Penulisan ulang dilakukan setelah melalui proses editing atau disunting.  Dalam hal ini diperlukan seorang editor.  Editor yang ideal adalah orang lain.  Mengapa demikian?  Hal ini untuk melepaskan diri dari subyektifitas seorang editor.  Saat tulisan itu selesai dikerjakan, ada rasa "plong" pada diri seorang penulis.  Kadang penulis sangat subyektif terhadap tulisan yang telah dihasilkannya.  Ada seorang pengarang yang pernah bilang bahwa tulisan itu ibaratnya bagaikan seorang anak yang telah dilahirkannya.

Seringkali istri saya menjadi seorang editor bagi tulisan-tulisan saya di Kompasiana.  Meski sudah tayang, dia akan memberi catatan-catatan seperti kesalahan typo, kekuranglengkapan penulisan kata dan lain-lain.  Dia akan memberi masukan apa adanya dan dia tidak mau tahu keadaan perasaan saya yang telah "melahirkan" tulisan itu.  Dia berfokus bahwa sebuah tulisan yang memiliki kesalahan, apa pun itu harus diedit dan dibetulkan.

Namun semisal tidak ada orang lain yang bersedia mengedit, maka diri sendirilah yang berkewajiban mengedit tulisan tersebut.  Sangat disarankan pengeditan tulisan itu setelah ada jangka waktu.  Jika usai menulis kemudian langsung diedit, akan ada pengaruh subyektifitas yang besar.  Namun setelah ada tenggang waktu sehari kemudian misalnya, saat kita melihat tulisan karya kita sendiri, kita merasa jauh lebih netral dan obyektifitas kita semakin tinggi nilainya.

Wujud Perhatian

Sebelum saya menerima notifikasi editing, saya melihat gambar ilustrasi yang saya pajang diganti oleh Admin.  Saya menyertakan gambar sebuah rumah minimalis, tetapi pihak Admin memberi gambar deretan rumah di sebuah perumahan.  Saya bersyukur saja karena terlihat lebih keren dan mengundang pembaca untuk mampir membaca.

Setelah itu baru ada notifikasi yang menyatakan bahwa Admin mengedit judul artikel atau tulisan saya.  Wah tambah keren rasanya.  Apalagi kemudian melihat pembaca terhadap tulisan saya itu bertambah lumayan.  Tulisan saya itu saya akui sebenarnya sangat sederhana, hanya ungkapan suka duka dari pengalaman menjadi "kontraktor" selama ini.

Editing yang telah Admin lakukan terhadap tulisan saya itu, jujur saya mengatakan wujud perhatian yang luar biasa.  Secara tidak langsung juga mengajari saya untuk lebih baik lagi dalam menghasilkan tulisan, supaya lebih cantik dan efektif untuk dibaca.  Salam sehat dan semangat selalu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun