Mohon tunggu...
Suyito Basuki
Suyito Basuki Mohon Tunggu... Editor - Menulis untuk pengembangan diri dan advokasi

Pemulung berita yang suka mendaur ulang sehingga lebih bermakna

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Di Balik Meninggalnya Presenter Hilbram Dunar, Betapa Ganasnya Kanker Usus Besar

5 April 2024   12:53 Diperbarui: 11 April 2024   07:54 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Operasi Kanker Usus Besar (Sumber Gambar: Ciputra Hospital)

Dibalik Meninggalnya Presenter Hilbram Dunar, Betapa Ganasnya Kanker Usus Besar

Oleh: Suyito Basuki

Seorang presenter Hilbram Dunar (49) meninggal dunia 31 Maret 2024 yang baru lalu diketahui mengidap penyakit kanker usus besar satdium 4.  Menurut keterangan putra almarhum, Ranu Ragusta Dunar bahwa almarhum didiagnosa penyakit itu pada Oktober 2023 dan sudah menjalani kemotreapy yang pertama.  (https://twitter.com/detikcom/status/1774678083163017503)

Menurut catatan Wikipedia, Hilbram Dunar lahir 30 Oktober 1975.  Hilbram Dunar memiliki berbagai profesi sebagai pembawa acara televisi, penyiar radio, penulis, dan pembicara motivasi Indonesia. Sebagai seorang presenter, ia dikenal sebagai pembawa acara balap Formula Satu di RCTI, MNCTV, dan baru-baru ini di GTV. Mario Teguh Golden Ways di MetroTV, Coffe Break di TvOne dan masih banyak lagi. (https://id.wikipedia.org/wiki/Hilbram_Dunar)

Ciri dan Gejala

Penyakit kanker usus besar dikenal dengan nama lain tumor colon atau kanker kolorektal.  Penyakit usus besar ini terjadi karena munculnya tumor ganas pada usus besar yang merupakan bagian akhir dari sistem pencernaan.  Jenis kanker ini biasanya dimulai dengan adanya polip atau tumor jinak.  Jika tidak segera mendapatkan penanganan medis, maka akan berkembang menjadi sel kanker. (https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/apa-itu-kanker-usus-besar)

Lebih lanjut dijelaskan dalam situs www.siloamhospitals.com level kanker usus besar dengan ciri-cirinya. Stadium awal: sel kanker baru tumbuh pada satu area di lapisan dalam usus besar. Pada tahap ini, kanker usus besar cenderung masih mudah diobati. Stadium 1: sel kanker membesar dibandingkan dengan stadium awal dan sudah tumbuh ke lapisan tengah jaringan usus besar.  Stadium 2: sel kanker tumbuh hingga lapisan luar usus besar.  Stadium 3: sel kanker telah menyebar ke beberapa area pada lapisan luar usus besar.  Stadium 4: sel kanker telah tumbuh pada lapisan dinding luar usus besar dan menyebar ke organ tubuh lain.

Disebutkan pada kasus meninggalnya Hilbram Dunar, bahwa baru Oktober 2023, dari hasil diagnosa dokter diketahui almarhum mengidap kanker usus besar dan sudah stadium 4.  Memang pada pasien yang menderita penyakit kanker usus besar ini, gejala-gejala awal hingga stadium mula-mula sering tidak diketahui.

Secara medis dapat diterangkan, gejala-gejala umum penyakit kanker usus besar ini dapat dideteksi. Gejala-gejala tersebut: adanya darah pada tinja, sembelit atau diare terus menerus, sakit perut berkepanjangan, perut kembung lebih dari seminggu, penurunan berat badan yang tidak wajar, muntah berkala yang tidak beralasan, menderita kelelahan dan sesak napas. (https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/14501-colorectal-colon-cancer)

Mengira Sembelit

Di akhir tahun 2014, istri tiba-tiba saja kesulitan buang air besar.  Kami mengira bahwa itu gangguan sembelit.  Oleh karena itu kemudian saya mencarikan obat pencahar baik yang oral maupun yang dimasukkan ke lubang dubur, dengan harapan sembelitnya dapat diatasi.

Meski sudah menggunakan obat pencahar, kesulitan buang air besar itu masih terasa.  Buang air besar masih bisa dilakukan tetapi itu hanya sedikit saja. Rasa mulas di perut mulai terasa sehingga akhirnya kami mendatangi rumah sakit daerah untuk periksa. Dokter setelah melakukan diagnosa kemudian merujuk ke rumah sakit propinsi di daerah kami.

Dokter di rumah sakit propinsi akhirnya melakukan biopsi yakni pengambilan sample dan dikirim ke lembaga medis Jakarta.  Setelah itu baru disampaikan bahwa istri menderita penyakit kanker usus besar atau tumor colon tadi dan sudah pada stadium 4!

Saya sendiri kaget, karena selama ini istri tidak pernah sekalipun sakit.  Hanya memang di akhir tahun 2014 itu, dia selain mengalami kesulitan buang air besar, sebelumnya mengeluh karena tangan atau jari jemarinya sering merasa kesemutan.

Operasi Pengangkatan Kanker dan Kolostomi

Untuk mengatasi penyakit itu, dokter kemudian melakukan operasi pengangkatan kanker dan kolostomi.  Operasi ini mengambil tumor yang terdapat pada saluran pembuangan dengan cara memotong dan kemudian menyambungnya lagi.  Setelah itu untuk sementara dibuatkan lubang saluran pembuangan kotoran di perut.  Dengan harapan setelah sambungan usus itu kuat, maka lobang kolostomi itu akan ditutup dan pembuangan kotoran melalui saluran yang normal.

Lobang kolostomi di perut itu diperlukan kantong plastik khusus yang selalu menempel untuk mengantisipasi keluarnya kotoran sewaktu-waktu.  Dalam hal ini memang perlu kesabaran dan biaya tambahan.  Bisa dibeli plastik kantong kolostomi di apotek.  Plastik ini tebal dan dapat digunakan beberapa kali.  Hanya saja lem yang sangat kuat dapat menyebabkan iritasi pada pasien.  

Oleh karena itu sebagai solusi, penderita bisa membuat kantong plastik sendiri dengan plastik biasa dengan menggunakan solasi bolak-balik untuk perekatnya.  Solasi bolak-balik tidak begitu kuat merekatnya pada kulit, sehingga tidak mudah menyebabkan iritasi.

Kami ketahui juga ada seorang pasien penderita penyakit ini, setelah operasi pengambilan tumor, dia tidak mau dibuatkan lubang kolostomi.  Sehingga untuk menghindari saluran usus pembuang kotoran berfungsi, maka dia melakukan puasa. 

Hanya minum saja sampai jangka waktu tertentu hingga saluran usus pembuangan dinyatakan aman.  Selama berpuasa itu, dia berkata bahwa tubuhnya memang kurus kering, karena disengaja tidak mendapatkan asupan.

Tindakan Kemoterapi

Sejak awal istri berketetapan berobat pada dokter.  Ada pendapat-pendapat sebelumnya dari rekan-rekan yang simpati bahwa penyakit ini bisa diobati secara pengobatan herbal.  Oleh karena itu setelah operasi kolostomi, maka dilakukanlah program kemoterapi.

Kemoterapi adalah usaha mengobati penyakit kanker usus besar ini dengan menggunakan obat-obatan penghancur sel kanker.  Kemoterapi bisa dilakukan secara oral ataupun melalui suntikan ke pembuluh vena.  Istriku melakukan pengobatan kemoterapi dengan cara suntikan melalui infus, sehingga memerlukan rawat inap di sumah sakit propinsi untuk beberapa hari.

Setelah beberapa kali melakukan kemoterapi, rambut mengalami kerontokan hingga nyaris gundul. Oleh karena itu adik ipar kami kemudian membelikan rambut palsu untuk kakaknya ini. 

Obat-obatan yang dikonsumsikan bermanfaat untuk menyerang sel yang membelah dengan cepat.  Hanya saja menurut keterangan dokter, obat-obatan ini selain menyerang sel-sel yang menyebabkan penyakit juga menyerang sel-sel yang sehat.  

Oleh karena itu dokter menyarankan supaya pasien makan terutama buah-buahan dengan maksimum supaya sel-sel sehat kembali terbentuk.  Tetapi selama melakukan kemoterapi, pasien-pasien pada umumnya, nafsu makan menjadi turun drastis. Entah kenapa, dalam hal ini istri saat di rumah sakit, ketika mendengar perawat membawa makanan dengan kereta dorongnya, dia langsung muntah, bahasa Jawanya sudah merasakan "eneg".

Berdasar American Cancer Society, diketahui obat-obatan yang dikonsumsikan pada penderita kanker usus besar yakni: 5-Fluorousil (5-FU), irinotecan, oxaliplatin, dan capecitabine.  Kesemua obat ini memiliki fungsi mengganggu atau membunuh sel kanker serta memperbaiki DNA. (https://hellosehat.com/kanker/kanker-usus-besar/obat-kanker-usus/)

Penyebab dan Tindak Preventif

Menurut https://www.siloamhospitals.com, penyebab penyakit kanker usus besar ini adalah adanya mutasi genetik.  Tetapi mutasi genetik ini belum diketahui penyebabnya.  Meski demikian ada beberapa faktor yang dapat menjadi penyebab adanya mutasi genetik ini yang menyebabkan pertumbuhan sel kanker pada usus besar.  

Faktor-faktor tersebut adalah: usia lebih 50 tahun, memiliki riwayat polip pada usus besar, riwayat keluarga yang pernah menderita usus besar, peradangan pada usus besar, menderita penyakit diabetes, obesitas, kebiasaan merokok dan mengkonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan, pernah melakukan perawatan radioterapi di area perut, kurang melakukan aktifitas fisik, dan jarang mengkonsumsi makanan berserat.

Sebagai tindak preventif atau pencegahan terhadap penyakit kanker usus besar, maka jika kita memiliki riwayat keluarga yang pernah menderita penyakit usus besar ini, maka perlu ekstra hati-hati dengan menerapkan pola makan dan hidup yang sehat.  

Bagi seorang penderita diabetes seyogyanya berusaha untuk mengendalikan kadar gula tubuh pada tingkat kadar gula yang ideal.  Bagi yang terbiasa merokok dan mengkonsumsi minuman beralkohol, sebaiknya mengurangi bahkan jika mungkin meninggalkannya.  Selanjutnya adalah aktifitas fisik dengan berolah raga dan mengkonsumsi makanan yang berserat sangat perlu dilakukan.

Semoga kita terhindar dari penyakit kanker usus besar ini.  Turut berbela sungkawa atas meninggalnya presenter Hilbram Dunar korban keganasan kanker usus besar ini, semoga keluarga duka diberi kekuatan serta penghiburan oleh Tuhan yang Maha Kuasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun