Mohon tunggu...
Suyito Basuki
Suyito Basuki Mohon Tunggu... Editor - Menulis untuk pengembangan diri dan advokasi

Pemulung berita yang suka mendaur ulang sehingga lebih bermakna

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Antologi Cerpen Siswa-Guru, Ekspresikan Hastalaku

26 Januari 2024   10:18 Diperbarui: 26 Januari 2024   14:42 753
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Antologi Cerpen karya siswa-guru (sumber gambar: C. Erna Widyaningsih)

Antologi Cerpen Siswa-Guru, Ekspresikan Hastalaku

Oleh: Suyito Basuki

Nara tiba-tiba membenci Neyra saudara kembar yang lahir lebih dulu dari dia.  Nara ingin mengalahkan Neyra dalam lomba olimpiade.  Selain itu, Nara juga ingin mengambil hati Gerry yang lebih memperhatikan Neyra.  Gerry yang dengan diam-diam ingin Neyra lebih unggul dari Nara, berbuat curang dengan cara mengambil catatan-catatan yang dibuat Nara.  Nara menuduh Neyralah yang mengambil sehingga timbul pertengkaran di keluarga.  Akhirnya mereka sadar bahwa mereka diperdaya oleh Gerry dan rekannya.  Persaudaraan antara Nara (Kenara Luna Margaretha) dam Neyra (Keynara Lena Margaretha) kembali pulih, mereka sadar bahwa mereka bukanlah dua orang yang sedang bersaing.

Demikian cerita ringkas cerpen  "Aku Bukan Rivalmu", karya Tzalasa Lintang Suci Arikarini yang adalah seorang siswa SMAN 1 Ambarawa Kabupaten Semarang.  Cerpen itu, meski tidak ditaruh di awal antologi tetapi menjadi cerpen andalan dalam antologi tersebut, sehingga antologi yang ditulis keroyokan siswa-guru yang berjumlah 30 orang itu diberi judul: Aku Bukan Rivalmu.

Semangat Hastalaku

SMAN 1 Ambarawa yang tergolong sebagai sekolah yang dilegitimasi sebagai sekolah Adipangastuti berusaha menunjukkan jati diri sebagaimana legitimasi yang diberikan.  Sekolah Adipangastuti  merupakan sekolah yang menjunjung tinggi nilai-nilai Hastalaku dalam kegiatan program sekolah.

Selain sekolah Adipangastuti ada juga sekolah yang disebut sekolah adiwiyata.  Berbeda dengan sekolah adipangastuti, sekolah adiwiyata ini mengupayakan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup melalui tata kelola sekolah yang baik untuk mendukung pembangunan berkelanjutan. (https://dlh.jepara.go.id/jakstrada/pengurangan/adiwiyata/)

Solo Bersimfoni adalah sebuah lembaga yang kemudian menginisiasi sebuah model pembelajaran yang dinamakan Model Sekolah Adipangastuti. Sekolah ini menjunjung Hastalaku yang diterapkan dalam setiap kegiatan program sekolah dengan target anak didik menjadi lebih toleran dan mempunyai identitas budaya hasthalaku (https://solobersimfoni.org/sekolah-adipangastuti)

Oleh karenanya Ketua Solo Bersimfoni M. Farid Sunarto, S.Pd., M.Si.selaku mitra dalam penerbitan buku antologi ini menyebutkan bahwa dalam era globalisasi, sangat penting memiliki pemahaman yang luas dan berpikiran global, namun tetap memegang nilai-nilai budaya lokal.  Remaja pelajar, menurutnya harus mampu menghargai dan melestarikan budaya yang ada di sekitar mereka.  Keberagaman suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) menurutnya juga harus dijadikan semangat yang mempersatukan, bukan sebagai pemisah.  Berteman dengan siapa saja, tanpa memandang perbedaan adalah sebuah pesan penting yang ingin disampaikannya melalui buku antologi cerpen ini.

Penyerahan buku Antologi cerpen ke Kepala Sekolah SMAN 1 Ambarawa Supriyanto, S.Pd. (sumber gambar: C. Erna Widyaningsih)
Penyerahan buku Antologi cerpen ke Kepala Sekolah SMAN 1 Ambarawa Supriyanto, S.Pd. (sumber gambar: C. Erna Widyaningsih)

Kepala SMAN 1 Ambarawa Supriyanto S.Pd  menyebutkan dalam pengantar buku bahwa tema hastalaku adalah tema yang mengurai tindak-tindak kebajikan dalam berperilaku.  Sebagai sekolah yang mendapat legitimasi sebagai Sekolah Adipangastuti maka SMAN 1 Ambarawa merasa perlu mengurai dan mewujudnyatakan hastalaku ini.  Dijelaskannya lebih lanjut bahwa buku antologi cerpen "Aku Bukan Rivalmu" ini mengandung tindak-tindak kebajikan hastalaku:  gotong royong, guyub rukun, grapyak semanak (ramah), lembah manah (rendah hati), ewuh pakewuh (saling menghormati), pangerten (saling menghargai), andhap asor (berbudi luhur), dan tepa selira (tenggang rasa).

 

Karya Guru

Hastalaku yang hendak dihidupi oleh para penulis cerpen nampak sekali dalam kisah-kisah yang mereka tuliskan.

Seorang guru Bimbingan dan konseling, Kartilah hendak mengatakan bahwa hidup itu perlu kesabaran dan penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan yang Maha Kuasa.  Dalam cerpennya yang berjudul "Tamba Teka Lara Lunga", menceritakan tokoh aku, seorang ibu yang divonis memiliki penyakit kelenjar tiroid.  Ibu yang semula merasa tertekan itu akhirnya bisa menerima kenyataan dan melakukan pengobatan.  Pengobatan dilakukan dengan dilakukannya operasi untuk mengangkat kelenjar yang berupa benjolan di leher itu.  Pengobatan sampai pada tahap ablasi tetes nuklir yakni pemberian cairan obat bermuatan radioaktif.  Ibu ini mendapat dukungan penuh dari suami dan anak-anaknya, sehingga ia secara mental bisa melewati tahapan-tahapan pengobatannya.  Ketabahan tokoh aku yang menceritakan pengalaman nyata penulis, bisa terjadi karena menurutnya: hanya kepada-Nyalah berdamai dengan takdir, berupaya, berserah diri akan segala takdir yang telah digariskan...iklas, penuh rasa syukur, termasuk bersyukur karena diberikan sakit.

Guru SMAN1 Ambarawa semangat berkarya literasi (sumber gambar: C. Erna Widyaningsih)
Guru SMAN1 Ambarawa semangat berkarya literasi (sumber gambar: C. Erna Widyaningsih)

Dwi Hartati, seorang guru Kimia ingin mengatakan bahwa hidup itu perlu selain sebuah ketabahan juga diperlukan memiliki sifat dermawan kepada sesama. Dalam cerpennya "Guruku Idolaku"  diceritakannya Tia anak SMA yang pintar tetapi paling tidak suka belajar matematika.  Tia tidak punya banyak waktu belajar karena di rumah harus membantu orangtuanya yang belakangan dia ketahui bukan orang tua kandungnya.  Orang tuanya itu bekerja dalam jasa pembuatan makanan untuk publik.  Pak Gerald adalah guru matematika Tia.  Pak Gerald selalu memperhatikan Tia dan mendengar keluh kesah Tia, karena pak Gerald juga wali kelas Tia.  Akibat motivasi Pak Gerald yang hidup menduda karena dipaksa berpisah dengan istrinya yang orang desa oleh orang tua Pak Gerald yang adalah orang kaya.  Saat berpisah, istri Pak Gerald yang bernaam Yanti membawa anak perempuannya dan kemudian menitipkan di Panti Asuhan, sementara Yanti kemudiani bekerja sebagai TKW di negeri rantau.  Akibat dorongan Pak Gerald, Tia bisa mengikuti olimpiade matematika, bahkan saat hampir lulus, Tia mengikuti ujian Perguruan Tinggi dan diterima di Fakultas MIPA UGM jurusan Matematika.  Pak Gerald ternyata seorang dermawan dan memiliki sebuah yayasan yang membantu anak-anak yatim dan yang berkekurangan.  Pak Gerald berketetapan untuk membantu pembiayaan kuliah Tia.  Pak Gerald yang penasaran kemudian menyelidiki asal muasal Tia dititipkan sehingga diambil sebagai anak asuh oleh keluarga Pak Sutejo Wiharso dan Ibu Sripeni kedua orang tua asuh Tia.  Ternyata Tia adalah anak kandungnya sendiri!

Heni Riyani, seorang guru bahasa Inggris ingin menyampaikan perlunya sikap hati-hati terhadap penipuan.  Dalam cerpen "Terlanjur Basah", Heni menceritakan seorang karyawan yang  tertipu telah mengirim pulsa kepada seseorang yang mengaku bernama Hendra Gunawan yang mengaku bekerja sebagai vendor di Telkomsel.  Si tokoh "aku" yang karyawan tersebut tertipu karena menyebutkan password yang seharusnya rahasia karena bisa digunakan bertransaksi melalui Asisten Virtual.  Akhirnya total transaksi yang dilakukan si aku ini sebesar Rp. 914.476,00 dan waktu sia-sia yang terbuang untuk meladeni si penipu 90 menit! Padahal "time is money" ya bu.

C. Erna Widyaningsih, seorang guru Fisika ingin berkata hidup janganlah sombong dengan apa yang dimiliki saat ini.  Dalam cerpennya "Ojo Dumeh",  ibu guru ini berkisah Shela, murid SMA yang kaya, jatuh cinta pada Raka, seorang murid pemain basket fafvorit di sekolahnya.  Raka menolak halus cinta Shela.  Raka malah tertarik dengan seorang murid baru, pindahan dari kota lain, Rika.  Shela tidak terima dengan kenyataan, sehingga berupaya mencelakai Rika dengan bantuan orang yang dibayar.  Raka menolong Rika saat akan dicelakai.  Shela kemudian berurusan dengan pihak berwajib karena menjadi dalang percobaan kecelakaan terhadap Rika.  Dengan dicabutnya laporan polisi oleh Rika, maka Shela bisa keluar dari kurungan penjara.  Peristiwa ini membuat Shela sadar bahwa kekayaan bukan segala-galanya.

Ita Purnama Sari seorang guru Bahasa Indonesia ingin menyampaikan bahwa hidup ini adalah sebuah perjuangan dan jangan sampai menyerah sebelum mendapatkan hasilnya.  Dalam cerpennya yang berjudul "Rezeki Nomplok kanggo Simbok" ia bercerita adanya tokoh yang bernama Asa yang sejak remaja hidup menderita bersama keluarga.  Hal ini terjadi setelah sepeninggal ayahnya.  Simboknya hanya menggarap lahan sawah yang tidak luas.  Untuk memenuhi kebutuhan keluarga, simboknya bekerja apa saja.  Demikian juga dengan Asa dan adiknya Ara.  Karena berkat ketekunannya belajar, Asa bisa kuliah dengan mendapatkan beasiswa.  Usai kuliah kemudian mendapatkan pekerjaan di perusahaan yang bergengsi di kotanya.  Dengan bekerja tekun, akhirnya Asa bisa membuatkan toko kelontong di rumah untuk kesibukan ibunya sehingga tidak perlu ke sawah lagi.  Bahkan suatu ketika Asa bisa memberikan hadiah kepada simboknya dengan memberangkatkannya pergi umroh.  Asa dan Raya adiknya yang sudah mulai kuliah menerima kabar duka bahwa simbok mereka meninggal, mereka mengikhlaskan simboknya yang meninggal di Mekah itu dan dimakamkan di sana.

Fusi Asrining Dini seorang guru Sosiologi berkisah melalui cerpennya "Satu hati Sampai Mati".  Dia ingin menyampaikan sebuah nilai bahwa keluarga perlu bersatu hati dalam menghadapi berbagai persoalan.  Dikisahkannya Pak Surya dan Bu Mirna memiliki usaha berjualan toko kelontong mendadak memiliki masalah.  Pak Surya suatu ketika meminjamkan sertifikat tanah kepada rekannya yang bernama Pak Bambang.  Rupanya Pak Bambang meminjam uang kepada sebuah bank dan sertifikat rumah Pak Surya sebagai jaminannya.  Sampai batas waktu pembayaran, Pak Bambang belum bisa melunasi hutangnya pada bank tersebut, sehingga datanglah pengumuman rumah Pak Surya akan dilelang.  Tentu saja hal ini membuat keterkejutan ketiga anaknya yang salah satunya sudah kuliah di luar kota.  Tetapi tiba-tiba Pak Bambang bisa melunasi hutangnya pada bank tersebut sehingga rumah Pak Surya tidak jadi dilelang.  Oleh karena itulah Pak Surya, Bu Mirna dan ketiga anaknya menjadi lega.  

Karya Siswa

Seorang siswa, Nabila Artha Nurlalitha berkisah dalam cerpennya "Gadis Gila Flexing".  Siswa ini juga ingin menyampaikan sebuah nilai bahwa hidup ini hendaknya peduli pada sesama.  Ia bercerita tentang Ratu Anneth adalah ratu yang dermawan.  Saking banyaknya ratu ini memberi hadiah maka dia disebut sebagai "Ratu Flexing."  Pada saat dia ulang tahun, hadiah-hadiah ulang tahun digunakan untuk membangun sekolah-sekolah di kerajaannya.  Sehingga kemudian berdirilah sekolah-sekolah yang megah dan berkualitas baik.  Meski terjadi pro dan kontra, apa yang dilakukan Ratu Anneth ini menjadi inpirasi banyak penguasa negara tetangga.  Ratu Anneth yang lahir dari keluarga sederhana memiliki prinsip bahwa seorang pemimpin tidak cukup baik di kata tetapi harus terwujud dalam tindakan nyata.

Ceria siswa SMAN 1 Ambarawa menatap masa depan bahagia (sumber gambar: C. Erna Widyaningsih)
Ceria siswa SMAN 1 Ambarawa menatap masa depan bahagia (sumber gambar: C. Erna Widyaningsih)

Seorang siswa yang lain, Maria Agatha Salsa Putri Widodo hendak bertutur bahwa kebenaran akan nyata meski ada orang-orang yang ingin membelokkannya.  Dalam cerpennya : "Netizen Maha Benar" ia bercerita Rania yang dituduh mencuri uang studi tour kelasnya.  Meski Rania menolak, tetapi dia dikeroyok rekan-rekannya dengan tuduhan mencuri.  Saat rekan-rekannya mengeroyok itu direkam dan kemudian diupload di grup instagram sekolahnya.  Semua netizen memberi komentar yang sama bahwa Rania adalah pelaku pencurian itu.  Rania tersudut sehingga akhirnya dia memilih keluar dari sekolahnya.  Kepala Sekolah tidak tinggal diam, akhirnya mengusut peristiwa itu, dan ternyata dari rekaman CCTV ada seseorang yang mengambil uang yang dibawa Rania.  Semua siswa akhirnya merasa bersalah, karena telah menuduh Rania sebagai pencurinya.

Cerita yang Lain

Selain cerita yang saya sebut di atas, masih banyak cerita lain yang ditulis oleh guru-siswa.  Berikut daftarnya yang ditulis guru dan karyawan: Gara-gara Hoaks (Suparmi), Korban Phubing (Dian Fatmawati), Ratu Gratisan (Angela Widya Setiyani), Disiplin Tidak Harus Keras! (Meiva Vinadhita Arta Sitta), Sampahmu Bukan Urusanku (Norma Febria Ayu Fista), dan Mati Gaya (Dwi Hartati).

Cerpen yang ditulis oleh siswa adalah: Sandal di Hari Jumat (Novelia Agimaya Wibowo), Penggemar Rahasia (Amelia Sherly Riyana Putri), Cowok Kurang Gaul (Najwa Regina Pratiwi), Mantan Donaturku (Novelia Agimaya Wibowo), Pacar Online (Destafia Fitri Handayani), Say No To Bullying (Latifa Aulya Azzahra), Akun Palsu (Nayla Yasmin Lathifah), Preman Pensiunan (Valeria Bagaskara), Lambe Turah (Rosiyana Anggraeni), Gething Nyandhing (Rumaisha Himaehe Rohnavard Sais), Rindu Masa Lalu (Awalya Naja Malika Safa'ah), Curhat si Kaum Rebahan (Zakhyka Maylani Cantik Angelica), Raja Tega (Arroshikha Putri Sonia, Sisca Erika, Syifa Nur Rohmawati, dan Bukan Wanita Lemah (Anggi).

Cerita-cerita yang ditulis oleh siswa-guru SMAN 1 Ambarawa ini perlu diapresiasi.  Nilai-nilai yang tersirat dalam cerpen dengan penulisan variasi gaya bercerita maupun kebahasaannya, dengan segala kekurangan dan kelebihannya, tidak akan mengurangi tujuan sebenarnya yakni keinginan menerapkan nilai-nilai kehidupan yang bersumber hastalaku dalam kehidupan dan perilaku.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun