Mohon tunggu...
Suyito Basuki
Suyito Basuki Mohon Tunggu... Editor - Menulis untuk pengembangan diri dan advokasi

Pemulung berita yang suka mendaur ulang sehingga lebih bermakna

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Menjadi Editor Anonim alias Tanpa Nama

22 Januari 2024   14:15 Diperbarui: 22 Januari 2024   21:59 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Editing atau penyuntingan bukan pekerjaan yang mudah (Jepretan Foto: Siti Khoniah) 

Menjadi Editor Anonim alias Tanpa Nama

Oleh: Suyito Basuki

 

Masih pagi hari, hari ini, saya mendapat kiriman WA:

Pagi Pak.  Saya tambah beberapa biji bata ya. (caption tertawa)  Matur nuwun sanget.

Segera saya jawab setelah melihat screen-shoot bukti trasfer uang sebesar sekian juta yang disertakan dengan berita fee penyuntingan.

Tanggal 28 Oktober 2023 yang lalu saya mendapatkan WA dari rekan baru saja transfer fee penyuntingan:

...

Kami perlu seorang penyunting Bahasa Jawa.  Ada buku yang saat ini sedang dikerjakan ... terjemahan sekitar 50 persen dari Bahasa Inggris ke Bahasa Jawa.

Buku ini bercorak karismatik.  Tetapi nama penerjemah dan penyunting tidak akan muncul dalam halaman copyright, karena pemberi kerjanya memang meminta demikian.

Deadline suntingan kami rencanakan 25 November 2023.

Apakah Bapak berkenan membantu kami?  Ada fee untuk penyuntingan ini

...

Kemudian ada percakapan telepon diantara kami, akhirnya deal dan tidak berapa lama saya dikirim file-file yang berisi kata pengantar dan bab-bab yang telah diterjemahkan yang perlu disunting, melalui Group WA yang dibuat.  Saya juga dikirimi file naskah asli berbahasa Inggris cover to cover.  Grup WA berisi 3 orang anggota.  Rekan yang WA sebut saja sebagai pemimpin proyek terjemahan, rekan yang menjadi penerjemah, dan saya sendiri yang berperan sebagai editor atau penyunting. Total naskah yang perlu disunting atau diedit selain kata pengantar ada 14 buah bab.  Masing-masing bab memiliki kurang lebih 15 halaman. Buku naskah asli berbahasa Inggris 246 halaman sedangkan naskah hasil terjemahan 277 halaman.

Memiliki Keyakinan: Bisa 

Saya belum pernah menyunting buku hasil terjemahan dari buku berbahasa Inggris.  Sejak 4 tahun yang lalu, sampai sekarang memasuki tahun ke-5, saya sehari-hari menyunting artikel-artikel renungan dengan panjang naskah 250-350 karakter words  berbahasa Jawa yang akan diterbitkan setiap bulannya dalam bentuk buku Renungan Harian oleh LPIS Sinode GITJ, sinode gereja kami.  Selain itu, di setiap edisi penerbitan, saya membuat pengantar redaksi dan tambahan kekurangan naskah di setiap edisinya.  Di penerbitan Renungan Harian Bahasa Jawa Dilah Kasukman ini saya ditempatkan sebagai Pemimpin Redaksi sekaligus editornya.

Selain itu, sejak akhir 2008 sampai sekarang ini masih menjadi tim revisi Alkitab Bahasa Jawa Formal Perjanjian Lama Lembaga Alkitab Indonesia.  Tugas saya sebagai salah satu revisor adalah menyiapkan usulan perbaikan terjemahan dengan menyunting kata-kata yang sudah tidak digunakan mengusulkan dengan kata yang saat ini lazim digunakan dan lain-lain.  Sehingga setiap harinya berkutat dengan Alkitab berbahasa Jawa.

Kadang-kadang diminta untuk menjadi MC pengantin.  Jika diminta menjadi MC pengantin seperti ini, pastilah mengatur acara dengan menggunakan bahasa Jawa yang bernilai sastra, terlebih saat mendeskripsikan pengantin berjalan, atau dalam bahasa Jawanya "nyandra nganten".  

Kadang-kadang juga diminta memainkan sebuah lakon wayang kulit semalam suntuk.  Itu tentu menggunakan bahasa Jawa.  Serta setiap melakukan tugas pelayanan khotbah di mimbar gereja sebagai seorang pendeta, khotbah di acara kematian dan penghiburan, menyiapkan bahan pendalaman alkitab dan pelayanan lainnya, banyak menggunakan bahasa Jawa sebagai bahasa pengantarnya.  

Dengan demikian, saat menerima tawaran untuk melakukan penyuntingan sebuah buku sebagaimana yang saya sebut di atas, tanpa waktu negoisasi yang lama, saya terima begitu saja.  Dengan aktifitas terkait dengan pemakaian bahasa Jawa aktif baik lisan maupun tertulis ini maka ada sebuah keyakinan bahwa saya bisa melakukan pekerjaan yang ditawarkan sebagai editor, walaupun anonim alias tanpa nama.  Rejeki jangan ditolak ya.

Bekerja di sela Berbagai Kesibukan

Awal November 2003 dan Desember 2023 adalah waktu yang terasa sangat sibuk bagi saya.  Ada sebuah acara yang bernama Festival Bondo yang diinisiasi oleh rekan-rekan Persatuan Wartawan Nasrani Indonesia (Pewarna) Jakarta untuk mengangkat desa tetangga, yakni desa Bondo menjadi destinasi wisata baru di Jepara.  

Panitia lokal, dimana saya menjadi ketua panitianya harus banyak lakukan pertemuan dengan rekan panitia yang lain, selain menyiapkan tempat pelaksanaan dan mencari sumber-sumber dana untuk pemberian doorprize dan lain-lain.  Tentang Festival Bondo ini acaranya beraneka ragam dan betul-betul bersifat 'festival'.  Ada ceramah kesehatan dari Kemenkes Pusat dengan disertai pemeriksaan dan pemberian kaca mata dan pemeriksaan kesehatan gratis yang melibatkan pusat, propinsi dan kabupaten.  

Juga ada sosialisasi Bawaslu Pusat, Seminar dari Kementrian ATR, Seminar anak-anak Sekolah Minggu Seminar dari Team AWANA Jakarta, Sosialisasi Alkitab Terjemahan Baru LAI, serta seminar oleh GAMKI meliputi Usaha Stunting, Pemberdayaan UMKM, dan Mengurai Persoalan Pensertifikatan Tanah Rumah Ibadah.  

Puncaknya pada tanggal 10 November ada pawai budaya dengan pemberian doorprize dan hari akhir ada acara Rakernas Pewarna yang dihadiri oleh para pengurus Pewarna dari berbagai propinsi.  Sibuk sekali, selama 4 hari pelaksanaan, 8-11 November 2023, sehingga pekerjaan editing yang sudah saya sanggupi, saya tinggal sementara waktu.  Pekerjaan editing akhirnya mundur, kebetulan juga rekan penerjemah belum menyesaikan penerjemahannya secara menyeluruh.

Bulan Desember adalah bulan perayaan natal.  Sebagai seorang pendeta di sebuah jemaat desa, maka saya berkewajiban menghadiri berbagai perayaan natal.  Saya kadang sekedar hadir atau kadang memenuhi permintaan khotbah pada perayaan natal yang diadakan baik oleh jemaat secara umum, berbagai komisi maupun kelompok-kelompok serta pepanthan atau cabang.  Namun di sela-sela kegiatan itu, saya menyempatkan diri untuk melakukan editing.  Kadang bangun tengah malam atau dini hari untuk melakukan pekerjaan.  Ketika pekerjaan fokus pada apa yang harus diperbaiki maka menjadi santai, tetapi jika melihat jumlah halaman yang masih harus dibaca dan diedit, jadi deg-degan juga dengan deadline yang diberikan.  Karena kerja tengah malam atau dini hari, istri bangun, menyusul ke kamar kerja terus bilang,"Kucari kemana-mana mas, kok sekarang sering menghilang..." Hehehe...

Diksi dan Kebahasaan

Editing atau penyuntingan yang saya lakukan lebih banyak ke usulan-usulan perubahan diksi dan beberapa kebahasaan yang meliputi ejaan dan pengalimatan.  Rekan penerjemah sudah melakukan tugasnya dengan sangat baik.  Rekan ini adalah mantan wartawan sebuah majalah rohani di Yogyakarta.  Dia seorang Jawa asli sehingga penguasaan bahasa Jawanya tidak usah diragukan lagi.  Hanya saja untuk beberapa kata jargon yang biasa digunakan dalam peperangan saya usulkan untuk diubah, misal saya usulkan "asikep pedhang" dari pada "nggawa pedhang", "dipiranteni" dari padha "disamektani" dan lain-lain. 

Saya juga mencocokkan kutipan-kutipan Alkitab.  Jika kutipan itu berasal dari terjemahan Alkitab Bahasa Jawa Formal atau Bahasa Jawi Padintenan LAI maka akan saya lihat di Alkitab edisi buku dan elektroniknya.  Jika kutipan itu ternyata 100 persen dari terjemahan Lembaga Alkitab Indonesia maka akan saya bubuhkan dalam tanda kurung BJF LAI untuk kutipan dari Bahasa Jawa Formal atau BJP LAI untuk kutipan Bahasa Jawa Padintenan.  Sekedar info saja Alkitab Bahasa Jawa Formal itu terjemahan Alkitab sesuai dengan teks aslinya.  Sedangkan Alkitab Bahasa Jawa Padintenan itu terjemahan yang dinamis, terbuka untuk perluasan kata demi jernihnya sebuah makna.  Jika versi Alkitab bahasa Inggris diterjemahkan langsung oleh rekan penerjemah, saya akan melihat sumber Kitab terjemahan apakah sudah sesuai atau belum dan lain-lain.

Mengharap Proyek Baru 

Saat rekan pemimpin proyek terjemahan yang pusat proyeknya di Hongkong berkata:  Saya tambah beberapa biji bata ya.  Itu sebenarnya hanya humor, sejatinya sesuai dengan kalimat keterangan penyerta transferan: fee penyuntingan, maka uang transferan itu ya untuk pembayaran jerih lelah pekerjaan editing atau penyuntingan ditambah pekerjaan memeriksa proefdruk naskah yang akan dicetak dari kesalahan typo dan pemberian pungtuasi pengucapan sebuah kata.

 Rekan-rekan itu tahu kalau saya lagi bangun rumah SSS, Sangat Sangat Sederhana hehehe... Soal pungtuasi, bisa rumit karena misal kata bahasa Jawa "mencep-mencep" dengan peletakan pungtuasi dan tanpa pungtuasi akan memiliki makna beda pula.  Mencep-mencep dengan pemberian pungtuasi seperti ini berarti gimick bibir yang seolah mengolok-olok.  Sedang "mencep-mencep" tanpa tambahan pungtuasi berarti sebuah air yang memenuhi gelas, hingga hampir tumpah. Demikian juga dengan kata bahasa Jawa "kere".  Pungtuasi yang diberikan bisa berarti  sebuah sekat atau penghalang ruangan dari anyaman bambu atau bisa juga berarti  seorang yang miskin hina dina. 

Jawaban WA-ku kemudian padanya:

Baik pak, terima kasih kiriman berkatnya.  Kalau ada proyek lagi bisa disenggol (caption senyum).

Dia menjawab:

Kalau ada ya pak.  Saya catat dulu (caption tangan berterima kasih)

Kapan nih datang proyek lagi meski anonim alias tanpa nama, mumpung di awal tahun baru, belum banyak kegiatan mengharu biru, hehehe...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun