Para peserta audisi ini diminta untuk menyanyikan sebuah lagu rohani pilihan bebas, tanpa iringan musik atau acapella. Â Lagu yang dinyanyikan tidak ditentukan dengan maksud supaya anak tidak terkendala dalam menghafal dan membawakan lagu tersebut karena persiapan yang tidak panjang waktunya. Â Dengan tanpa iringan musik, maka suara mereka akan betul-betul jernih bisa dilihat, karena kadang-kadang iringan musik justru bisa menghalangi orisinalnya sebuah suara. Â Memang dalam hal ini tentu menjadikan juri bekerja keras, karena baru tahu lagu yang dibawakan oleh peserta pada saat peserta akan mulai bawakan lagu.
Poin-poin Penilaian
Mengacu pada Pedoman Umum Pelaksanaan Pesparawi Jateng yang akan diselenggarakan, maka poin-poin penilaian meliputi: Evaluasi Teknik yang terdiri dari intonation atau ketepatan membidik nada dan sound quality atau kualitas bunyi koral.  Selain itu juga dinilai Evaluasi Artistik yang meliputi  fidelity to the score atau kesesuaian pembawaan dengan merunut  pada partitur musik dalam hal ini kelaziman lagu itu dibawakan, dan overall artistic  impression atau kesan menyeluruh yang diperoleh dari penampilan peserta.
Secara ideal memang evaluasi teknik dan evaluasi artistik beserta aspek-aspeknya itu akan diperhatikan oleh juri. Â Karena hanya salah satu aspek saja bisa dilakukan dengan baik, tetapi aspek yang lain tidak dilakukan dengan seksama, akan mengurangi nilai peserta. Â Harapannya, audisi akan mendapatkan peserta yang terbaik sehingga dalam pembinaan selanjutnya pelatih tidak mengalami kesulitan dalam memoles dan mempersiapkan di ajang lomba.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H